Konser penyanyi Rio Febrian di Balai Sarbini (12/08), yang dihadiri dua menteri dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), masih menyisakan polemik panjang.

Kehadiran Menteri Desa Transmigrasi dan Daerah Tertinggal Marwan Jafar dan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menjadi perdebatan, karena keduanya hadir dengan mengendarai mobil dinas menteri. Marwan menunggangi mobil dinas menteri bernomor RI 40, sedangkan Hanif mengendarai mobil dinas bernomor B 1330 RFS.

Pengamat politik Muhammad Huda menilai tidak pantas Marwan Jafar dan Hanif Dhakiri menggunakan mobil dinas untuk menonton konser. “Kalau menonton konser untuk kepentingan pribadi harusnya menggunakan mobil pribadi. Ini menjadi contoh buruk buat rakyat,” kata Huda dalam keterangannya kepada intelijen (21/08).

Di satu sisi, menurut Huda, memang tidak ada larangan menteri menikmati konser musik. Hanya saja, harus dilihat dulu kepentingan dan kapasitasnya. “Kalau konser musik untuk kepentingan negara, bisa menggunakan mobil dinas, ini konser biasa dan tidak ada hubungan dengan negara,” papar Huda.

Kata Huda, ‘kelakuan’ dua menteri dari PKB itu menunjukkan bahwa Revolusi Mental yang diusung Presiden Joko Widodo belum sampai ke anggota kabinet. “Saya justru meragukan para menteri Jokowi melaksanakan Revolusi Mental. Sekarang ini banyak yang pragmatis, dan ini karena kelakukan dari Jokowi sendiri yang tidak melaksanakan Revolusi Mental,” pungkas Huda.

nastakkkk oon