Quote:
- bukti persaudaraan serumpun -
http://www.ft.com/cms/s/0/aa359fc2-4...2f710807b.html
Tidak ada berita bagus buat ringgit dan rupiah hari Rabu, ketika investor meninggalkan negara berkembang dan mata uangnya.
Pasar negara berkembang sudah usai menjadi tujuan investasi sejalan dengan menurunnya ekonomi China. Jatuhnya harga komoditas termasuk batu bara yang menjadi tumpuan ekspor negara2 ini, ditambah bahwa Amerika akan segera menaikkan suku bunga, diperkirakan akan mempercepat pelarian modal.
Dalam perdagangan hari Rabu, ringgit berada di level terendah semenjak krisis 1998, melemah lebih jauh sebesar 0,5% ke 4,1 per dolar. Rupiah turun 0,3 persen ke 13.831 rupiah, juga level terendah sejak 1998.
Ekonom memperkirakan bahwa ekonomi Malaysia akan tumbuh 4,9% tahun ini dan Indonesia sebesar 5%. Namun analis lain menyatakan keraguan akan prediksi ini yang dinilai terlalu optimistik,
Berlanjutya penurunan mata uang negara berkembang terjadi sementara investor kuatir akan pelarian modal. Total pelarian modal dari 19 negara berkembang terbesar mencapai 940 milyar dolar dalam 13 bulan sampai Juli, hampir dua kali 480 milyar dolar tiga kuartal dari puncak krisis global saat 2008-2009.
Analis Société Générale mengatakan "prospek jangka pendek mata uang negara berkembang adalah yang terburuk semenjak krisis 1997"