Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjelaskan bahwa relokasi warga bantaran Sungai Ciliwung di daerah Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, masih menunggu kesiapan rumah susun (rusun) yang sedang dibangun Pemprov DKI Jakarta. Pihak pengembang belum rampung membangun rusun itu. Ada dua rusun untuk menampung warga Bukit Duri tersebut.
"Kami selesaikan dulu yang kiri (Kampung Pulo) ini. Kan kontraktor juga butuh waktu," jelas Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (25/8/2015).
Sebelumnya, mantan Bupati Belitung Timur ini mengutarakan rencana penggusuran warga Bukit Duri usai menertibkan warga Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur. Menurut Ahok, rencana penggusuran warga Bukit Duri akan dilaksanakan pada pekan ini.
Adapun Pemprov DKI Jakarta akan merelokasi warga Bukit Duri ke Rusun Cibesel, dan Rusun Pulogebang. Rusun Cibesel terdapat 160 unit. Sedangkan di Rusun Pulogebang terdapat 150 unit.
Ahok menargetkan relokasi warga Bukit Duri selesai tahun ini. Namun demikian, Ahok tak terlalu ngotot mewujudkan target tersebut. Pasalnya, sesuai janji Pemprov DKI Jakarta penggusuran baru akan dilakukan apabila rusun tempat relokasi telah siap.
"Target saya tahun ini cuma Kampung Pulo enggak banjir," tandas Ahok.
Sebelumnya, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta, Kukuh Hadi Santoso mengatakan pihaknya belum akan menertibkan bangunan warga Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan. Belum rampungnya administrasi menjadi alasan Pemprov DKI Jakarta tak bisa melaksanakan penggusuran.
"Ini kan belum. Belum didata," ujar Kukuh kepada wartawan, Balai Kota DKI Jakarta, Senin (24/8/2015).
Kukuh melanjutkan Pemprov DKI Jakarta akan melakukan pendataan terhadap warga Bukit Duri sebelum penggusuran. Selain itu, pihaknya juga akan melakukan sosialisasi kepada warga terlebih dahulu.
"(Setelah itu selesai) baru urusan saya," tandas Kukuh.
Siapin dulu rusunnya baru relokasi.
jangan ada ribut lagi dah.