- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Detik-detik Menegangkan Pesepeda Hadang Konvoi Motor Gede


TS
toocooldimas
Detik-detik Menegangkan Pesepeda Hadang Konvoi Motor Gede
Quote:
Detik-detik Menegangkan Pesepeda Hadang Konvoi Motor Gede

Jakarta - Sebuah aksi heroik dilakukan dua warga Yogya, Elanto Wijoyono, 32 tahun, dan Andika Faiizal Haqi, 19 tahun, yang dengan nekat mencegat dan menghentikan aksi ugal-ugalan rombongan pengendara Harley Davidson saat mengikuti sebuah acara di Yogyakarta, Sabtu, 15 Agustus 2015.
Aksi keduanya pun menuai pujian dari para netizen yang selama ini merasa jengah dengan ulah "raja jalanan" yang kerap menyerobot jalan itu.
Andika menuturkan aksinya mencegat rombongan Harley di perempatan terpadat Condong Catur Yogya itu dilakukan ketika mendapat informasi rombongan hendak menggelar kegiatan peringatan kemerdekaan di Candi Prambanan. Ironisnya, simpang ini hanya terpaut sekitar 500 meter dari markas Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Sejak Jumat diperhatikan, mereka war-wer-war-wer melanggar aturan dibiarkan polisi. Kami putuskan cegat hari Sabtunya," ujar Andika yang merupakan mahasiswa di Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Berdua dengan Elanto, yang selama ini dikenal sebagai aktivis yang getol menyoroti pembangunan hotel di Yogya, mereka mulai "memburu" rombongan Harley sejak pukul 15.00 di perempatan Condong Catur yang kala itu jalurnya menyempit karena ada perbaikan galian.
"Kami akhirnya dapat rombongan yang paling gede, yang mau nerobos lampu merah dengan kawalan voorijder," ujar Andika.
Andika mengatakan aksinya menghadang rombongan dilakukan karena mereka kecewa gagal melobi polisi yang bertugas di simpang itu agar menertibkan sesuai undang-undang lalu lintas. Malah polisi ancang-ancang melakukan pengamanan jalur secara manual dan tak mempedulikan lampu lalu lintas saat menyala merah untuk berhenti.
"Alasannya sudah ada instruksi telepon dari kepolisian pusat agar rombongan moge ini diamankan jalannya dan diperbolehkan terabas traffic light tanpa halangan," ujarnya menirukan.
Itu sebabnya Andika dan Elanto menduga para pengendara moge itu marah besar saat dicegat dengan sepeda, meskipun penghadangan itu dilakukan saat lampu merah.
"Mungkin para rombongan moge ini marah. Sudah bayar besar untuk diamankan, tapi di jalan dihadang," ujarnya.
Kemarahan rombongan ditunjukkan dengan cara-cara intimidasi yang memalukan. Misalnya saat seorang anggota rombongan berbadan besar dengan logat khas Jakarta keluar dari tengah kerumunan dan mendatangi Elanto dan Andika sambil membentak,
"Ini acara negara!" ujar pria yang terekam kamera Andika masih memakai helm dan berkacamata hitam itu.
Elanto pun menjawab jika warga bukan pengguna moge juga wajib bayar pajak sama, sehingga perlakuan di jalan dan taat aturan perundangan harus sama.
"Pengendara lainnya terus meraung-raungkan gas motornya. Ada yang mengacungkan jari tengah pada kami," ujar Andika.
Yang memalukan, polisi pengawal rombongan itu justru diam saja saat ditanya kenapa tak memberi contoh tertib lalu lintas.
"Ada polisi pengawal dari Jawa Timur juga yang mengawal, malah ikut memblayer-blayer motor patrolinya," ujar Andika.
Tak hanya polisi, pantauan Andika, ada juga rombongan dengan mobil Polisi Militer (PM) mengawal. Awalnya PM ini ikut meraung-raungkan mobilnya seolah menantang Andika dan Elanto. Namun seorang di dalam mobil lantas membuka kaca jendela dan meminta rombongan moge berhenti dulu saat lampu merah.
Saat penghadangan itu, satu regu kepolisian dilengkapi senjata laras pendek turun datang mengawasi.
Aksi Andika dan Elanto pun mendapat dukungan pengguna jalan lain, yang langsung meminggirkan motornya untuk ikut berdiri menghadang rombongan moge itu. Pengendara itu membantu penghadangan karena marah sebab terlambat mengantar temannya ke stasiun karena jalurnya diserobot.
Sesorean di perempatan perbatasan Kabupaten Sleman dan Kota Yogya itu, Andika dan Elanto setidaknya menghadang moge tiga sampai empat kali yang hendak berkumpul di Candi Prambanan dalam sebuah acara bertajuk Jogja Bike Rendezvous (JBR) yang digelar 14-17 Agustus di Yogya.
"Saat rombongan selesai dari Candi Prambanan, mereka baru mau taat rambu lalu lintas," ujar Andika.
SUMBER..............
Kebanyakan orang yang mengendarai Moge belagu-belagu dan juga sok kaya, jadi perlu dikasih pelajaran!!!!!
0
2.2K
Kutip
6
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan