Kaskus

Entertainment

sukamto77Avatar border
TS
sukamto77
Disuruh Push Up 100 Kali, 15 Siswa Pingsan
Disuruh Push Up 100 Kali, 15 Siswa Pingsan

KLATEN - Gara-gara disuruh push up 100 kali dan rol depan (lari berkeliling) sepanjang halaman sekolah, 15 siswa SLTP 1 Manisrenggo, Klaten pingsan. Bahkan seorang siswa dilarikan ke RS dr Soeradji Tirtonegoro Klaten dan dua siswa dibawa ke Puskesmas Manisrenggo.
Menurut informasi yang dihimpun Suara Merdeka, Selasa lalu (23/7) murid-murid sekolah tersebut masuk seperti biasa. Hari itu jadwal kelas III B adalah pelajaran olahraga yang diasuh guru olahraga Dl (42), warga Dukuh Tasikmadu, Desa Keputran, Kemalang.
Siswa kelas III B segera bersiap mengenakan seragam olahraga, kemudian menuju halaman depan sekolah. Rencananya, hari itu murid-murid akan berlatih baris-berbaris. Tepat pukul 07.15 pelajaran dimulai.
Tapi tampaknya banyak murid yang belum bisa berbaris dengan benar. Akibatnya, mereka dianggap kurang perhatian dalam berlatih sehingga Dl jengkel. Pak guru yang biasa mengajar kelas II dan kelas III itu marah-marah dan memberikan hukuman kepada muridnya.
Tak peduli laki-laki atau perempuan, mereka disuruh push up 100 kali dan rol depan sepanjang halaman sekolah yang jaraknya hampir sama dengan lapangan sepakbola.
Keberatan
Tentu saja murid-murid keberatan atas hukuman itu, tapi mereka tidak bisa apa-apa selain menuruti kata-kata gurunya. Dengan hati berat, mereka push up dan rol depan.
Tapi malang sebelum hukuman selesai dilakukan, 15 murid pingsan akibat kecapaian. Maklum saja, lapangannya tanah yang keras sehingga banyak anak yang pusing saat melakukan rol depan.
Melihat hal itu, guru-guru lain segera menuju lapangan untuk menolong. Siswa yang lunglai dibawa ke tempat yang teduh dan diobati. Namun karena kondisinya cukup parah, Sri Hartanto (15) warga Bendosari, Manisrenggo terpaksa dilarikan ke RS dr Soeradji Tirtonegoro Klaten.
Anak itu lecet-lecet di sekujur tubuhnya dan bahu kanannya terkilir. Dua siswa lain, Riza Zaena warga Dukuh Gereh, Desa Kadilaji, Kecamatan Karangnongko dan Niluh Wulandari, warga Kampung Baru, Desa Tanjungsari, Kecamatan Manisrenggo terpaksa dilarikan ke puskesmas terdekat.
Untunglah mereka tidak terlalu parah sehingga hanya menjalani rawat jalan. Walau demikian, banyak orang tua yang tidak terima anaknya diperlakukan seperti itu. Mereka langsung mengadukan kejadian itu ke Polsek Manisrenggo.
Kasat IPP Polres Klaten AKP Jaka Wibawa membenarkan ada laporan tersebut. Dia telah menerima laporan dari Kapolsek Manisrenggo Iptu Ngadimo sehubungan dengan kasus tersebut.
''Kejadian itu sudah dilaporkan ke Polsek. Polsek Menisrenggo telah memanggil saksi korban untuk dimintai keterangan, namun pak gurunya belum dipanggil,'' kata Jaka Wibawa di kantornya, kemarin.
Sementara itu Kepala SMP Negeri 1 Manisrenggo, Sutrisno BA membenarkan adanya kejadian tersebut. Dia menyayangkan mengapa peristiwa itu bisa terjadi. Sayangnya, saat kejadian berlangsung, dia sedang mengurus suatu keperluan di kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Klaten.
''Setelah sampai sekolah, sepeda motor saya sempat dipinjam guru untuk mengantar anak yang pingsan dan belum sadar ke Puskesmas. Satu anak dirujuk ke rumah sakit,'' katanya saat ditemui bersama empat pembatu kepala sekolah itu, Rabu sore kemarin.(F5-14c)

http://www.suaramerdeka.com/harian/0207/25/slo22.htm

emoticon-Ngakak guru e sableng emoticon-Takut kejadian 13 tahun yg lalu
anak2 skrg harus bersyukur krn guru yg model gini udah mulai berkurang populasinya emoticon-Ngakak
Diubah oleh sukamto77 16-08-2015 20:33
0
3K
24
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan