KUNINGAN – Kebakaran hutan di Gunung Ceremai yang bermula pada Jumat (15/8) di Blok Kawahburung, titik barat laut puncak Ceremai, berada di belahan wilayah Kabupaten Majalengka, kini kian meluas bahkan telah menepi hingga Blok Pangasinan wilayah Kabupaten Kuningan dan terus bergerak ke arah selatan menuju bagian jalur pendakian Linggarjati.

Untuk mengantisipasi terus meluasnya kobaran api ke lereng bagian timur serta ke hutan rimba bagian bawah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan Agus Mauludin menyebutkan, pihaknya bersama tim ranger jalur pendakian Linggarjati dan Palutungan, serta personel dari BTNGC mengambil beberapa langkah untuk pemadaman api di atas dengan menggunakan sistem pemadaman klasik, karena medan yang cukup sulit, jika menggunakan helikopter tidak memungkinkan, yakni dengan membuat alur sekat bakar, atau dandangan.

“Tadi malam sebetulnya sudah agak kondusif, namun sekarang api melebar lagi dan sudah masuk di wilayah Kuningan, dari pengasinan itu mengarah ke bawah ke Sangga Buana bahkan informasi terakhir sekitar jam 12.00 WIB api yang di Apuy pun nyala lagi,” ujar Agus.

Tim Advance yang merupakan gabungan dari BPBD, Ranger Palutungan, Ranger Setianegara dan TNGC, serta telah berada tiga hari berada di lokasi untuk menentukan titik api dan melokalisir sebaran api, kata Agus, siang ini Kamis (20/8) mengabarkan kecepatan angin dan arah angin di atas itu berubah-ubah, sehingga muncul lagi api karena kondisi diatas sangat kering.

Dikatakan Agus yang ditemui KORAN SINDO seusai melaksanakan rapat koordinasi antisipasi bencana kebakaran Ceremai bersama pihak TNI, Polri, TNGC serta beberapa SKPD terkait, seperti Dinas Kehutanan dan Perkebunan, juga Dinas Kesehatan, jika saat ini pihaknya akan terus meningkatkan upaya penanggulangan kebakaran dengan mengirim tim dan pekerja ahli.

Target pemadaman api sendiri, menurut Agus, sekarang masih bergerak dan interval api sendiri terus berubah ubah, “Makanya kita sedang bikin posko di Lambusir sebagai posko utama dan posko tektaktisnya di dua pintu masuk jalur pendakian, yang selatan itu jalur pendakian Palutungan, sebelah utara dari Linggarjati itu untuk lebih ke dorongan logistik dan peralatan,” terangnya

Sementara perihal sumber penyebab kebakaran, dijelaskan Agus, pihaknya bekerjasama dengan pihak TNI dan kepolisian tengah meneliti, apakah dari gesekan alam atau dari ulah oknum, “Sampai saat ini kita belum bisa memastikan sumber kebakaran itu apa,” pungkasnya


SELENGKAPNYA