- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
CONTOH KEBODOHAN MASSAL : WARGA KAMPUNG PULO MILIH BERTAHAN DARIPADA TINGGAL DI APT


TS
xonet
CONTOH KEBODOHAN MASSAL : WARGA KAMPUNG PULO MILIH BERTAHAN DARIPADA TINGGAL DI APT
Quote:
CONTOH KEBODOHAN MASSAL : WARGA KAMPUNG PULO MILIH BERTAHAN DI TEMPAT KUMUH DARIPADA TINGGAL DI APT
Quote:















Quote:
Ahok: Penggusuran Kampung Pulo Harus Tetap Jalan Meski Ricuh
Kamis, 20/08/2015 09:57 WIB
Penggusuran Kampu Pulo, Jakarta Timur, Kamis (20/8/2015). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penggusuran warga di wilayah Kampung Pulo hari ini, Kamis (20/8) berlangsung ricuh. Bentrokan terjadi antara warga Kampung Pulo dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Menanggapi masalah tersebut, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan apapun yang terjadi, penggusuran warga di kawasan Kampung Pulo harus tetap berjalan. Sebab, di kawasan itu akan dibangun rumah susun.
"Ya mau tidak mau harus tetap jalan," kata gubernur yang akrab disapa Ahok di Balai Kota, Jakarta, Kamis (20/8).
Dikutip dari Detik.com bentrokan antara warga dan Satpol PP terjadi saat alat berat bergerak menghancurkan bangunan milik warga. Satpol PP pun dilempari warga dengan batu.
Untuk menghalau bentrokan, kepolisian pun menyemprotkan gas air mata. Warga yang ketahuan melempar batu pun diamankan.
Warga yang menolak umumnya mendirikan bangunan di atas tanah negara dan tidak mau direlokasi ke rumah susun Jatinegara Barat.
Mengetahui penolakan tersebut tidak akan selesai, Pemprov DKI akhirnya melakukan penggusuran secara paksa.
"Yang tidak mau, akan kami gusur. Jadi Presiden dan Gubernur DKI Jakarta saja cuma butuh persetujuan 50 persen plus satu," kata Ahok awal Agustus lalu.
Ahok mengatakan 80 persen warga Kampung Pulo pun sudah bersedia untuk dipindahkan ke rumah susun Jatinegara Barat. Sementara lahan bekas penggusuran akan digunakan untuk membangun rumah susun lagi.
Dengan jumlah suara persetujuan tersebut, maka tak ada lagi alasan bagi Ahok untuk tidak menggusur warga Kampung Pulo yang bersikeras tinggal dan tak mau dipindahkan.
"Mereka tanpa izin mendirikan bangunan diatas tanah negara. Kalau mereka menuntut ganti rugi, lalu saya ganti, saya yang ditangkap," ujar Ahok.
"Kami bilang tidak bisa ganti rugi, tapi kami menyediakan rusun. Tapi mereka ngotot, rusun mau, duit mau. Kebiasaan, sudahlah kami gusur," kata dia
Quote:
Soal Kampung Pulo, Sekda: Tidak Ada Negosiasi Lagi
Kamis, 20 Agustus 2015 − 13:04 WIB
Sekda DKI Jakarta Saefullah mengatakan, pihaknya tidak akan melakukan negosiasi lagi dengan warga Kampung Pulo yang saat ini tidak mau pindah. (Ilustrasi/Sindophoto)
A+ A-
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta bakal terus melakukan pembongkaran terhadap rumah di Kampung Pulo, Jatinegara Jakarta Timur. Pasalnya, sosialisasi sudah dilakukan lebih dari setahun dan seluruh warga sudah mendapat rumah susun.
Sekretaris Daerah Pemprov DKI Jakarta Saefullah mengatakan, pihaknya tidak akan melakukan negosiasi lagi dengan warga Kampung Pulo yang saat ini tidak mau pindah. (Baca: Alat Berat Dibakar, Ahok Tantang warga Kampung Pulo)
"Totalnya ada 927 KK, kami menyiapkan 1.000 pintu di rusunawa ini sudah lebih," katanya kepada wartawan, Kamis (20/8/2015). Sampai saat ini sudahada 400 KK yaang sudaha mendaftar dan 200 kk sudah menerima kunci.
Dengana adanya kericuhan ini, pihaknya sudah tidak akan melakukan toleransi kembali sehingga mereka yang masih tinggal di lokasi tersebut bisa segera dipindahkan. (Baca juga: Warga Kampung Pulo Mengamuk, Alat Berat Dibakar)
"Jadi ini bukan sembarang gusur, kami sudah siapkan lokasi tempat tinggal dengan fasilitas yang cukup memadai," tegasnya. Mereka yang tidak maau pindah menuntut ganti rugi, padahal yang mereka tempati adalaah tanah negara.
Dia menjelaskan, penertiban yang dilakukan untuk penanganan normalisasi sungai. "Ini adalah penanganan normaliasai sungai untuk penanganan banjir," tegasnya.
Quote:
inilah contoh kebodohan massal orang kita.contoh orang2 yg ga bisa maju.pemerintah mau kasi rusun gratis ga bayar dp, gratis iuran 6bln, malah nolak.ngotot bertahan di kampung pulo yg kumuh, becek,langganan kebanjiran tiap saat.aneh tapi nyata
gw ga ngerti alasan2 warga kampung pulo nolak pindah :
alasan dekat kemana2 ..maksudnya dekat ke sungai yaa mau buang sampah tinggal lempar bodo amat sungai jadi mampet, mau bab lsg buang ke sungai, beres.
alasan ga di kasi ganti rugi, lha emang ga punya sertifikat kok minta ganti ?.
alasan sudah betah ..aneh kebanjiran terus kok betah ?
Coba itung kl mau ambil kpr apt strata title brp duit yg harus di siapkan .anggap harga apt 2 kt 500jt , dp 30% = 150jt, blm biaya kpr 5% dari harga, biaya bphtb 5%, biaya notaris dll.
sedangkan mereka gratis iuran 6 bln katanya, iuran cuma 300rb/bln, air pam, nyaman, manusiawi, keren, bergengsi.coba kl ada yg tanya : tinggal di mana ?.kampung pulo, pasti orang lsg bayangin tempat kumuh , becek, kebanjiran tiap saat.beda kl jawabnya apt, keren kan.
udah di kasi gratis ga bayar dp pada ngeluh lagi,apt sempitah, emang rumah sendiri lega ?.lebih sempit, di gang2 gitu, becek lagi.lokasi apt jauhlah, yaelah udah gratis ngomel n ngeluh,alasan di apt air bayar, lha airnya kan bersih.kl air sungai ya gratis, kotor gitu, semua bab di sungai, buang sampah di sungai.emang mau minum air sungai ?.
dasar orang primitif udah di kasi enak ngeluh melulu.yg ngomel harusnya kelas menengah yg bayar pajak.pajaknya di pakai untuk mensubsidi orang2 spt warga kampung pulo yg ga tau diri.justru kelas menengah ga ada subsidi2, semua kena pajak n bayar sendiri.
gw ga ngerti alasan2 warga kampung pulo nolak pindah :
alasan dekat kemana2 ..maksudnya dekat ke sungai yaa mau buang sampah tinggal lempar bodo amat sungai jadi mampet, mau bab lsg buang ke sungai, beres.
alasan ga di kasi ganti rugi, lha emang ga punya sertifikat kok minta ganti ?.
alasan sudah betah ..aneh kebanjiran terus kok betah ?
Coba itung kl mau ambil kpr apt strata title brp duit yg harus di siapkan .anggap harga apt 2 kt 500jt , dp 30% = 150jt, blm biaya kpr 5% dari harga, biaya bphtb 5%, biaya notaris dll.
sedangkan mereka gratis iuran 6 bln katanya, iuran cuma 300rb/bln, air pam, nyaman, manusiawi, keren, bergengsi.coba kl ada yg tanya : tinggal di mana ?.kampung pulo, pasti orang lsg bayangin tempat kumuh , becek, kebanjiran tiap saat.beda kl jawabnya apt, keren kan.
udah di kasi gratis ga bayar dp pada ngeluh lagi,apt sempitah, emang rumah sendiri lega ?.lebih sempit, di gang2 gitu, becek lagi.lokasi apt jauhlah, yaelah udah gratis ngomel n ngeluh,alasan di apt air bayar, lha airnya kan bersih.kl air sungai ya gratis, kotor gitu, semua bab di sungai, buang sampah di sungai.emang mau minum air sungai ?.
dasar orang primitif udah di kasi enak ngeluh melulu.yg ngomel harusnya kelas menengah yg bayar pajak.pajaknya di pakai untuk mensubsidi orang2 spt warga kampung pulo yg ga tau diri.justru kelas menengah ga ada subsidi2, semua kena pajak n bayar sendiri.
Diubah oleh xonet 20-08-2015 19:04
0
55.6K
Kutip
564
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan