Suara.com - Tiga orang astronot yang sedang bertugas di stasiun antariksa internasional (ISS) menjadi manusia-manusia pertama di dunia yang merasakan nikmatnya sayuran yang ditanam di luar angkasa, demikian diumumkan badan antariksa Amerika Serikat (NASA), Senin (10/8/2015).

Dalam sebuah video yang dirilis NASA terlihat tiga astronot, yakni Scott Kelly, Kjell Lendgren, dan Kimiya Yui sedang memakan sayuran itu di dalam ruang kerja mereka di ISS.

"Rasanya enak," kata Kelly, astronot asal AS, sambil menggenggam daun-daun selada berwarna merah di tangannya.

Anggota kru Expedition 44 memanen selada merah yang dibudidayakan di ISS. Sebelum memakan sayuran itu mentah-mentah, mereka membersihkannya dengan tisu dan memakannya. Mereka juga mencoba memakan sayuran itu dengan campuran minyak zaitun dan cuka balsamic dari Italia.

"Saat kita kelak ke Mars, dan pasti saja kita akan ke sana, kita akan membutuhkan pesawat antariksa yang bisa lebih mendukung kehidupan. Kemampuan untuk menanam bahan pangan adalah langkah besar ke arah itu," kata Kelly lebih lanjut.

Kelly adalah astronot yang menanam bibit tanaman itu di ISS pada 8 Juli lalu, sekitar setahun setelah bibit sayuran itu dikirim dari Bumi. Bibit tersebut ditanam di sebuah wadah yang terdiri dari tanah liat, pupuk, dan air.

Eksperimen itu sendiri resminya disebut Veg-01 dan bertujuan untuk mempelajari cara membudidayakan tanaman di lingkungan nirgaya gravitasi. Setelah diuji di antariksa, para astronot akan menyimpan dan membekukan sayuran itu untuk dikirim ke Bumi untuk diteliti. (The Guardian)

http://www.suara.com/tekno/2015/08/1...i-luar-angkasa

Techno.id - Minggu depan, para astronot dari International Space Station akan memanen hasil tanaman ruang untuk pertama kalinya. Mereka berhasil membudidayakan tanaman sayur seperti selada merah dari sistem pertumbuhan tanaman sayuran NASA di laboratorium ISS.



Sepertinya ini akan menjadi festival panen paling meriah bagi seluruh umat manusia karena dilakukan di luar angkasa. Para astronot akan memanen dengan cara membersihkan tanaman tersebut menggunakan asam sitrat dan membaginya menjadi dua bagian. Hasil panen pertama akan dimakan langsung di luar angkasa, dan sisanya akan dikirim kembali ke bumi untuk dianalisis.

Pertumbuhan sayuran ini tergolong cepat, pasalnya sejak ditanam pada 8 Juli oleh astronot Scott Kelly, 33 hari kemudian sayuran tersebut sudah dapat dipanen. Rahasia pertumbuhan sayuran ini terletak pada teknik pencahayaannya. Para astronot selalu menyinari tanaman mereka dengan LED berwarna merah dan biru. Kedua warna ini merupakan bagian paling penting dari spektrum untuk proses fotosintesis, seperti yang dikutip dari Gizmodo (8/8/15).

"Warna biru dan gelombang panjang merah merupakan syarat minimum untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman yang baik," kata Ray Wheeler, kepala ilmuwan di Kennedy Space Center.



Kelihatannya hasil panen ini tidak akan cukup untuk mengisi setiap perut, walau begitu keberhasilan budidaya tanaman tersebut telah membuat para astronot kenyang. Sayuran selada merah tersebut juga diklaim memiliki kandungan vitamin A yang lebih tinggi dibandingkan sayuran selada di bumi. Hal ini akan menjadi tiket perjalanan umat manusia menuju kehidupan baru di planet Mars.

http://www.techno.id/tech-news/untuk...a-150808e.html