Bukan hanya kemampuan dan kesigapan dalam bertempur. Kesigapan dan kemampuan intelektual Tentara Nasional Indonesia. Namun juga kekaryaan dan kontribusi nyata TNI dalam membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Begitu optimisnya dan semangatnya TNI dalam berkarya untuk pembangunan bangsa, sampai-sampai Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko mengatakan diberi Indomie saja pembangunan daerah perbatasan bisa terlaksana.

Moeldoko mengatakan dirinya pernah berada di perbatasan Indonesia dan pernah menjadi Pangdam Tanjungpura di Kalimantan. Salama memimpin Pangdam di Tanjungpura Moeldoko melihat sesuatu yang paradoks dalam pembanguan perbatasan Indonesia. Mulai dari infrastruktur jalan yang terbatas dan buruk, jaringan informasi komunikasi yang terbatas, hingga kebutuhan pokok yang tinggi harganya.


“Saya pernah di perbatasan dan Kalimantan. Jadi terlihat paradok. Apa yang saya pikirkan ketika menjadi Panglima Tanjung Pura, dan hingga kini bisa diimplimentasikan. Saya dulu begitu lantang kepada pemerintah. Saya katakan TNI memiliki semangat, dan kekuatan itu dapat dikerahkan. Apalagi bila diberi Indomie itu bisa jalan,” kata Moeldoko, Sabtu (22/8/2015).

Saat menjadi KASAD, Moeldoko mengungkapkan adanya konektivitas yang dilakukan TNI dalam membuat komitmen dan memperpanjang tiga landasan di perbatasan Indonesia.

Untuk kekaryaan TNI di bidang pendidikan telah sangat teruji. Banyak prajurit TNI yang mengabdi dan berkarya dalam pendidikan Indonesia di perbatasan. Disamping keterbatasan fasilitas dan transportasi di pulau terluar Indonesia tersebut, namun ketangguhan TNI dalam mendidikan anak-anak bangsa patut diacungkan jempol. Karya yang akan selalu dikenang anak-anak Indonesia di perbatasan.

“Saya katakan tentara kita siap untuk mendidik di perbatasan, dan tingkatkan adjusmentnya, dan alhamdulillah 200 anak-anak kita di tingkatkan pengetahuannya di sana. Anak-anak kita juga siap melakukan hal-hal seperti itu. Dari hal ini sebenarnya lebih menjalankan operasi militer selain perang, dan pendekatan itu penting daripada pendekatan security,” terangnya.

Menurutnya, dengan meningkatkan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat di pulau terluar NKRI, tentunya semangat masyarakat perbatasan akan meningkat dalam pembelaan negara.


“Tetapi bila masyarakat kita sejahtera, maka semangat untuk cepat terpanggil untuk membela negara,” terangnya.
Keterlibatan TNI dalam menghadapi asap pun telah teruji. TNI dari waktu ke waktu sangat respon dalam menangani asap dan kebakaran hutan. “Dan waktu saya jadi Panglima mendatangkan 2 batalyon untuk menangani asap di Kepulauan Riau. TNI juga mengeluarkan pesawat udara dalam menangani asap di Riau,” pungkasnya.

sumbernya : http://rri.co.id/post/berita/192825/...erbatasan.html