Kaskus

News

ciumanpertamaxAvatar border
TS
ciumanpertamax
Pelaku Penembakan Kereta Cepat Prancis Kaget Disebut Teroris
Senin, 24 Agustus 2015 | 06:18 WIB

KOMPAS.com - Seorang pria bersenjata yang
menyerang penumpang di atas kereta cepat
Perancis pada Sabtu (22/8/2015) silam, kaget
saat tahu bahwa dia diberi label militan Islamis
oleh media dan aparat keamanan. Padahal,
menurut pengacaranya, pria itu hanya berniat
untuk merampok orang-orang dengan alasan
kelaparan.

Sophie David, pengacara pria yang diketahui
berasal dari Maroko itu, mengatakan bahwa
kliennya saat ini terlihat sakit dan malnutrisi.
"Saya melihat seorang yang sangat sakit,
seorang yang lemah secara fisik karena dia
menderita malnutrisi. Sangat, sangat kurus dan
tak sehat," ujar David, yang dikutip Kompas.com dari Reuters, Senin (24/8/2015).

Sebelumnya, sumber di Perancis dan Spanyol
mengidentifikasi pria berusia 26 tahun itu
bernama Ayoub el Khazzani. Selama ini,
Khazzani dicurigai otoritas Eropa sebagai
militan Islam.

Khazani, menurut David, kaget dengan tuduhan
itu. "Dia tercengang akan motif teroris yang
dikaitkan dengan tindakannya itu," tutur David.
David mengatakan, pria itu bertelanjang kaki
dan hanya mengenakan kemeja rumah sakit
dan celana boxer saat diinterogasi polisi di
Arras, Perancis bagian utara. Pria itu memang
ditahan di Arras, tempat rute kereta itu
dialihkan setelah kejadian.

Sophie David kemudian berkisah, kliennya
mengaku menemukan senapan Kalashnikov di
sebuah taman dekat stasiun kereta Gare du
Midi di Brussels, Belgia. Taman itu merupakan
tempat dia biasa tidur. Setelah menemukan
senapan itu, dia kemudian memutuskan naik ke
atas kereta.
"Beberapa hari kemudian dia memutuskan
untuk naik ke atas kereta, sebab tunawisma lain
mengatakan kepadanya bahwa kereta itu akan
dipenuhi orang kaya yang menempuh
perjalanan dari Amsterdam ke Paris. Dia pun
berharap bisa makan dengan melakukan
perampokan bersenjata," kata David.

Saat bertemu, David menjelaskan bahwa
kliennya punya luka yang tidak dapat diobati di
wajahnya. Melalui penerjemah, pria itu juga
mengatakan bahwa dia tidak melepaskan
tembakan apa pun sebelum senjatanya macet.
Menteri Dalam Negeri Perancis Bernard
Cazeneuve, sebelumnya mengatakan bahwa
terjadi "sejumlah tembakan" sebelum pria
Maroko itu dibekuk penumpang, terutama oleh
tiga pria yang berasal dari Amerika Serikat.

Pembantaian di Kereta Cepat Perancis
Dicurigai pernah ke Suriah

Sumber Reuters mengatakan, pria itu diyakini
sebagai Khazzani, yang menjalani awal
kehidupan dewasanya di Spanyol. Khazzani
disebut pernah ditahan setidaknya sekali akibat
penyelundupan narkoba. Beberapa surat kabar
Spanyol menyebut kemungkinan bahwa ia
menjadi radikal selama di penjara.

Adapun sumber di pihak keamanan Spanyol
menjelaskan bahwa Khazzani tinggal di Madrid
antara 2007 dan 2010, sebelum pindah ke
Algeciras, kawasan pelabuhan di selatan
Spanyol. Seorang tokoh masyarakat di kota itu
mengatakan, dia telah tinggal di sana bersama
keluarganya di El Saladillo, kawasan yang penuh
dengan pengangguran dan kejahatan terkait narkoba.

Khazzani disebut melakukan perjalanan ke
Perancis pada 2014, bahkan disebut pernah
pergi ke Suriah. Sumber-sumber keamanan di
Perancis mengatakan, dia pergi ke bandara
Berlin untuk penerbangan ke Istanbul pada 10
Mei 2015. Turki adalah tujuan penerbangan
pilihan untuk calon militan dalam perjalanan
menuju Suriah.

Pria yang dianggap sebagai Khazzani itu
merupakan pelaku teror di atas kereta cepat
Thalys di Perancis. Saat itu, pria bersenjata itu
membawa banyak amunisi yang
memungkinkannya melakukan pembantaian.
Namun, aksi dua tentara AS mencegah
terjadinya pembunuhan yang menimbulkan
banyak korban jiwa.
0
2.9K
39
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan