Ahok Kritik Kunker DPRD ke Luar Negeri

Jakarta -
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengkritik rencana anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang akan melakukan kunjungan kerja ke Belanda, Cina dan Malaysia. Menurut dia untuk mempelajari program-program kerja yang dijalankan Gubernur Joko Widodo bersama pemerintah provinsi DKI Jakarta tidak perlu sampai ke luar negeri.
"Di Youtube juga bisa kok," kata pria yang akrab disapa Ahok ini di Balai Kota tadi pagi.

Namun Ahok mengaku tak bisa melarang mereka. "Saya pribadi, itu nggak perlu lah. Tapi itu haknya mereka, kalau ingin jalan-jalan ya silakan saja," kata dia. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo enggan mengomentari rencana anggota DPRD DKI melakukan studi banding luar negeri tersebut. "Nggak tau. Tanya sana. Kalau itu bermanfaat, ya perlu. Sepanjang bermanfaat. Dan itu bukan uang saya. Saya 'nggak' mau jawab," kata pria yang akrab disapa Jokowi itu.

Direktur Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Uchok Sky Khadafi mengatakan, kunjungan kerja anggota DPRD DKI ke luar negeri merupakan suatu bentuk pemborosan, karena menelan biaya hingga Rp 1,8 miliar. Apalagi menurut dia empat program Jokowi, yaitu Deep Tunnel, Monorel, Tanggul Raksasa (Giant Sea Wall) dan Mass Rapid Transit (MRT), yang akan menjadi bahan studi banding sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah. ”Tidak usah ke luar negeri, cukup baca buku, internet,” kata

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Tri Wisaksana mengatakan kunjungan ke luar negeri tersebut sudah menjadi agenda rutin tahunan. Salah satunya dilakukan agar Jakarta tak menjadi kota yang terkucil di mata dunia. "Itu agenda sister city, kunjungan parlemen ke kota-kota besar di dunia. Supaya Jakarta tidak terkucil," kata pria yang akrab disapa Sani itu di kantornya.

Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta mengaku tidak akan mengirimkan anggotanya untuk ikut studi banding. Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI, Muhammad Sanusi mengatakan, untuk mempelajari empat program Jokowi-Ahok tersebut cukup dengan mengumpulkan informasi lewat internet dan studi pustaka. “Kami cari saja di google, lewat internet. Sekarang kan canggih," kata Sanusi.

Sumber

Maksimalkan Peran Dubes, Ahok Enggan Studi Banding ke Luar Negeri

AKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama menerima kunjungan kehormatan para perwakilan pemerintah Indonesia di luar negeri, di Balai Agung, Balai Kota, Selasa (2/2/2015) malam. Dalam sambutannya, Basuki mengaku senang dengan keberadaan duta besar (Dubes) maupun staf diplomatik yang ditugaskan di luar negeri.

"Seperti yang dikatakan Pak Presiden, alangkah baiknya Bapak dan Ibu tidak hanya mempromosikan Indonesia di negara tempat bertugas. Tetapi kami juga ingin belajar kesuksesan negara lain melalui Bapak dan Ibu sekalian," kata Basuki.

Dengan itu, ia pun merasa tidak perlu melakukan studi banding ke luar negeri untuk mempelajari hal tertentu. Selain itu, kata Basuki, Pemprov DKI dapat melakukan efisiensi dengan mengurangi kegiatan studi banding pegawai negeri sipil (PNS) ke luar negeri.

Basuki bakal menyediakan waktu bagi para Dubes maupun Diplomat yang kembali ke Jakarta untuk bertukar pengalaman.

"Saya ke luar negeri baru kalau ada tandatangan yang memang mengharuskan saya ke sana (luar negeri), apa boleh buat. Kalau harus belajar ke luar negeri, tetapi materinya enggak sampai ke saya, ya percuma anggaran dibuang sia-sia," kata Basuki.

Ia pun berharap perwakilan pemerintah Indonesia itu dapat mempromosikan Jakarta sebagai Ibu Kota di luar negeri. Sebab, lanjut dia, Jakarta merupakan kota dengan pertumbuhan ekonomi paling pesat dibanding kota lainnya di Jakarta.

Pemprov DKI, kata Basuki, akan melakukan sebuah "loncatan kodok" jika belajar dari negara lain. Yakni dengan mempelajari kesuksesan bukanlah kesalahan negara lain. Sehingga Pemprov DKI hanya akan menerima teknologi terkini yang diyakini mampu menyelesaikan permasalahan yang ada.

"Kalau ada investor asing berbisnis di sini (Jakarta) pasti untung, iklimnya sangat baik. Bapak Ibu setiap pulang ke Indonesia, jangan lupa untuk mampir ke sini (Balai Kota), kita diskusikan solusi dan langkah bersama untuk negara kita," ujar dia.

Sumber