Malam itu saya buka aplikasi yang memang bisa mencari random people sekitar kita untuk sekadar chat atau mungkin kopi darat akhirnya. Siapa yang tahu...
Namanya Sandy, umurnya nggak jauh dari saya. Senyumnya manis, oh keturunan dia, dalam hati saya bilang waktu itu.
"Hi" (pake bahasa inggris in case dia nggak bisa bahasa Indonesia)
"hey,apa kabar?" (Oh,ternyata bisa)
Pembicaraan itu berlanjut selama beberapa hari, dan kita memutuskan untuk bertemu untuk sekedar ngobrol dan minum kopi. Satu kali, dua kali, ketiga kalinya barulah dia benar-benar datang kerumah saya. Kita sharing semuanya, sampai masalah kerja, keluarga dan tentunya masalah hati. Manis sekali, sama seperti waktu saya kenal dia dimedia sosial itu. Cara tertawanya unik, agak kencang tapi tetap menarik. Caranya berbicara juga tidak membosankan. Selalu mempunyai topik baru yang bisa dibahas. Benar-benar pria yang menarik.
Singkat cerita, setelah dia pulang, dia tiba-tiba menghilang, alasan beribu alasan, saya tahu mungkin dia menganggap saya tidak menarik, memang tidak apa-apa. Tetapi, seharusnya dia nggak perlu cerita tentang kehidupannya, keuarganya, dan masalah karirnya.
"Kamu kapan kesini?"
"Iya besok aku kesana yah."
Saya tau, dia nggak mungkin dateng. Dan benar saja, batang hidungnya pun tidak kelihatan sampai detik ini.
Sudah punya keyakinan seperti itupun saya masih sms dia, telpon-telpon dia.
Sebenarnya saya kenapa ya? kok bisa-bisanya kaya gini... Sebelumnya saya mana pernah telpon-telpon, sms berkali-kali hanya untuk mendapatkan kabar dari salah satu pria-pria yang pernah dekat sama saya.
Suatu hari, mungkin 5 hari kebelakang dia mengirim pesan,
"Hey, kamu lagi apa? Maaf kemarin aku sibuk banget kerja, laporan kegiatan kemarin hilang, malah aku yang dituduh. Aku pusing banget"
"Aku dikosan aja, kamu kemana aja sih? aku telpon kok ya nggak pernah diangkat?"
"Maaf sayang, aku beneran sibuk banget kemarin. Ini juga lagi capek banget, tapi untung ada kamu, jadinya aku semangat lagi hehehe"
"yaudah, aku juga kangen banget sama kamu, sini lah main"
"Iya nanti aku main kesitu yah"
Lagi-lagi kejadian yang sama, nggak ngasih kabar sama sekali. Jangankan balas telepon balik, whats*pp saya juga nggak dilihatnya. Padahal dia online setiap waktu.
Saya nggak bisa berhenti sms dia, telepon dia. Saya cuma pengen penjelasan. Ini nanti mau dibawa kemana?

Hey, kamu, Kalo nggak mau jalan lagi sama saya ya harusnya kamu bilang dong. Jangan diem gini.

ANE HARUS GIMANA GAN? HELP.