- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Ini Cerita Ane Menghadapi Rumitnya SBMPTN


TS
kambingdora
Ini Cerita Ane Menghadapi Rumitnya SBMPTN
Quote:
Menuju SBMPTN
Kali ini saya ingin bercerita perjalan SBMPTN yang dihadapi. Saya bukanlah orang pintar dan cerdas. Tidak mudah menghafal lalu mengkoneksikan setiap pelajaran dengan mudah. Juga historis akademik yang kurang. Tidak lain saya hanyalah orang biasa yang menghabiskan banyak waktu untuk bermain, bersantai, dan bersenang-senang. Saya benci dengan belajar kala itu. Lingkungan pertemanan yang nyaman membentuk rasa malas untuk melakukan hal-hal baik. Karena kebahagiaan sudah didapatkan secara instan. Rasanya hanya ingin cepat-cepat menyudahi masa belajar, bekerja, dan bersenang-senang secepatnya. Saya tidak lebih dari kehidupan orang yang akan menjadi biasa-biasa saja di masa depan, kala itu. Sebelum pikiran saya terbuka dengan lebar tentang dunia yang indah.
Kenaikan kelas 2 sma saya masuk ke program studi IPS. Bukan pilihan yang diinginkan kala itu. Karena bendera gengsi ditujukan pada program IPA. Keinginan saya saat itu hanya sebatas gengsi dan menunjukkan kehebatan. Saat ini saya sadar bahwa pelajaran IPS lebih seru dan rasional untuk diterapkan dalam kehidupan saya. Andai saja saya masuk ke dalam program studi IPA, mungkin hari-hari saya dipenuhi dengan eksperimen yang mungkin akan membosankan bagi saya. Di kelas IPS saya belajar banyak tentang sebuah nilai, peradaban, sejarah kehidupan, pembentukan diri sendiri, dan banyak hal lain yang relevan dengan kehidupan sosial. Pelajaran IPS sangat menarik dalam kehidupan saya, dan mungkin hal tersebut tidak bisa didapati apabila saya berhasil ke program studi IPA.
Tidak pernah dipersiapkan kehidupan masa depan dan tujuan yang hendak dicapai. Saya tidak lain seperti orang umum lainnya yang melintasi waktu apa adanya yang ada didepannya. Menjalani dan nikmati yang ada, itulah slogannya.
Hingga saat kenaikan kelas 3 SMP saya mulai sadar bahwa setelah ini masih ada jenjang kehidupan yang panjang. Saya memutuskan memasang target baru dan mengejarnya. Tidak pernah terpikirkan masuk ke universitas, karena sebelumnya pikiran hanya ingin bekerja setelah ini. Kekhawatiran akan UN memacu adrenalin saya untuk tidak terjerumus pada nilai yang menyebabkan yang tidak lulus. Ternyata ada ujian yang lebih berat lagi untuk masuk ke universitas yaitu SBMPTN. Karena lewat undangan sangat tidak memungkinkan, saya berambisi untuk menaklukan ujian tulis tersebut.
Perjuangan dimulai. Dibukalah lembar-lembar pengetahuan nan indah. Pelangi, kabut, aurora, dan seluruh pandangan menghiasi mikro cosmos(pikiran). Sampai istirahat pun merasa rugi. Kata-kata motivasi tidak bisa dielakkan bahwa ia membakar semangat. Kata motivasi berisfat realistis dan membuka pemandangan baru. Tidur menjadi sangat jarang sekali, bahkan hingga saya berkali-kali mengalami sleep paralysis karena kekurangan waktu tidur. Semangat belajar relevan terhadap hasil yang didapatkan, itulah yang terus membakar semangat dengan keyakinan bahwa tak ada yang tidak bisa. Keyakinan yang kuat akan membawa diri tetap semangat. Seperti halnya seorang mujahid di medan perang, ia berani mati karena keyakinan yang kuat.
