SETIABUDI (Pos Kota) – Puluhan pelajar SMP dan SMA merusak Kopaja 20 jurusan Senen-Lebak Bulus, di depan Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (14/8) siang. Diduga mereka kesal setelah diminta turun oleh kondektur angkutan umum itu.

Sejumlah saksi mata mengatakan, pelajar itu sebelumnya terlihat memaksa naik ke Kopaja bernomor polisi B 7425 NP, di pinggir Jalan HR Rasuna Said, depan Hotel Royal Kuningan. Setelah naik, sebagian terlihat ramai-ramai berdiri di sekitar pintu.

“Padahal bangku di angkot kelihatan masih banyak yang kosong,” kata Tedy, salah seorang penumpang.

Tedy menambahkan, angkot itu sebelumnya hanya diisi oleh empat penumpang dan kondisinya terasa tenang. Namun mendadak tidak kondusif setelah dinaiki oleh rombongan pelajar yang menurutnya berjumlah lebih dari 20 orang.

Bahkan, katanya,a pelajar itu terlihat acuh ketika diminta membayar ongkos oleh kondektur. Kondektur lantas marah dan meminta pelajar itu turun begitu melintas di depan Kantor KPK atau sekitar 200 meter dari lokasi mereka naik.

“Mungkin gara-gara diusir kondektur pelajar itu kemudian ngamuk sampai ada yang mecahin kaca depan. Kami penumpang lain mau enggak mau jadi ikut turun,” imbuhnya, kesal.

Rizal, 39, sopir angkot tersebut mengakui sempat menaikkan rombongan pelajar yang sebagian besar mengenakan seragam pramuka SMP dan beberapa lainnya mengenakan seragam SMA. Namun ia tidak menyangka bila pelajar itu menolak membayar ongkos. Ia pun menduga bila para pelajar itu sengaja ingin membajak angkotnya untuk tawuran.

“Kayaknya mereka mau tawuran. Karena banyak yang gak mau duduk dan lebih milih berdiri di sekitar pintu. Selain itu juga enggak mau dimintai ongkos sehingga disuruh turun oleh kenek saya,” urainya.

“Tapi begitu turun mereka malah mengamuk dan melempar batu dan kayu ke arah kaca depan sampai kacanya pecah,” katanya lagi.

Ulah pelajar itu kemudian terhenti setelah sejumlah polisi dari Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya yang sedang siaga untuk menjaga aksi demonstrasi di depan Kantor KPK turun tangan menanganinya. Namun, dari puluhan pelajar itu hanya satu orang yang berhasil diamankan.

Seorang pelajar itu pun sempat diinterogasi sebelum akhirnya dibawa ke Kantor Polsek Setiabudi, Jakarta Selatan, untuk diproses lebih lanjut. Meski tidak ada korban luka, akibat tindakan anarkis itu, Rizal, sopir Kopaja mengaku, mengalami kerugian sekitar Rp800 ribu. (yulian)

http://poskotanews.com/2015/08/14/su...ak-bus-kopaja/

Jakarta keras yah gan, pelajar yang kerjaannya cuman nongkrong di sekolah aja sampe stress gitu

Buat yang idnya ada dijudul,