MATHURA – Sekitar 25 ribu petani dari kota Mathura di utara India telah menulis surat kepada Presiden Pranab Mukherjee untuk meminta izin bunuh diri di perayaan hari kemerdekaan India.

Para petani tersebut telah 17 tahun memperjuangkan kompensasi dari pemerintah setelah lahan mereka terendam. Mereka menyatakan, akan menggantung diri atau membakar diri pada 15 Agustus ini bila pemerintah gagal mengambil tindakan.

Petani mengirimkan surat mereka melalui organisasi Rashtriya Swayamsevak yang mempunyai pengaruh kuat terhadap partai pemerintah federal, Baratiya Janata Party.

“Pada Februari tahun ini, saat petani melakukan demonstrasi, dan pemerintah berjanji untuk menyelesaikan permasalahan dalam waktu satu bulan . Namun hingga kini janji tidak mereka penuhi. Bahkan beberapa pendemo ditangkap dengan tuduhan pencurian dan melakukan kejahatan lain,” kata wakil dari organisasi, Kunwar Nishad kepada Times of India.

“Walaupun mendapat jaminan dari berbagai pihak dan permasalahan dibawa hingga ke parlemen, pemerintah negara bagian masih terus menutup mata dengan penderitaan para petani,” tambahnya.

Karena ancaman ini, pemerintah distrik berusaha melunakkan kemarahan petani. “Pemerintah negara bagian siap untuk membayarkan empat kali kompensasi kepada para petani. Kami telah mengajukan permintaan. Dana akan segera dicairkan,” demikian dikatakan hakim distrik Mathura, Rajesh Kumar kepada para wartawan.

Petani telah meminta kompensasi atas 700 hektar lahan pertanian yang terendam akibat pembangunan Gokul Barrage, jembatan yang menghubungkan Mathura dan Gokul di atas sungai Yamuna.

Pemerintah memperkirakan uang kompensasi untuk para petani sebesar sekitar 125 juta dollar Amerika Serikat.

Bunuh diri yang dilakukan para petani bukanlah hal asing di India. Ribuan petani telah melakukan bunuh diri dalam beberapa dekade belakangan karena berbagai alasan termasuk kekeringan dan kurangnya perhatian pemerintah.(ibtimes.co.uk/daus)


sumber


kalo negara kita kek gini entah gimana rasa agan2 kaskuser yah