Pertama kali belajar memang sangat sulit dan bingung memulai dari mana. Teringat kata nasihat “Mulailah dengan melakukan, karena Tuhan akan membukan pintu kemudahan ketika hambaNya mulai melakukan”. Benar sekali dengan memulai saya menemukan masalah dan pertanyaan baru, sehingga memacu pikiran untuk mengatasi semua itu. Dengan keinginan dan kegigihan, akhirnya saya menemukan cara-cara untuk mempermudah dalam menguasai pelajaran. Karena belajar bukanlah rutinitas saya sebelumnya, hal tersebut menjadi sangatlah canggung. Sehingga saya membutuhkan waktu dan tempat tertentu untuk dapat belajar dengan tenang. Sifat pemarah masih menempel dalam diri saya. Ketika keluarga saya mengetahui saya belajar, maka saya akan berhenti. Ketika, saya dinasihati untuk melakukan hal baik, saya tidak akan melakukannya. Sifat dan karakter buruk masih mengakar kuat dalam kehidupan saya. Ketika merubah kebiasaan menjadi baik tetapi memiliki karakter dan fisik yang terlihat jahat jelas itu merupakan hal yang sangat canggung. Tidak mudah merubah ini semua. Ketika seorang berlatih tapi keahlian yang dimiliki belum begitu ahli, maka proses berlatih menjadi hal yang canggung. Sama halnya dengan diri saya saat itu, seseorang bodoh yang berlatih untuk belajar. Sehingga saya memerlukan kesendirian untuk memulai ini semua. Dengan proses pengulangan, keinginan, semangat, dan keyakinan yang kuat akhirnya sedikit demi sedikit saya mampu memahami pelajaran yang akan diujikan. Karena selalu ingin lebih dan lebih lagi, keletihan berusaha menjadi tak berarti. Siang dan malam seakan tak berbeda, karena pikiran ku selalu lega, bahkan waktu yang ada seakan tak cukup. Karena materi SBMPTN yang super banyak tapi saya ingin pelajari semua. Saya menikmati dan berbahagia menjalani ini semua. Meskipun seringkali teman mengolok-olok menjadi seperti banyak pikiran, saya hiraukan karena sebenarnya saya senang dan bahagia.
Setelah terbiasa melakukan semua ini, akhirnya hal tersebut menjadi habit yang rutin dan sulit untuk ditinggalkan. Karakter yang baru terbentuk dengan sendirinya menjadi lebih baik, implikasi dari habit yang dilakukan. Menjadi lebih elegan dan teratur.
Menjelang SBMPTN pun tiba. Saya sudah mempersiapkan dari jauh-jauh hari. Semua sudah saya rencanakan dengan kesungguhan. Cara belajar saya menghadapi SBMPTN adalah merangkum seluruh mata pelajaran yang diujikan, kemudian dipilah-pilih antara yang susah dan mudah, lalu menjelang ujian rangkuman yang susah dipelajari dominan dan yang mudah dibaca sekilas. Dalam mengerjakan ujian pun saya rencanakan. Karena ujian SBMPTN ini bukan hanya kepintaran yang menentukan, tetapi juga mental dan persiapan yang kuat. Perencanaan tersebut adalah untuk paket soal dasar, alokasi waktu yang saya gunakan adalah 15 menit untuk menjawab soal Bahasa Inggris & Bahasa Indonesia, lalu 30 menit untuk Matematika dasar. Untuk paket sosial IPS yang paling pertama saya kerjakan adalah pelajaran ekonomi dan diakhir waktu yang tersisa digunakan untuk mengecek pelajaran ekonomi, karena jurusan yang saya inginkan berkaitan dengan pelajaran tersebut, maka nilai maksimum harus didapatkan.
Dan akhirnya semua relevan terhadap apa yang diupayakan. Pengumuman tiba dan diriku terpaut bahagia pada website pengumuman yang menyatakan diri saya saya lolos. Itulah keberhasilan terbesar dalam diri saya. Walaupun untuk sebagian yang lain hal tersebut adalah biasa, tapi aku membutuhkan kerja keras dan perubahan yang tidak biasa. Teringat kata-kata dari novel Negeri 5 Menara yang pernah dibaca “Man Jadda Wajada, Man Shabara Zhafira” siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil, siapa yang sabar akan sampai beruntung.
Alam semesta akan memberikan timbal balik pada individu. Mereka saling berkaitan, apabila individu memiliki pemikiran dan sifat yang buruk maka alam semesta/cosmos akan meberikan timbal balik buruk kepada individu tersebut. Cosmos akan rusak kepada invidu yang rusak, tapi senantiasa indah dan mengagumkan untuk invidu yang indah.
Keberhasilan atau tidak adalah suatu hasil yang ditentukan oleh proses pembiasan dan pelatihan yang berulang-ulang. Ketika seseorang berhasil setiap orang meiliki sudut pandang masing-masing terhadap keberhasilan yang diperolehnya. Orang yang agamais akan berterimakasih kepada yang diyakininya atas keberhasilan yang diberikan. Namun sepertinya dalam pikir rasionalitas, saya berpikir keberhasilan adalah hasil usaha yang dilakukan, itu bukanlah suatu keajaiban. Keajaibannya adalah kemampuan yang didapat dalam proses latihan. Dan semua keajaiban tersebut cenderung dimiliki semua manusia. karena itulah hukumnya.
Orang yang gagal mungkin akan mengatakan, Tuhan tidak sayang kepada kita, padahal rasionalitasnya adalah usaha yang kurang untuk mencapai keberhasilan tersebut. Ketika usaha yang cukup namun keberhasilan tidak didapatkan, mungkin kemampuan dasar atau bakat yang kurang dalam bidang itu atau cara yang dilakukan bukan cara yang maksimum. Karena kehidupan ini adalah sebab akibat.
Saya adalah orang yang berorientasi pada proses, bukan pada hasil. Walaupun hasil ditentukan oleh kegigihan proses, tapi seseorang memiliki awal dan bakat yang berbeda-beda. Ketika hasil tidak sesuai yang diharapkan, seperti lagunya bondan, yaa sudahlah. Syukuriliah apa yang didapat. Karena hidup selalu akan ada yang lebih baik dan lebih buruk, lihatlah ke bawah, betapa beruntungnya kita. Karena setiap perbuatan tergantung pada niatnya. Setiap proses yang dilakukan selalu saya niatkan sebagai ibadah dan amal baik sebagai hakikat manusia sebagai seorang hamba.
Ruh tuhan telah ditiupkan ke manusia, dan manusia itu sendiri adalah tuhannya di dunia ini, sebagai seorang khalifah dan pengganti(tuhan) di dunia. Keajaiban hanya sekian persen di dunia untuk menunjukkan mukjizat kepunyaanNya. Namun setiap individu adalah tuhan di dunia ini. Dia bebas menguasai, berpikir, bertindak, melakukan semaunya. Sehingga yang menentukan kerajaan, kesuksesan, keberhasilan, adalah setiap manusia itu sendiri sebagai bagian dari tuhan.
Niat dalam setiap proses yang dilakukan jangan pernah dilupakan dalam setiap kegiatan. Karena hasil dari proses yang sesungguhnya adalah di pengadilan yang agung. Setiap manusia akan mengalami fakta kehidupan yang seorang atheis pun tidak mengelaknya, yaitu kematian yang akan datang. Kehidupan setelahnya, terserah masing2 yang mempercayainya.
Kau adalah tuhan yang menentukan kehidupan dunia. Tapi jangan lupakan kehidupan setelah ini. Karena kau akan menemukan Tuhan yang meniupkan ruhNya ke dirimu. Dan penilaian untuk keberhasilan yang sesunggungnya adalah proses dan hal yang telah diupayakan.
Kenaikan kelas 2 sma saya masuk ke program studi IPS. Bukan pilihan yang diinginkan kala itu. Karena bendera gengsi ditujukan pada program IPA. Keinginan saya saat itu hanya sebatas gengsi dan menunjukkan kehebatan. Saat ini saya sadar bahwa pelajaran IPS lebih seru dan rasional untuk diterapkan dalam kehidupan saya. Andai saja saya masuk ke dalam program studi IPA, mungkin hari-hari saya dipenuhi dengan eksperimen yang mungkin akan membosankan bagi saya. Di kelas IPS saya belajar banyak tentang sebuah nilai, peradaban, sejarah kehidupan, pembentukan diri sendiri, dan banyak hal lain yang relevan dengan kehidupan sosial. Pelajaran IPS sangat menarik dalam kehidupan saya, dan mungkin hal tersebut tidak bisa didapati apabila saya berhasil ke program studi IPA.
Tidak pernah dipersiapkan kehidupan masa depan dan tujuan yang hendak dicapai. Saya tidak lain seperti orang umum lainnya yang melintasi waktu apa adanya yang ada didepannya. Menjalani dan nikmati yang ada, itulah slogannya.
Hingga saat kenaikan kelas 3 SMP saya mulai sadar bahwa setelah ini masih ada jenjang kehidupan yang panjang. Saya memutuskan memasang target baru dan mengejarnya. Tidak pernah terpikirkan masuk ke universitas, karena sebelumnya pikiran hanya ingin bekerja setelah ini. Kekhawatiran akan UN memacu adrenalin saya untuk tidak terjerumus pada nilai yang menyebabkan yang tidak lulus. Ternyata ada ujian yang lebih berat lagi untuk masuk ke universitas yaitu SBMPTN. Karena lewat undangan sangat tidak memungkinkan, saya berambisi untuk menaklukan ujian tulis tersebut.
Perjuangan dimulai. Dibukalah lembar-lembar pengetahuan nan indah. Pelangi, kabut, aurora, dan seluruh pandangan menghiasi mikro cosmos(pikiran). Sampai istirahat pun merasa rugi. Kata-kata motivasi tidak bisa dielakkan bahwa ia membakar semangat. Kata motivasi berisfat realistis dan membuka pemandangan baru. Tidur menjadi sangat jarang sekali, bahkan hingga saya berkali-kali mengalami sleep paralysis karena kekurangan waktu tidur. Semangat belajar relevan terhadap hasil yang didapatkan, itulah yang terus membakar semangat dengan keyakinan bahwa tak ada yang tidak bisa. Keyakinan yang kuat akan membawa diri tetap semangat. Seperti halnya seorang mujahid di medan perang, ia berani mati karena keyakinan yang kuat.
Pertama kali belajar memang sangat sulit dan bingung memulai dari mana. Teringat kata nasihat “Mulailah dengan melakukan, karena Tuhan akan membukan pintu kemudahan ketika hambaNya mulai melakukan”. Benar sekali dengan memulai saya menemukan masalah dan pertanyaan baru, sehingga memacu pikiran untuk mengatasi semua itu. Dengan keinginan dan kegigihan, akhirnya saya menemukan cara-cara untuk mempermudah dalam menguasai pelajaran. Karena belajar bukanlah rutinitas saya sebelumnya, hal tersebut menjadi sangatlah canggung. Sehingga saya membutuhkan waktu dan tempat tertentu untuk dapat belajar dengan tenang. Sifat pemarah masih menempel dalam diri saya. Ketika keluarga saya mengetahui saya belajar, maka saya akan berhenti. Ketika, saya dinasihati untuk melakukan hal baik, saya tidak akan melakukannya. Sifat dan karakter buruk masih mengakar kuat dalam kehidupan saya. Ketika merubah kebiasaan menjadi baik tetapi memiliki karakter dan fisik yang terlihat jahat jelas itu merupakan hal yang sangat canggung. Tidak mudah merubah ini semua. Ketika seorang berlatih tapi keahlian yang dimiliki belum begitu ahli, maka proses berlatih menjadi hal yang canggung. Sama halnya dengan diri saya saat itu, seseorang bodoh yang berlatih untuk belajar. Sehingga saya memerlukan kesendirian untuk memulai ini semua. Dengan proses pengulangan, keinginan, semangat, dan keyakinan yang kuat akhirnya sedikit demi sedikit saya mampu memahami pelajaran yang akan diujikan. Karena selalu ingin lebih dan lebih lagi, keletihan berusaha menjadi tak berarti. Siang dan malam seakan tak berbeda, karena pikiran ku selalu lega, bahkan waktu yang ada seakan tak cukup. Karena materi SBMPTN yang super banyak tapi saya ingin pelajari semua. Saya menikmati dan berbahagia menjalani ini semua. Meskipun seringkali teman mengolok-olok menjadi seperti banyak pikiran, saya hiraukan karena sebenarnya saya senang dan bahagia.
Setelah terbiasa melakukan semua ini, akhirnya hal tersebut menjadi habit yang rutin dan sulit untuk ditinggalkan. Karakter yang baru terbentuk dengan sendirinya menjadi lebih baik, implikasi dari habit yang dilakukan. Menjadi lebih elegan dan teratur.
Menjelang SBMPTN pun tiba. Saya sudah mempersiapkan dari jauh-jauh hari. Semua sudah saya rencanakan dengan kesungguhan. Cara belajar saya menghadapi SBMPTN adalah merangkum seluruh mata pelajaran yang diujikan, kemudian dipilah-pilih antara yang susah dan mudah, lalu menjelang ujian rangkuman yang susah dipelajari dominan dan yang mudah dibaca sekilas. Dalam mengerjakan ujian pun saya rencanakan. Karena ujian SBMPTN ini bukan hanya kepintaran yang menentukan, tetapi juga mental dan persiapan yang kuat. Perencanaan tersebut adalah untuk paket soal dasar, alokasi waktu yang saya gunakan adalah 15 menit untuk menjawab soal Bahasa Inggris & Bahasa Indonesia, lalu 30 menit untuk Matematika dasar. Untuk paket sosial IPS yang paling pertama saya kerjakan adalah pelajaran ekonomi dan diakhir waktu yang tersisa digunakan untuk mengecek pelajaran ekonomi, karena jurusan yang saya inginkan berkaitan dengan pelajaran tersebut, maka nilai maksimum harus didapatkan.
Dan akhirnya semua relevan terhadap apa yang diupayakan. Pengumuman tiba dan diriku terpaut bahagia pada website pengumuman yang menyatakan diri saya saya lolos. Itulah keberhasilan terbesar dalam diri saya. Walaupun untuk sebagian yang lain hal tersebut adalah biasa, tapi aku membutuhkan kerja keras dan perubahan yang tidak biasa. Teringat kata-kata dari novel Negeri 5 Menara yang pernah dibaca “Man Jadda Wajada, Man Shabara Zhafira” siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil, siapa yang sabar akan sampai beruntung.
Alam semesta akan memberikan timbal balik pada individu. Mereka saling berkaitan, apabila individu memiliki pemikiran dan sifat yang buruk maka alam semesta/cosmos akan meberikan timbal balik buruk kepada individu tersebut. Cosmos akan rusak kepada invidu yang rusak, tapi senantiasa indah dan mengagumkan untuk invidu yang indah.
Keberhasilan atau tidak adalah suatu hasil yang ditentukan oleh proses pembiasan dan pelatihan yang berulang-ulang. Ketika seseorang berhasil setiap orang meiliki sudut pandang masing-masing terhadap keberhasilan yang diperolehnya. Orang yang agamais akan berterimakasih kepada yang diyakininya atas keberhasilan yang diberikan. Namun sepertinya dalam pikir rasionalitas, saya berpikir keberhasilan adalah hasil usaha yang dilakukan, itu bukanlah suatu keajaiban. Keajaibannya adalah kemampuan yang didapat dalam proses latihan. Dan semua keajaiban tersebut cenderung dimiliki semua manusia. karena itulah hukumnya.
Orang yang gagal mungkin akan mengatakan, Tuhan tidak sayang kepada kita, padahal rasionalitasnya adalah usaha yang kurang untuk mencapai keberhasilan tersebut. Ketika usaha yang cukup namun keberhasilan tidak didapatkan, mungkin kemampuan dasar atau bakat yang kurang dalam bidang itu atau cara yang dilakukan bukan cara yang maksimum. Karena kehidupan ini adalah sebab akibat.
Saya adalah orang yang berorientasi pada proses, bukan pada hasil. Walaupun hasil ditentukan oleh kegigihan proses, tapi seseorang memiliki awal dan bakat yang berbeda-beda. Ketika hasil tidak sesuai yang diharapkan, seperti lagunya bondan, yaa sudahlah. Syukuriliah apa yang didapat. Karena hidup selalu akan ada yang lebih baik dan lebih buruk, lihatlah ke bawah, betapa beruntungnya kita. Karena setiap perbuatan tergantung pada niatnya. Setiap proses yang dilakukan selalu saya niatkan sebagai ibadah dan amal baik sebagai hakikat manusia sebagai seorang hamba.
Ruh tuhan telah ditiupkan ke manusia, dan manusia itu sendiri adalah tuhannya di dunia ini, sebagai seorang khalifah dan pengganti(tuhan) di dunia. Keajaiban hanya sekian persen di dunia untuk menunjukkan mukjizat kepunyaanNya. Namun setiap individu adalah tuhan di dunia ini. Dia bebas menguasai, berpikir, bertindak, melakukan semaunya. Sehingga yang menentukan kerajaan, kesuksesan, keberhasilan, adalah setiap manusia itu sendiri sebagai bagian dari tuhan.
Niat dalam setiap proses yang dilakukan jangan pernah dilupakan dalam setiap kegiatan. Karena hasil dari proses yang sesungguhnya adalah di pengadilan yang agung. Setiap manusia akan mengalami fakta kehidupan yang seorang atheis pun tidak mengelaknya, yaitu kematian yang akan datang. Kehidupan setelahnya, terserah masing2 yang mempercayainya.
Kau adalah tuhan yang menentukan kehidupan dunia. Tapi jangan lupakan kehidupan setelah ini. Karena kau akan menemukan Tuhan yang meniupkan ruhNya ke dirimu. Dan penilaian untuk keberhasilan yang sesunggungnya adalah proses dan hal yang telah diupayakan.
0
2.6K
Kutip
5
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan