- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Sebelum Tewas di Semeru, Dania Minta Temannya Salat Subuh


TS
User telah dihapus
Sebelum Tewas di Semeru, Dania Minta Temannya Salat Subuh
KAMIS, 13 AGUSTUS 2015

TEMPO.CO, Bandung: Dania Agustina Rahman, 19 tahun meninggalkan kesan religius di mata rekan-rekan sesama pendaki. Salah satu rekan korban, Wiggy Giovani mengatakan Dania sempat mengajak rekan-rekannya untuk shalat subuh berjamaah menjelang sampai puncak Mahameru di Gunung Semeru.
"Dania sempat mengajak kami untuk berhenti dan shalat subuh," kata Wiggy kepada wartawan di RSUD dr Haryoto, Kamis siang, 13 Agustus 2015. Namun, lantaran situasi, kondisi dan tempat yang tidak memungkinkan, rekan-rekan korban tidak memenuhinya. Akhirnya mereka melanjutkan perjalanan menuju puncak Mahameru.
Namun, tak lama kemudian ada batu menggelinding dari atas, dan salah satu batunya mengenai korban. "Dania seperti sempat mau berkata-kata. Tapi hanya bibirnya saja yang bergerak," kata Wiggy. Tak lama kemudian, Dania menghembuskan nafas terakhir. Korban adalah warga Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Dania tewas tertimpa batu di Gunung Semeru. Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Ayu Dewi Utari mengatakan korban kejatuhan batu berukuran diameter 80 sentimeter di 200 meter sebelum puncak Mahameru. Korban mengalami luka di bahu kiri serta belakang telinga. Peristiwa yang menimpa korban ini terjadi pada Rabu pagi. Jenazah korban baru tiba di kamar mayat RSUD dr Haryoto pada Rabu malam, 13 Agustus 2015.
Rektor Universitas Pasundan Bandung, Eddy Jusup menyatakan turut berduka cita atas meninggalnya salah satu mahasiswi Unpas, jurusan Teknik Industri, semester 3, Dania Agustina Rahman, 19 tahun. Ia tewas tertimpa bongkahan batu ketika berusaha melakukan pendakian gunung Semeru, Jawa Timur.
"Kami turut bersimpati dan aspek dari kemanusiaan juga tanggung jawab moral kami mengirimkan tim kecil kesana, tapi takutnya bersimpangan jadi kami nunggu info," kata Eddy kepada Tempo, di kampus Unpas, Jalan Setiabudi, Kota Bandung, Kamis, 13 Agustus 2015
Eddy mengaku jika pendakian yang dilakukan oleh Dania bukan bagian dari program yang diadakan kampus Unpas. Pasalnya, kata dia, saat ini Unpas sedang dalam masa libur semester. "Saya baru menerima kabar jam 12.00 malam tadi," katanya.
Dalam pendakian itu, ucap Eddy, Dania pun didampingi oleh ketiga teman kampusnya di Unpas. Ketiga temannya itu, yakni Akbar, Rosyian dan Wigie. "Mereka juga mendaki bersama teman-teman lain, jadi bukan hanya dari Unpas," katanya.
Adapun, untuk pertolongan dari tim SAR Ranukumbolo baru mencapai ketika 6 jam setelah insiden itu terjadi. "Karena jarak dari Ranukumbolo menuju TKP sekitar 6 jam," kata dia.
Untuk ketiga teman Dania, saat ini masih diungsikan di Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur. "Kami masih menunggu kabar dari sana, tadinya langsung mau menyusul kesana, tapi kan takutnya beesimpangan, jadi kami nunggu aja sampai almarhum dibawa menuju kediamannya di Sukabumi," ujarnya.
Nantinya, Eddy berserta jajaran civitas akademika Unpas akan langsung berangkat menuju Sukabumi, guna memberikan bantuan materil juga moril bagi keluarga korban. "Selain itu, nanti kita akan melakukan doa bersama untuk almarhum disini," ucapnya.
Sementara itu, menurut salah satu teman satu jurusan Dania di Unpas, Reksy Rahadiansyah, 22 tahun, mengatakan sebelum melakukan pendakian itu, Dania sempat berpamitan kepada dia. "Dania memang bilang kalau Semeru itu gunung yang menjadi cita-citanya untuk didaki," ujarnya.
Menurut Resky, mendaki gunung merupakan hobi Dania, dan hal itu bukan kegiatan baru baginya. Bahkan sebelum mendaki Semeru, Dania berhasil mendaki gunung-gunung di wilayah Jawa Barat. "Dia sempat juga mendaki gunung Pangrango," katanya.
AMINUDIN | DAVID PRIYASIDHARTA
Source:
http://nasional.tempo.co/read/news/2...ya-salat-subuh

TEMPO.CO, Bandung: Dania Agustina Rahman, 19 tahun meninggalkan kesan religius di mata rekan-rekan sesama pendaki. Salah satu rekan korban, Wiggy Giovani mengatakan Dania sempat mengajak rekan-rekannya untuk shalat subuh berjamaah menjelang sampai puncak Mahameru di Gunung Semeru.
"Dania sempat mengajak kami untuk berhenti dan shalat subuh," kata Wiggy kepada wartawan di RSUD dr Haryoto, Kamis siang, 13 Agustus 2015. Namun, lantaran situasi, kondisi dan tempat yang tidak memungkinkan, rekan-rekan korban tidak memenuhinya. Akhirnya mereka melanjutkan perjalanan menuju puncak Mahameru.
Namun, tak lama kemudian ada batu menggelinding dari atas, dan salah satu batunya mengenai korban. "Dania seperti sempat mau berkata-kata. Tapi hanya bibirnya saja yang bergerak," kata Wiggy. Tak lama kemudian, Dania menghembuskan nafas terakhir. Korban adalah warga Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Dania tewas tertimpa batu di Gunung Semeru. Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Ayu Dewi Utari mengatakan korban kejatuhan batu berukuran diameter 80 sentimeter di 200 meter sebelum puncak Mahameru. Korban mengalami luka di bahu kiri serta belakang telinga. Peristiwa yang menimpa korban ini terjadi pada Rabu pagi. Jenazah korban baru tiba di kamar mayat RSUD dr Haryoto pada Rabu malam, 13 Agustus 2015.
Rektor Universitas Pasundan Bandung, Eddy Jusup menyatakan turut berduka cita atas meninggalnya salah satu mahasiswi Unpas, jurusan Teknik Industri, semester 3, Dania Agustina Rahman, 19 tahun. Ia tewas tertimpa bongkahan batu ketika berusaha melakukan pendakian gunung Semeru, Jawa Timur.
"Kami turut bersimpati dan aspek dari kemanusiaan juga tanggung jawab moral kami mengirimkan tim kecil kesana, tapi takutnya bersimpangan jadi kami nunggu info," kata Eddy kepada Tempo, di kampus Unpas, Jalan Setiabudi, Kota Bandung, Kamis, 13 Agustus 2015
Eddy mengaku jika pendakian yang dilakukan oleh Dania bukan bagian dari program yang diadakan kampus Unpas. Pasalnya, kata dia, saat ini Unpas sedang dalam masa libur semester. "Saya baru menerima kabar jam 12.00 malam tadi," katanya.
Dalam pendakian itu, ucap Eddy, Dania pun didampingi oleh ketiga teman kampusnya di Unpas. Ketiga temannya itu, yakni Akbar, Rosyian dan Wigie. "Mereka juga mendaki bersama teman-teman lain, jadi bukan hanya dari Unpas," katanya.
Adapun, untuk pertolongan dari tim SAR Ranukumbolo baru mencapai ketika 6 jam setelah insiden itu terjadi. "Karena jarak dari Ranukumbolo menuju TKP sekitar 6 jam," kata dia.
Untuk ketiga teman Dania, saat ini masih diungsikan di Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur. "Kami masih menunggu kabar dari sana, tadinya langsung mau menyusul kesana, tapi kan takutnya beesimpangan, jadi kami nunggu aja sampai almarhum dibawa menuju kediamannya di Sukabumi," ujarnya.
Nantinya, Eddy berserta jajaran civitas akademika Unpas akan langsung berangkat menuju Sukabumi, guna memberikan bantuan materil juga moril bagi keluarga korban. "Selain itu, nanti kita akan melakukan doa bersama untuk almarhum disini," ucapnya.
Sementara itu, menurut salah satu teman satu jurusan Dania di Unpas, Reksy Rahadiansyah, 22 tahun, mengatakan sebelum melakukan pendakian itu, Dania sempat berpamitan kepada dia. "Dania memang bilang kalau Semeru itu gunung yang menjadi cita-citanya untuk didaki," ujarnya.
Menurut Resky, mendaki gunung merupakan hobi Dania, dan hal itu bukan kegiatan baru baginya. Bahkan sebelum mendaki Semeru, Dania berhasil mendaki gunung-gunung di wilayah Jawa Barat. "Dia sempat juga mendaki gunung Pangrango," katanya.
AMINUDIN | DAVID PRIYASIDHARTA
Source:
http://nasional.tempo.co/read/news/2...ya-salat-subuh



0
3.4K
19


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan