Ini Alasan Gubernur Bali Ingin Masyarakat Kurangi Konsumsi Daging Babi

Rabu, 12 Agustus 2015 22:46



Tribun Bali

Beberapa orang peserta lomba babi guling mempersiapkan hidangannya dalam acara festival kuliner di Jalan By Pass Dharma Giri, Gianyar, beberapa saat lalu. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Semakin tingginya kasus penderita penyakit diabetes yang menyebabkan gagal ginjal di Provinsi Bali mendapatkan perhatian serius dari Gubernur Bali Made Mangku Pastika.

Saat memberikan paparan dalam rapat evaluasi triwulan ke II bersama jajaran SKPD Provinsi Bali di Gedung Wiswa Sabha, Rabu (12/8/2015), pastika memberikan penekanan pada hidup sehat dengan mengurangi konsumsi daging.

“Terus kesehatan ya, kita bicara promotif dan preventif, kansekarang ini makin banyak orang yang gagal ginjal ya? bisa nggak kita batasi orang jual babi guling itu? Oh iya ini kedengarannya agak lucu ya,” jelas Pastika dalam rapat yang ditanggapi riuh tawa pesertanya.

Pastika menuturkan, dengan mahalnya daging di Jakarta, ia menilai ada sisi positifnya dalam hal kesehatan.

“Saya kira sudah bagus ya daging mahal, jawabannya gampang, vegetarian aja,” terangnya.

Ia katakan, mahalnya daging solusinya untuk mengikuti saja cara hidup seorang vegetarian sehingga tidak ada lagi yang mengeluhkan daging mahal dan dapat menjaga kesehatan.

“Ini kedengarannya main-main ya, tapi bisa nggak kita anjurkan orang Bali mengurangi mengkonsumsi itu daging babi, gimana itu caranya?,” urainya.

Menurutnya, mengkonsumsi daging dapat menyebabkan resiko kolesterol dalam darah seseorang semakin tinggi.

“Ini semua kena kolesterol tinggi dan akhirnya Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM)-nya banyak cuci darahnya itu, jadi bagaimana mempromosikan pola hidup sehat itu,” katanya.

Lebih lanjut, ia mencontohkan untuk membuatkan poster di sebelah warung penjual babi guling yang memberikan keterangan informasi kandungan gizi di dalamnya.

Dikatakannya, hal tersebut paling tidak sebagai upaya dari pemerintah Provinsi Bali untuk mengurangi konsumsi daging babi untuk menjaga kualitas kesehatan.(*)

http://bali.tribunnews.com/2015/08/1...ng-babi?page=2

jadi mualaf aja jika pengen kurangi konsumsi daging babi