Sekedar intermezo kebetulan lagi suntuk nich .....
Cerita ini hanyalah fiktif bukan kejadian nyata ….
Alkisah seorang bapak tua yang hidupnya miskin sedang termenung di dalam sebuah Mesjid. Mungkin bapak tadi sedang khusu berdoa atau tepatnya termenung merenungi nasih dirinya yang sudah setua ini masih banting tulang mencari sesuap nasi. Didalam hati dan pikirannya bapak tua bertanya tanya kenapa Allah seakan tidak pernah mengabulkan doa nya ??? Apa yang harus dilakukan agar Allah mendengar keluh kesahnya dan mengabulkan permintaanya ?? Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang berkecamuk dalam benak dan pikirannya namun semuanya tidak pernah terjawab. Tiba tiba terbersit didalam benaknya apakah aku harus kirim surat kepada Allah SWT agar keinginannya dikabul ??? Ya mungkin ini jalan terbaik karena hanya dengan doa saja mungkin bisa saja doanya terbawa angin dan tidak sampai pikirnya. Mungkin dengan jalan mengirim surat, akan terlihat fisiknya dan akan segera dibalas …..

Keesokan harinya bapak tua memutuskan untuk menulis sepucuk surat yang ditujukan kepada Allah SWT, dimana isi suratnya kurang lebih seperti ini.
Kepada Yth : Allah SWT
Dengan hormat,
Ya Allah, saya sudah berkali-kali bahkan puluhan kali meminta kepadaMu. Tapi semua permintaanku tidak ada yang Engkau balas.
Dengan surat ini aku memohon kepadaMu agar aku diberikan uang sebesar Rp. 1.000.000 yang akan aku pergunakan untuk membayar hutang dan untuk makan sehari-hari. Uang tersebut akan sangat berguna untuku ya Allah …
Hormat saya,
Bapak Tua.

Setelah selesai membuat surat, dengan segera bapak tua berangkat ke kantor POS untuk membeli perangko seadanya dan ditempelkan didepan amplop surat tersebut. Didepan amplop tersebut ditulis Kepada Yth Allah SWT di tempat. Sementara dibelakang dicantumkan alamat lengkap dirinya sebagaimana layaknya sebuah surat. Dengan hati berharap-harap dimasukannya surat tersebut kedalam bis surat yang ada didepan kantor POS.

Pada keesokan harinya terlihat seorang pegawai kantor POS sedang sibuk mengelompokan surat berdasarkan tujuannya. Dan betapa bingungnya ketika mendapati sepucuk surat yang dilayangkan kepada Allah SWT. Karena tidak dapat memutuskan surat tersebut harus dikirim kemana akhirnya dibawalah sepucuk surat tersebut kepada pimpinan kantor pos tersebut. Namun pimpinan kantor pos pun merasa bingung harus kemana surat tersebut dikirim. Pada akhirnya dibawalah surat tersebut ke kantor polisi untuk meminta bantuan agar surat tersebut dikirim ke alamat. Dikantor polisi sama halnya dengan dikantor pos. Smua orang bingung harus kemana surat tersebut dikirim. Sampai pada akhirnya ada seorang polisi yang terkenal amat shaleh meminta surat tersebut.

Dengan perasaan berkecamuk didalam benaknya akhirnya bapak polisi yang shaleh tersebut memutuskan untuk membuka surat tersebut. Beliau sangat penasaran apa kira kira isi surat yang dilayangkan kepada Allah SWT. Hati-hati sekali beliau membuka surat dan segera membaca isi suratnya. Setelah beberapa lama beliau bergumam ooooh rupanya orang lagi kesusahan gumamnya. Karena beliau memang orang yang sangat shaleh, akhirnya diputuskan di dalam hatinya untuk menolong meringankan beban si bapak tua dengan memberikan bantuan sebagian dari jumlah yang diminta si bapak tua yaitu sebesar Rp. 500.000.

Keesokan harinya bapak polisi yang shaleh tersebut datang ke alamat yang tertera di belakang amplop surat kiriman si bapak tua. Sesampainya di rumah si bapak tua, polisi mengucapkan salam ….beberapa menit kemudian dibukalah pintu oleh si bapak tua yang kemudian mempersilakan bapak polisi untuk masuk ke rumahnya. Setelah dipersilakan duduk akhirnya bapak polisi yang shaleh bertanya Apakah benar bapak mengirim surat kepada Allah SWT ?? Si bapak tua pun segera menjawab Betul pak polisi saya memang sudah mengirim surat kepada Allah SWT …kemudian si bapak polisi mengeluarkan sepucuk amplop yang berisi uang Rp. 500.000 dari dalam saku jaketnya sambil berkata Bapak tua saya menerima titipan dari Allah SWT untuk memberikan amplop ini kepada bapak. Bapak polisi tersebut tidak mengatakan yang sebenarnya bahwa itu uang pemberiannya untuk membantu si bapak tua agar didalam hatinya tidak muncul kesombongan. Dengan mengucapkan terimakasih diterimalah amplop tersebut dan singkat cerita si bapak polisi yang shaleh segera berpamitan pulang.

Seorang diri si bapak tua bergumam sambil menimbang nimbang amplop … Alhamdulillah akhirnya Allah membalas suratku. Segera dibuka amplop tersebut dan menghitung uang yang ada di dalamnya. Lho kok Cuma ada 500.000 ?? saya kan minta 1.000.000 gumamnya. Wah jangan jangan yang 500.000 dipotong nih sama polisi ….harusnya Allah nitipnya jangan sama polisi nih jadi aja uangnya sebagian dipotong….

Begitulah nasib polisi ….walaupun sudah berbuat baik tetep aja jadi kambing hitam. Polisi kita sebetulnya sebagian besar orang baik Cuma oknumlah yang membuat orang berburuk sangka kepada polisi seperti halnya cerita tadi….

Maaf klo ceritanya tidak seru maklum iseng ngisi waktu sumpek he he …..
Wassalam …