Tangerang - Harga komoditas bawang merah yang mulai berangsur turun, membuat sejumlah pengusaha kini mulai mengekspor bawang merah ke luar negeri. Menteri Pertanian Amran Sulaiman menuturkan, surplus produksi serta harga bawang merah di dalam negeri yang sudah stabil jadi alasan ekspor tersebut.

"Bawang merah sekarang Rp 4.000/kg di tingkat petani di Bima. Berapa turunnya itu harga bawang, hampir 1.000%," kata Amran ditemui saat memantau sawah yang terdampak kekeringan di Kecamatan Mauk, Tanggerang, Kamis (13/8/2015).

Amran mengungkapkan, dalam waktu dekat pihaknya sudah memproses izin ekspor 400.000 ton bawang merah asal Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). "Bawangnya asal Bima. Minggu depan akan kita ekspor karena harga di sini sudah turun," jelasnya.

Dihubungi di tempat terpisah, Direktur Jenderal Holtikultura Kementan, Spudnik Sujono mengatakan, nilai ekspor bawang merah hingga Oktober nanti tersebut mencapai Rp 31 miliar yang diekspor oleh 2 perusahaan eksportir yakni PT Karya Tani Perkasa dan CV Indo Agri Lestari, dengan 2 kali pengapalan setiap minggunya.

"Sementara untuk negara tujuan akan dikirim ke Malaysia dan Singapura. Pengapalan paling dekat minggu depan lewat Pelabuhan Cirebon," kata Spudnik.

Spudnik menyebut, dalam 3 bulan terakhir produksi bawang merah dalam negeri sudah mengalami kelebihan pasokan atau surplus.

"Untuk Juni produksi bawang merah 122.881 ton dengan kebutuhan 84.505 ton, untuk Juli lalu tercatat 105.930 ton, dengan total kebutuhan domestik sebesar 82.483. Sementara hingga Agustus produksi bawang sudah 110.955 ton dengan kebutuhan 79.198 ton," terangnya.