- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
50 Tahun Tinggal di Kampung Pulo, Mak Ati Tergusur


TS
kartu.kodok
50 Tahun Tinggal di Kampung Pulo, Mak Ati Tergusur
Quote:
JAKARTA - Sesepuh warga Kampung Pulo,
Jatinegara, Jakarta Timur, Mak Ati (85) mengaku
prihatin atas relokasi yang dilakukan pemerintah.
Menurutnya, sejak dirinya tinggal di Kampung
Pulo sekira 50 tahun yang lalu, pemerintah tak
pernah egois dengan merelokasi dan menggusur
rumah warga setempat.
"Mak sedih ya, kalau ingat kenangan waktu bikin
rumah itu bisa sakit. Diganti ya alhamdulillah
enggak diganti ya alhamdulillah juga. Jadi baru
sekarang ini gubernur yang berani, dulu-dulu mah
kagak ada. Jadi (gubernur) sekarang warga
malah enggak dihormatin, malah digusur,"
terangnya kepada wartawan di kediamannya, RT 5
RW 3 Kampung Pulo, Jakarta Timur, Kamis
(20/8/2015).
Mak Ati menceritakan, dirinya tinggal di kampung
Pulo sejak periode Gubernur Ali Sadikin.
Menurutnya saat zaman Ali, pemerintah tidak
pernah mengusik ketentraman warga Kampung
Pulo.
"Dulu air bersih ya, air sekarang mah enggak bisa
di makan. Dulu masih bersih dan banyak batu,
kayak di kampung. Banjir dulu enggak pernah
terjadi, sekarang doang baru banjir," terangnya.
Mak Ati menambahkan, awal mula tinggal di
Kampung Pulo kondisinya tidak seramai seperti
sekarang. Menurutnya transportasi kala itu juga
masih sangat kondusif dan tidak macet.
"Mak di sini waktu masih ada trem (kereta yang
di tengah jalan). Jadi dulu dari kota mau ke sini
ya pakai itu," imbuhnya.
Dari pengakuannya, warga mulai menempati
wilayah Kampung Pulo dengan sistem bayar sewa
kepada seorang tuan tanah bernama Haji Yusuf.
Namun sejak kebakaran hebat terjadi pada tahun
1960-an, kata Mak Ati, warga lalu mematok tanah
di wilayah itu dengan kesepakatan bersama dan
seizin Gubernur.
"Jadi dulu mak sewa tanah kepada Haji Yusuf,
waktu itu Rp2 ribu setahun, lama-lama enggak di
tarik sewa lagi, tapi mak bayar pajak terus, bayar
PBB langsung," katanya.
Usai digusur ini, selanjutnya Mak Ati menuturkan
akan tinggal di rumah anaknya. Kendati
pemerintah memberinya jatah Rusun, namun Mak
Ati enggan menempatinya.
"Mak ada dua rumah di sini, yang dapat rusun
cuma rumah mak aja, rumah anak kagak dapat,
rusunnya di lantai 16, ribet. Mak tinggal di sini
(rumah anak di RT 5 RW 3) saja, rumah mak di
RT 1 RW 3," tandasnya.
link
contoh panastak dongo
Quote:
Original Posted By cahsewon►yg mau digusur kebetulan binatang,
jadi agak susah klo mau diusir baek2
jadi agak susah klo mau diusir baek2
Diubah oleh kartu.kodok 20-08-2015 14:50
0
6.4K
Kutip
97
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan