- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Suka Duka Menjadi Anak Bahasa


TS
voiceofme
Suka Duka Menjadi Anak Bahasa
Quote:
JURUSAN BAHASA
Spoiler for REPOST:
SEBELUMNYA MEMANG ADA THREAD YANG MEMBUAT TENTANG SUKA DUKA MENJADI ANAK BAHASA. TAPI ANE AKAN MEMAPARKANNYA BERDASARKAN YANG ANE ALAMI SENDIRI GAN

Spoiler for Beberapa pertanyaan yang mungkin muncul di benak agan/aganwati:
1. "Memangnya jurusan Bahasa itu ada gan?"

Jawab: Ada gan.. Cukup banyak juga SMA/MA yang membuka jurusan Bahasa.

2. "Wah! Terus belajarnya apaan aja gan?"

Jawab: Tidak jauh berbeda seperti anak IPA/IPS gan. Kami juga belajar Agama, PKn, Olahraga, Seni Budaya, TIK, Mulok, Sejarah, Matematika, dll. Kalau mata pelajaran jurusan, kami mempelajari Bahasa Indonesia (Linguistik), Sastra Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Jepang, Bahasa Jerman, Bahasa Mandarin, Antropologi, dan Jurnalistik. Tapi yang di-UN-kan cuma Bahasa Indonesia (Linguistik), Bahasa Inggris, Matematika, Sastra Indonesia, Antropologi, dan Bahasa Jerman.

3. "Terus suka dukanya jadi anak jurusan Bahasa apa gan?"

Jawab: Untuk itu, ane akan menjabarkannya di bawah ini

Quote:
SUKA DUKA MENJADI ANAK BAHASA
Spoiler for Suka:
Spoiler for Kompak? Itu kewajiban anak Bahasa.:

Ente-ente jangan salah gan. Walaupun kami jumlahnya sedikit, kami selalu kompak gan. Tanpa peduli situasinya bagaimana. Kekompakan kami ada baik dan buruknya. Contohnya untuk yang baik. Ketika kami dipercaya kepsek untuk mementaskan sebuah drama, kami mempersiapkan segalanya bersama-sama, mulai dari naskah, properti, dubing (karena tampil di lapangan terbuka), latihan, dll. Semua itu kami akhiri dengan alhamdulillah karena kesuksesan kami mementaskan drama. "Berantemnya gak ada gan?" Pasti ada. Palingan cuma bentar udah baikan lagi


Spoiler for Bisa ngerjain anak jurusan lain:

Kami sering lho gan ngerjain anak-anak jurusan lain dengan bahasa asing. Misalnya bilang "kamu jelek" dalam bahasa Mandarin, Jerman, atau Jepang



Spoiler for Belajarnya nyantai dan seru banget:
Anak Bahasa belajarnya nyantai banget gan. Kami gak perlu pegang-pegang peralatan seperti anak IPA. Kami gak perlu membawa buku akutansi seperti anak IPS. Jadi kami belajar seperti biasa aja dan kebanyakan praktek (kalau pelajaran bahasa asing). Keseruannya apabila kami kedatangan native speaker ke kelas, praktek dengan turis di luar, dan sering bepergian untuk study tour keluar kota.

Spoiler for Guru-guru akrab dengan kami:

Guru-guru banyak yang akrab dengan kami. "Kenapa gitu gan?" Mungkin perhatian guru-guru cuma tertuju kepada kami gara-gara mereka cuma mengajar di kelas kami

Spoiler for Pada umumnya kami terhindar dari razia-razia apapun:

Entah itu razia sepatu berwarna, rambut, atau hp kamera kami selalu terhindar gan. Soalnya kelas kami terletak di paling ujung sekolahan, kami dapet giliran belakangan, dan tentunya dapet kabar kalau ada razia dari anak kelas lain. Misalnya, kalau razia sepatu berwarna biasanya ada yang bawa sepatu hitam di laci mejanya. Kalau dapet kabar dari anak kelas lain, yang pake sepatu berwarna biasanya cepet-cepet ganti sepatunya


Spoiler for Selalu diistimewakan:

Ini sepertinya cuma terjadi di sekolah ane. Soalnya pada waktu itu (tahun 2008) sekolah memberikan kami kipas angin. Sementara itu kelas lain tidak. Kami juga ditawari karpet. Tapi kami menolak krn nanti takut ribet waktu membersihkannya. Sedangkan kelas lain berharap ditawarkan karpet. Sarana dan prasarana kami baru-baru semua. Kelas lain masih pake yang lama.

Spoiler for Duka:
Spoiler for Dicap "Kelas Pembuangan":

"Kelas Pembuangan" alias gak bisa masuk jurusan IPA dan IPS, kemudian masuk jurusan Bahasa. Ane miris juga sih gan. Soalnya gak semua dari kami yang "dibuang" ke jurusan Bahasa.


Spoiler for Dicap "Anak Bandel":

Jujur ya gan. Gak semua dari kami yang bandel. Banyak juga anak Bahasa yang berprestasi, rajin belajar, rajin sholat, dan rajin menabung


Spoiler for Banyak jam kosong:
Ini bisa saja jadi hal yang meyebalkan atau menyenangkan bagi sebagian anak Bahasa. Biasanya yang sebel anak-anak yang rajin gan. Kalau yang seneng ada jam kosong you know lah gan



Spoiler for Bahan belajar yang minim:

Jurusan Bahasa bisa dikatakan langka karena gak semua sekolah yang membuka jurusan Bahasa. Itulah penyebab minimnya bahan ajar. Biasanya hanya disediakan guru atau minjam buku ke senior/alumni.

Spoiler for SPMB?:

Ini salah satu yang jadi penghambat bagi kami yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi gan. Kenapa? Karena waktu SPMB cuma ada IPA, IPS, dan IPC (gabungan dari IPA dan IPS). Guru kami bilang kalau SPMB nanti harus mengambil IPS. Mau gak mau kami juga harus mengerjakan soal geografi, sosiologi, sejarah, dll ketika SPMB. Kami dilarang mengambil IPA atau IPC, karena itu akan percuma. Tapi waktu itu ane nekat ambil IPC



Spoiler for Kunci jawaban UN? Jangan harap!:

Boro-boro kami dapet kunci jawaban UN kayak anak jurusan IPA dan IPS, dapet contoh soal baru aja udah senengnya minta ampun


Quote:
Sepertinya masih ada suka atau dukanya yang ketinggalan. Nanti ane update lagi deh gan. Atau ada alumni jurusan Bahasa yang mau menambahkan? 

Spoiler for Buka gan!:
Tinggalin komengnya ya gan
Jangan lupa
Ane menerima
dari agan/aganwati
Tapi ane gak menerima
ya agan/aganwati
*Gambar yang terdapat di dalam thread ini hanyalah ilustrasi semata
Jangan lupa

Ane menerima

Tapi ane gak menerima

*Gambar yang terdapat di dalam thread ini hanyalah ilustrasi semata

Spoiler for SUMUR:
Google Image
Pengalaman pribadi TS
Pengalaman pribadi TS
0
10.1K
Kutip
109
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan