- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
8 Binatang Raksasa Yang Hampir Mustahil Ditemukan


TS
darikiki
8 Binatang Raksasa Yang Hampir Mustahil Ditemukan

LANGSUNG AJA GAN
CEKIBROT !!!
CEKIBROT !!!
Ukurannya besar-besar, namun bukan jaminan
bahwa binatang-binatang ini gampang
ditemukan. Sebaliknya, hewan-hewan ini
termasuk langka dan terancam punah.
bahwa binatang-binatang ini gampang
ditemukan. Sebaliknya, hewan-hewan ini
termasuk langka dan terancam punah.
Berikut Delapan Diantaranya :
Quote:
1. Armadillo Raksasa (Priodontes maximus)
Bayangkan sebuah binatang seukuran babi
besar dengan tubuh yang dipenuhi sisik, dan
cakar depan sepanjang 20 sentimeter yang
bagai belati. Itulah armadillo raksasa.

Ini Armadillo yang biasa gan, Kira kira seukuran kucing
Tapi, mereka sangat pintar bersembunyi dan
para ilmuwan harus memakai kamera
pengintai untuk mempelajari mereka.
"Sangat sedikit orang yang pernah melihat
armadillo raksasa di alam liar,” kata Arnaud
Desbiez, yang mengelola Proyek Armadillo
Raksasa di Brasil.
"Di tempat penelitian lapangan, pemilik
peternakan yang lahir dan besar di sini pun
belum pernah melihat armadillo raksasa
sebelum proyek ini dimulai."
Dengan bobot hingga 50 kilogram dan
panjang mencapai 1,5 meter, Priodontes
maximus dikenal sebagai spesies armadillo
terbesar di Bumi.
Tapi karena ukurannya yang dua kali lebih
besar dari spesies armadillo lain, mereka tidak
bisa bergulung dan membentuk bola ketika
merasa terancam. Sebaliknya, mereka akan
menggali lubang bawah tanah dengan
cakarnya.
Armadillo raksasa dikategorikan sebagai
spesies yang rentan kehilangan habitat
karena perburuan, tetapi warga lokal
menganggap penampakan mereka sebagai
pertanda buruk.
Bayangkan sebuah binatang seukuran babi
besar dengan tubuh yang dipenuhi sisik, dan
cakar depan sepanjang 20 sentimeter yang
bagai belati. Itulah armadillo raksasa.
Spoiler for Armadillo:

Ini Armadillo yang biasa gan, Kira kira seukuran kucing
Tapi, mereka sangat pintar bersembunyi dan
para ilmuwan harus memakai kamera
pengintai untuk mempelajari mereka.
"Sangat sedikit orang yang pernah melihat
armadillo raksasa di alam liar,” kata Arnaud
Desbiez, yang mengelola Proyek Armadillo
Raksasa di Brasil.
"Di tempat penelitian lapangan, pemilik
peternakan yang lahir dan besar di sini pun
belum pernah melihat armadillo raksasa
sebelum proyek ini dimulai."
Dengan bobot hingga 50 kilogram dan
panjang mencapai 1,5 meter, Priodontes
maximus dikenal sebagai spesies armadillo
terbesar di Bumi.
Tapi karena ukurannya yang dua kali lebih
besar dari spesies armadillo lain, mereka tidak
bisa bergulung dan membentuk bola ketika
merasa terancam. Sebaliknya, mereka akan
menggali lubang bawah tanah dengan
cakarnya.
Armadillo raksasa dikategorikan sebagai
spesies yang rentan kehilangan habitat
karena perburuan, tetapi warga lokal
menganggap penampakan mereka sebagai
pertanda buruk.
Quote:
2. Cumi-cumi Raksasa (Architeuthis)
Bisa jadi mereka adalah binatang raksasa
yang paling keji yang mengintai di bawah
permukaan laut. Cumi-cumi raksasa ini
panjangnya hingga lima meter dan jika
ditambah dengan tentakelnya, panjangnya
bisa menjadi lebih dari 13 meter.
Mereka adalah pemangsa atau predator,
dengan ciri khas bola mata yang seukuran
bola sepak, dan paruh yang dapat mengoyak
daging.
Tapi, sebagai penghuni laut dalam (di bawah
kedalaman 1.000 meter), jarang sekali
manusia mendapati spesies ini dalam
keadaan hidup.
Konon, mereka sering merusak kapal-kapal,
tetapi penampakkan yang terdokumentasikan
sangat langka sehingga tidak bisa dibuktikan
kebenarannya.
Kebanyakan cumi-cumi raksasa baru tampak
di permukaan laut ketika mereka telah mati
atau sekarat.
Keberadaan cumi-cumi ini di lingkungan
alaminya pertama kali didokumentasikan
dengan film pada tahun 2012.
Proyek itu dilangsungkan oleh sebuah tim
ilmuwan internasional yang meluncurkan
kendaraan bawah laut di lepas pantai Jepang.
Dengan sedikit umpan dan banyak
keberuntungan, binatang yang dinantikan itu
muncul juga melintas di depan kamera
mereka.
Spoiler for Cumi Cumi Raksasa:

Bisa jadi mereka adalah binatang raksasa
yang paling keji yang mengintai di bawah
permukaan laut. Cumi-cumi raksasa ini
panjangnya hingga lima meter dan jika
ditambah dengan tentakelnya, panjangnya
bisa menjadi lebih dari 13 meter.
Mereka adalah pemangsa atau predator,
dengan ciri khas bola mata yang seukuran
bola sepak, dan paruh yang dapat mengoyak
daging.
Tapi, sebagai penghuni laut dalam (di bawah
kedalaman 1.000 meter), jarang sekali
manusia mendapati spesies ini dalam
keadaan hidup.
Konon, mereka sering merusak kapal-kapal,
tetapi penampakkan yang terdokumentasikan
sangat langka sehingga tidak bisa dibuktikan
kebenarannya.
Kebanyakan cumi-cumi raksasa baru tampak
di permukaan laut ketika mereka telah mati
atau sekarat.
Keberadaan cumi-cumi ini di lingkungan
alaminya pertama kali didokumentasikan
dengan film pada tahun 2012.
Proyek itu dilangsungkan oleh sebuah tim
ilmuwan internasional yang meluncurkan
kendaraan bawah laut di lepas pantai Jepang.
Dengan sedikit umpan dan banyak
keberuntungan, binatang yang dinantikan itu
muncul juga melintas di depan kamera
mereka.
Quote:
3. Berang-berang raksasa (Pteronura brasiliensis)
Memang tak ada gajah, namun kawasan
tropis Amerika Selatan tetap saja penuh
dengan binatang-binatang besar. Benua ini
adalah rumah bagi armadillo dan tenggiling
(pemakan semut) raksasa, begitu juga
capybara, hewan pengerat terbesar di dunia.
Di sungai sebelah timur Andes hidup berang-
berang raksasa yang panjangnya bisa
mencapai dua meter. Mereka hidup di
kelompok besar sehingga mudah ditemukan.
Walau berang-berang raksasa bisa mengatasi
predator alami seperti jaguar -macan tutul,
dan caiman -sejenis buaya, mereka bisa
menjadi korban ulah manusia. Sifat mereka
yang gemar bersosialisasi, penuh keingin-
tahuan, dan suka berteman membuat mereka
jadi sasaran empuk para pemburu.
Kulit berang-berang pernah menjadi barang
yang paling dicari, yang menimbulkan akibat
sangat mengerikan. Perdagangannya
kemudian dilarang pada 1975 namun berang-
berang raksasa yang tersisa sekarang
terancam karena habitatnya di Amazon,
makin tergusur pemukiman manusia.
Spoiler for Ilustrasi:

Memang tak ada gajah, namun kawasan
tropis Amerika Selatan tetap saja penuh
dengan binatang-binatang besar. Benua ini
adalah rumah bagi armadillo dan tenggiling
(pemakan semut) raksasa, begitu juga
capybara, hewan pengerat terbesar di dunia.
Di sungai sebelah timur Andes hidup berang-
berang raksasa yang panjangnya bisa
mencapai dua meter. Mereka hidup di
kelompok besar sehingga mudah ditemukan.
Walau berang-berang raksasa bisa mengatasi
predator alami seperti jaguar -macan tutul,
dan caiman -sejenis buaya, mereka bisa
menjadi korban ulah manusia. Sifat mereka
yang gemar bersosialisasi, penuh keingin-
tahuan, dan suka berteman membuat mereka
jadi sasaran empuk para pemburu.
Kulit berang-berang pernah menjadi barang
yang paling dicari, yang menimbulkan akibat
sangat mengerikan. Perdagangannya
kemudian dilarang pada 1975 namun berang-
berang raksasa yang tersisa sekarang
terancam karena habitatnya di Amazon,
makin tergusur pemukiman manusia.
Quote:
4. Laba-laba pemburu raksasa (Heteropoda maxima)
Jika Anda mengukur laba-laba dari kakinya,
laba-laba ini bisa mencapai panjang 30
sentimeter.
Untungnya, hampir mustahil bagi Anda
menemukannya di bawah karpet Anda, kecuali
Anda membangun rumah di sebuah gua di
Laos. Bahkan di sana pun, penampakan laba-
laba ini sangat jarang.
Heteropoda maxima ramai diperbincangkan
ketika ditemukan pada 2001 oleh Dr Peter
Jaegar dari Universitas Johannes Gutenberg
di Mainz, Jerman.u
Jaegar mengatakan sorotan begitu besar itu
pada akhirnya berdampak buruk pada laba-
laba itu, belum ada aturan tentang
perdagangannya padahal minat untuk
menjadikannya hewan peliharaan sangat
tinggi.
Dia mengatakan dari setiap 100 laba-laba
yang diimpor sebagai ‘binatang peliharaan,’
mungkin ada 1.000 laba-laba yang musnah
karena dikeluarkan dari habitat aslinya.
Betapapun, Jaegar mengatakan, kenyataan
bahwa laba-laba itu umurnya pendek, bisa
jadi akan mengurangi permintaan.
Spoiler for ilustrasi:

Jika Anda mengukur laba-laba dari kakinya,
laba-laba ini bisa mencapai panjang 30
sentimeter.
Untungnya, hampir mustahil bagi Anda
menemukannya di bawah karpet Anda, kecuali
Anda membangun rumah di sebuah gua di
Laos. Bahkan di sana pun, penampakan laba-
laba ini sangat jarang.
Heteropoda maxima ramai diperbincangkan
ketika ditemukan pada 2001 oleh Dr Peter
Jaegar dari Universitas Johannes Gutenberg
di Mainz, Jerman.u
Jaegar mengatakan sorotan begitu besar itu
pada akhirnya berdampak buruk pada laba-
laba itu, belum ada aturan tentang
perdagangannya padahal minat untuk
menjadikannya hewan peliharaan sangat
tinggi.
Dia mengatakan dari setiap 100 laba-laba
yang diimpor sebagai ‘binatang peliharaan,’
mungkin ada 1.000 laba-laba yang musnah
karena dikeluarkan dari habitat aslinya.
Betapapun, Jaegar mengatakan, kenyataan
bahwa laba-laba itu umurnya pendek, bisa
jadi akan mengurangi permintaan.
Quote:
5. Kodok Goliath (Conraua goliath)
Kodok terbesar di dunia beratnya bisa sama
dengan bayi yang baru lahir, yaitu sekitar 3,2
kilogram.
Walau tubuhnya besar, kodok ini tetap pada
naluri alami sebagai amfibi untuk
bersembunyi. Warnanya yang hijau berbintik-
bintik membuat mereka cocok berkamuflase di
bebatuan berlumut.
Mereka hidup di sungai-sungai dekat pesisir
di hutan Afrika barat.
Dilihat dari ukurannya, Anda mungkin
menyangka bahwa suara kodok ini akan
mengelegar. Tetapi kenyataannya, kodok
raksasa tidak memiliki kantong vokal
sehingga mereka hanya bisa bersiul untuk
memikat pasangan.
Kodok ini tergolong binatang yang terancam.
Populasi mereka dilaporkan terus menurun,
hingga tinggal 50% dalam tiga generasi
terakhir. Kodok ini selalu diburu untuk
makanan khusus dan untuk perdagangan
internasional hewan piaraan– antara lain
untuk kompetisi lompat kodok di AS.
Sebagaian kodok memang diekspor untuk
program penangkaran, tetapi hal ini tidak
terlampau berhasil. Para pemerhati
lingkungan kini berkonsentrasi untuk bekerja
bersama komunitas lokal untuk menekan
perburuan sembarangan.
Spoiler for Sikodok:

Kodok terbesar di dunia beratnya bisa sama
dengan bayi yang baru lahir, yaitu sekitar 3,2
kilogram.
Walau tubuhnya besar, kodok ini tetap pada
naluri alami sebagai amfibi untuk
bersembunyi. Warnanya yang hijau berbintik-
bintik membuat mereka cocok berkamuflase di
bebatuan berlumut.
Mereka hidup di sungai-sungai dekat pesisir
di hutan Afrika barat.
Dilihat dari ukurannya, Anda mungkin
menyangka bahwa suara kodok ini akan
mengelegar. Tetapi kenyataannya, kodok
raksasa tidak memiliki kantong vokal
sehingga mereka hanya bisa bersiul untuk
memikat pasangan.
Kodok ini tergolong binatang yang terancam.
Populasi mereka dilaporkan terus menurun,
hingga tinggal 50% dalam tiga generasi
terakhir. Kodok ini selalu diburu untuk
makanan khusus dan untuk perdagangan
internasional hewan piaraan– antara lain
untuk kompetisi lompat kodok di AS.
Sebagaian kodok memang diekspor untuk
program penangkaran, tetapi hal ini tidak
terlampau berhasil. Para pemerhati
lingkungan kini berkonsentrasi untuk bekerja
bersama komunitas lokal untuk menekan
perburuan sembarangan.
Quote:
6. Kupu-kupu sayap burung Ratu Alexandra
(Ornithoptera alexandrae)
Di Papua Nugini, ada kupu-kupu yang sangat
besar sehingga bisa sering dibandingkan
dengan burung.
Kupu-kupu ratu Alexandra hidup di wilayah
kecil di hutan tropis dekat pesisir utara.
Kupu-kupu jantan terlihat spektakuler dengan
torehan warna biru-hijau dan hitam di sayap
serta warna kuning cerah di badannya.
Sementara yang betina, warnanya lebih teduh
dengan aksen krem. Namun, yang betina
memiliki ukuran tiga kali lebih besar dari
jantan. Ukuran sayapnya bisa mencapai 30
sentimeter.
Setelah ditemukan pada 1906, kupu-kupu ini
dihargai sangat mahal oleh para kolektor
sehingga perburuannya menjadi-jadi.
Kupu-kupu ini bisa terbang cepat dan sulit
ditangkap sehingga para pemburu
menggunakan senapan yang berisi garam
untuk mendapatkannya.
Pada 1966 dibuatlah aturan untuk melindungij
kupu-kupu ini, tetapi praktik perburuan ilegal
dan perusakan habitat akibat industri kelapa
sawit dan penebangan pohon telah secara
dramatis membuat populasinya berkurang.
(Ornithoptera alexandrae)
Spoiler for Kupu Kupu:

Di Papua Nugini, ada kupu-kupu yang sangat
besar sehingga bisa sering dibandingkan
dengan burung.
Kupu-kupu ratu Alexandra hidup di wilayah
kecil di hutan tropis dekat pesisir utara.
Kupu-kupu jantan terlihat spektakuler dengan
torehan warna biru-hijau dan hitam di sayap
serta warna kuning cerah di badannya.
Sementara yang betina, warnanya lebih teduh
dengan aksen krem. Namun, yang betina
memiliki ukuran tiga kali lebih besar dari
jantan. Ukuran sayapnya bisa mencapai 30
sentimeter.
Setelah ditemukan pada 1906, kupu-kupu ini
dihargai sangat mahal oleh para kolektor
sehingga perburuannya menjadi-jadi.
Kupu-kupu ini bisa terbang cepat dan sulit
ditangkap sehingga para pemburu
menggunakan senapan yang berisi garam
untuk mendapatkannya.
Pada 1966 dibuatlah aturan untuk melindungij
kupu-kupu ini, tetapi praktik perburuan ilegal
dan perusakan habitat akibat industri kelapa
sawit dan penebangan pohon telah secara
dramatis membuat populasinya berkurang.
Quote:
7. Isopod raksasa (Bathynomus giganteus)
Bayangkan ada spesies krustasea yang bisa
tumbuh lebih panjang dari seekor kucing –
dengan panjang 75cm dan berat 1,7kg.
Mungkin Anda tidak percaya, tetapi mahkluk
itu ada, itulah isopod -sejenis kelabang-
raksasa.
Isopod masuk dalam kategori krustasea, dan
masih berkerabat dengan udang dan kepiting.
Dia hidup di bawah laut dan ukuran sebesar
itu memang tidak lazim.
Isopod raksasa ini memiliki eksoskeleton dan
kemampuan untuk menggulung seperti bola
untuk pertahanan. Mereka memiliki tujuh
pasang kaki, dua antena sensitif, dan mata
majemuk yang besar.
Di perairan dingin di lepas pantai AS, mereka
hidup di dasar laut dan memakan bangkai
ikan, paus, dan cumi-cumi.
Makanan adalah barang langka ketika Anda
hidup di kedalaman 2.000 meter di bawah
permukaan laut, sehingga jika mereka
menemukan makanan, mereka cenderung
agresif.
Spoiler for kutu laut:

Bayangkan ada spesies krustasea yang bisa
tumbuh lebih panjang dari seekor kucing –
dengan panjang 75cm dan berat 1,7kg.
Mungkin Anda tidak percaya, tetapi mahkluk
itu ada, itulah isopod -sejenis kelabang-
raksasa.
Isopod masuk dalam kategori krustasea, dan
masih berkerabat dengan udang dan kepiting.
Dia hidup di bawah laut dan ukuran sebesar
itu memang tidak lazim.
Isopod raksasa ini memiliki eksoskeleton dan
kemampuan untuk menggulung seperti bola
untuk pertahanan. Mereka memiliki tujuh
pasang kaki, dua antena sensitif, dan mata
majemuk yang besar.
Di perairan dingin di lepas pantai AS, mereka
hidup di dasar laut dan memakan bangkai
ikan, paus, dan cumi-cumi.
Makanan adalah barang langka ketika Anda
hidup di kedalaman 2.000 meter di bawah
permukaan laut, sehingga jika mereka
menemukan makanan, mereka cenderung
agresif.
Quote:
8. Burung hantu pemakan ikan Blakiston (Bubo blakistoni)
Ada perdebatan tentang burung hantu mana
yang bisa dinobatkan menjadi yang terbesar,
tetapi burung hantu pemakan ikan Blakiston
bisa menjadi kontestan unggulan.
Beratnya bisa mencapai 4,6 kg dan bentangan
sayapnya bisa mencapai dua meter.
Makhluk ini ditemukan oleh Thomas
Blankiston pada 1883, dan seperti namanya,
burung hantu ini bertahan hidup dengan
memburu ikan.
Mereka kebanyakan hidup di wilayah sungai
Siberia, timur laut Cina, Korea Utara, dan
kawasan utara Jepang.
Namun, kini burung hantu Blankiston sudahu
jarang ditemukan akibat penebangan pohon,
penangkapan ikan secara berlebihan, dan
perburuan.
Mereka kini secara resmi dikategorikan
sebagai spesies yang terancam punah.u
Di Hokkaido, Jepang, burung hantu secara
tradisional dianggap sebagai roh yang
melindungi desa orang-orang Ainu. Sekarang,
peran itu berbalik, dan para pecinta
lingkungan mencoba melestarikan burung
hantu.
Berkat rumah buatan, penurunan populasiu
burung hantu berhasil dihentikan. Tapi tanpa
hutan sesungguhnya masa depan mereka
masih tidak pasti.
Spoiler for Owl:

Ada perdebatan tentang burung hantu mana
yang bisa dinobatkan menjadi yang terbesar,
tetapi burung hantu pemakan ikan Blakiston
bisa menjadi kontestan unggulan.
Beratnya bisa mencapai 4,6 kg dan bentangan
sayapnya bisa mencapai dua meter.
Makhluk ini ditemukan oleh Thomas
Blankiston pada 1883, dan seperti namanya,
burung hantu ini bertahan hidup dengan
memburu ikan.
Mereka kebanyakan hidup di wilayah sungai
Siberia, timur laut Cina, Korea Utara, dan
kawasan utara Jepang.
Namun, kini burung hantu Blankiston sudahu
jarang ditemukan akibat penebangan pohon,
penangkapan ikan secara berlebihan, dan
perburuan.
Mereka kini secara resmi dikategorikan
sebagai spesies yang terancam punah.u
Di Hokkaido, Jepang, burung hantu secara
tradisional dianggap sebagai roh yang
melindungi desa orang-orang Ainu. Sekarang,
peran itu berbalik, dan para pecinta
lingkungan mencoba melestarikan burung
hantu.
Berkat rumah buatan, penurunan populasiu
burung hantu berhasil dihentikan. Tapi tanpa
hutan sesungguhnya masa depan mereka
masih tidak pasti.
SUMUR
Diubah oleh darikiki 15-08-2015 22:01


tien212700 memberi reputasi
1
11.1K
Kutip
60
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan