- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Melacak Naomi, Wanita yang Diduga Bawa Kabur Uang Sumbangan Angeline


TS
ibnutiangfei
Melacak Naomi, Wanita yang Diduga Bawa Kabur Uang Sumbangan Angeline

Quote:
Melacak Naomi, Wanita yang Diduga Bawa Kabur Uang Sumbangan Angeline
Quote:

Quote:
Keberadaan Naomi Werdisastro, wanita berambut cepak yang mengaku sebagai tim reaksi cepat (TRC) Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) hingga kini masih misteri. Dia diduga membawa kabur uang sumbangan dari masyarakat untuk keluarga Angeline (Engeline) senilai Rp 30 juta, dan tiga karung berisi boneka.
Orangtua kandung Angeline, Hamidah menceritakan soal penggalangan dana ini kepada Siti Sapurah, pendamping Hukum Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar.
"Informasinya ada sekitar Rp 30 jutaan rupiah," kata Siti Sapurah baru-baru ini.
Awalnya Naomi menawarkan bantuan kemanusiaan untuk Hamidah beserta suaminya. Bentuk bantuan wanita yang mengaku bekerja di bawah perintah Komnas PA ini adalah penggalangan dana untuk meringankan beban keluarga Angeline.
Posko penggalangan dana berada di rumah orangtua angkat Angeline, Jalan Sedap Malam Nomor 26, Sanur, Denpasar, Bali.
Orangtua kandung Angeline, Hamidah menceritakan soal penggalangan dana ini kepada Siti Sapurah, pendamping Hukum Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar.
"Informasinya ada sekitar Rp 30 jutaan rupiah," kata Siti Sapurah baru-baru ini.
Awalnya Naomi menawarkan bantuan kemanusiaan untuk Hamidah beserta suaminya. Bentuk bantuan wanita yang mengaku bekerja di bawah perintah Komnas PA ini adalah penggalangan dana untuk meringankan beban keluarga Angeline.
Posko penggalangan dana berada di rumah orangtua angkat Angeline, Jalan Sedap Malam Nomor 26, Sanur, Denpasar, Bali.
Quote:

Quote:
Naomi menjanjikan akan menyerahkan uang kepada Hamidah pada tanggal 23 Juli 2015, bertepatan dengan peringatan Hari Anak Nasional. Tetapi saat tiba harinya, uang yang dijanjikan tidak juga diberikan.
Bahkan saat dihubungi Hamidah, Naomi beralasan boneka-boneka sudah disumbangkan ke panti asuhan di Bali. Mengetahui kenyataan seperti ini, Hamidah berusaha menerima kenyataan. Tetapi ketika ditanya soal uang hasil sumbangan, Naomi tidak menjawab dan malah mengungkit kasus terbakarnya kantor Komnas PA, Sabtu (26/6).
"Jangankan uang yang saya serahkan, kantor saya di Jakarta saja terbakar," cerita Hamidah berdasarkan pengakuan Siti Sapurah.
Rencananya, Hamidah akan menggunakan dana sumbangan tersebut untuk keperluan memperingati 40 hari dan 100 hari kematian Angeline.
Dikonfirmasi terkait hilangnya uang sumbangan untuk keluarga Angeline, Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait mengaku tidak tahu, termasuk penggagas donasi kemanusiaan ini.
"Jujur saya tak pernah tahu soal itu. Bahkan tak pernah mau ikut campur soal adanya pengumpulan dana yang ditempatkan di rumah adik kita Angeline," kata Arist, Rabu (5/8).
Dia membantah Komnas PA membuka penggalangan dana untuk keluarga Angeline. Menurutnya, dari awal pihaknya tidak pernah ada acara donasi dalam bentuk apapun.
"Saya tidak tahu, dan itu benar kami tidak melakukan penggalangan dana seperti yang disebutkan mencapai Rp 30 juta rupiah. Dari awal kami tidak pernah melakukan penggalangan dana untuk kasus ini. Kami akan cari tahu cerita ini," ucap Arist saat itu.
Berbekal nomor handphone, Hamidah berulang kali meminta konfirmasi kepada wanita yang pernah dia temui berpenampilan ala militer tersebut. Hingga menjelang 100 hari meninggalnya Angeline, Hamidah tak patah arang.
Saat dihubungi wartawan, Hamidah menceritakan sendiri bahwa dirinya pernah menanyakan uang hasil sumbangan Rp 30 juta, tetapi Naomi malah menyarankan untuk meminta lagi sumbangan lagi kepada masyarakat.
"Saya waktu itu menghubungi dia kalau boleh meminta uang itu untuk dipakai 100 harinya anak saya. Tetapi jawabanya begini, apa mau minta sumbangan lagi, coba minta ke warga. ya tentu saya tidak mau, apaan itu," jelasnya.
Kini, Hamidah mengaku ikhlas. Dia tidak akan mengejar dan mempersoalkan lagi bantuan yang dijanjikan Naomi.
"Saya anggap sudah tidak ada, tidak usah diperpanjang lagi. Untuk 100 hari Angeline sudah ada sumbangan dari warga," kata Hamidah, Senin (10/8).
Hamidah sudah berulang kali menghubungi dua nomor handphone milik Naomi, namun tidak aktif.
Ibu tiga anak ini mengaku sudah dibantu warga untuk memperingati 100 hari meninggalnya Angeline yang jatuh pada 25 Agustus 2015.
"Saya sudah dibantu oleh warga, kami ikhlas kok. Itu juga bukan hak saya," terang Hamidah. Sumber
Bahkan saat dihubungi Hamidah, Naomi beralasan boneka-boneka sudah disumbangkan ke panti asuhan di Bali. Mengetahui kenyataan seperti ini, Hamidah berusaha menerima kenyataan. Tetapi ketika ditanya soal uang hasil sumbangan, Naomi tidak menjawab dan malah mengungkit kasus terbakarnya kantor Komnas PA, Sabtu (26/6).
"Jangankan uang yang saya serahkan, kantor saya di Jakarta saja terbakar," cerita Hamidah berdasarkan pengakuan Siti Sapurah.
Rencananya, Hamidah akan menggunakan dana sumbangan tersebut untuk keperluan memperingati 40 hari dan 100 hari kematian Angeline.
Dikonfirmasi terkait hilangnya uang sumbangan untuk keluarga Angeline, Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait mengaku tidak tahu, termasuk penggagas donasi kemanusiaan ini.
"Jujur saya tak pernah tahu soal itu. Bahkan tak pernah mau ikut campur soal adanya pengumpulan dana yang ditempatkan di rumah adik kita Angeline," kata Arist, Rabu (5/8).
Dia membantah Komnas PA membuka penggalangan dana untuk keluarga Angeline. Menurutnya, dari awal pihaknya tidak pernah ada acara donasi dalam bentuk apapun.
"Saya tidak tahu, dan itu benar kami tidak melakukan penggalangan dana seperti yang disebutkan mencapai Rp 30 juta rupiah. Dari awal kami tidak pernah melakukan penggalangan dana untuk kasus ini. Kami akan cari tahu cerita ini," ucap Arist saat itu.
Berbekal nomor handphone, Hamidah berulang kali meminta konfirmasi kepada wanita yang pernah dia temui berpenampilan ala militer tersebut. Hingga menjelang 100 hari meninggalnya Angeline, Hamidah tak patah arang.
Saat dihubungi wartawan, Hamidah menceritakan sendiri bahwa dirinya pernah menanyakan uang hasil sumbangan Rp 30 juta, tetapi Naomi malah menyarankan untuk meminta lagi sumbangan lagi kepada masyarakat.
"Saya waktu itu menghubungi dia kalau boleh meminta uang itu untuk dipakai 100 harinya anak saya. Tetapi jawabanya begini, apa mau minta sumbangan lagi, coba minta ke warga. ya tentu saya tidak mau, apaan itu," jelasnya.
Kini, Hamidah mengaku ikhlas. Dia tidak akan mengejar dan mempersoalkan lagi bantuan yang dijanjikan Naomi.
"Saya anggap sudah tidak ada, tidak usah diperpanjang lagi. Untuk 100 hari Angeline sudah ada sumbangan dari warga," kata Hamidah, Senin (10/8).
Hamidah sudah berulang kali menghubungi dua nomor handphone milik Naomi, namun tidak aktif.
Ibu tiga anak ini mengaku sudah dibantu warga untuk memperingati 100 hari meninggalnya Angeline yang jatuh pada 25 Agustus 2015.
"Saya sudah dibantu oleh warga, kami ikhlas kok. Itu juga bukan hak saya," terang Hamidah. Sumber
Quote:
Uang Sumbangan untuk Engeline Dibawa Komnas PA? Arist Merdeka Tak Tahu
Quote:

Quote:
Sumbangan masyarakat untuk bocah korban pembunuhan di Denpasar, Bali, Engeline (8), sebesar Rp 30 jutaan, diduga dibawa oleh Naomi Werdisastro selaku Ketua Tim Reaksi Cepat (TRC) Komnas Perlindungan Anak. Namun, Ketua Komnas PA Artist Merdeka Sirait mengaku tak tahu tentang keberadaan dana sumbangan itu.
"Komnas Perlindungan Anak tidak ada ngumpulin gitu (sumbangan). Tidak ada program gitu. Saya tidak ada ngumpulin-ngumpulin kayak gitu sejak awal. Saya gak tahu, kok," kata Artist Merdeka Sirait di Denpasar, Rabu (5/8/2015).
Artist juga mengaku tidak mengetahui bahwa Naomi Werdisastro membawa uang sumbangan masyarakat untuk Engeline sebesar Rp 30 jutaan. Bahkan, Naomi juga tidak pernah bercerita tentang adanya uang sumbangan yang dibawanya dari tempat kejadian perkara di Jalan Sedap Malam, Denpasar.
"Saya gak tahu ada uang segitu. Saya gak pernah ketemu Hamidah (ibu kandung Engeline). Gak ngerti. Saya gak pernah mengumpulkan duit, mengambil duit, gak pernah. Dia (Naomi) gak pernah cerita kepada saya, apa hubungannya?" kata Arist.
Isu uang sumbangan ini mencuat ketika pada tanggal 23 Juli 2015, Naomi mendatangi rumah Hamidah di Banyuwangi dengan menyerahkan uang yang hanya berjumlah Rp 300.000-an.
Jumlah itu tidak sesuai janji Naomi kepada Hamidah, yang sempat menyebut membawa sumbangan sebesar Rp 30 juta, dan akan diserahkan langsung bersama Ketua Komnas PA Artist Merdeka Sirait pada Hari Anak Nasional.
Bahkan, dia pun berjanji akan membawa tiga karung boneka pemberian masyarakat, dan ternyata tanpa koordinasi dengan keluarga Engeline. Berdasarkan penjelasan Naomi kepada Hamidah, boneka-boneka itu sudah diberikan ke panti asuhan di Bali.
Hingga berita ini diturunkan, komentar dari Naomi belum berhasil didapatkan. Sumber
"Komnas Perlindungan Anak tidak ada ngumpulin gitu (sumbangan). Tidak ada program gitu. Saya tidak ada ngumpulin-ngumpulin kayak gitu sejak awal. Saya gak tahu, kok," kata Artist Merdeka Sirait di Denpasar, Rabu (5/8/2015).
Artist juga mengaku tidak mengetahui bahwa Naomi Werdisastro membawa uang sumbangan masyarakat untuk Engeline sebesar Rp 30 jutaan. Bahkan, Naomi juga tidak pernah bercerita tentang adanya uang sumbangan yang dibawanya dari tempat kejadian perkara di Jalan Sedap Malam, Denpasar.
"Saya gak tahu ada uang segitu. Saya gak pernah ketemu Hamidah (ibu kandung Engeline). Gak ngerti. Saya gak pernah mengumpulkan duit, mengambil duit, gak pernah. Dia (Naomi) gak pernah cerita kepada saya, apa hubungannya?" kata Arist.
Isu uang sumbangan ini mencuat ketika pada tanggal 23 Juli 2015, Naomi mendatangi rumah Hamidah di Banyuwangi dengan menyerahkan uang yang hanya berjumlah Rp 300.000-an.
Jumlah itu tidak sesuai janji Naomi kepada Hamidah, yang sempat menyebut membawa sumbangan sebesar Rp 30 juta, dan akan diserahkan langsung bersama Ketua Komnas PA Artist Merdeka Sirait pada Hari Anak Nasional.
Bahkan, dia pun berjanji akan membawa tiga karung boneka pemberian masyarakat, dan ternyata tanpa koordinasi dengan keluarga Engeline. Berdasarkan penjelasan Naomi kepada Hamidah, boneka-boneka itu sudah diberikan ke panti asuhan di Bali.
Hingga berita ini diturunkan, komentar dari Naomi belum berhasil didapatkan. Sumber
Quote:
Uang Rp 30 Juta Dibawa Komnas PA, Ibu Kandung Engeline Pasrah
Quote:

Orang tua kandung Engeline, Rosidik dan Hamidah.
Quote:
Uang sumbangan masyarakat untuk bocah Engeline yang berjumlah sekitar Rp 30 juta hingga kini masih dibawa Komnas Perlindungan Anak. Ibu kandung Engeline, Hamidah, pun mengaku pasrah.
"Ya biarin dah. Saya bisa apa? Tuhan yang tahu, biar dah. Saya pasrahin sama Ibu Ipung (Siti Sapurah dari P2TP2A Denpasar). Kan Bu Ipung dari awal membantu saya," kata Hamidah saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (10/8/2015).
Ayah kandung Engeline, Rosidik, saat dihubungi melalui telepon pun mengaku bahwa uang sumbangan tersebut dibawa oleh Naomi Werdisastro selaku Tim Ketua Reaksi Cepat Komnas PA yang informasinya akan diberikan jika pemberkasan kasus itu telah P 21.
Namun, hingga saat ini, belum ada perkembangan yang menggembirakan. Rosidik juga mengatakan, Naomi sempat bertemu Hamidah seusai lebaran, tepatnya pada tanggal 23 Juli 2015 di Banyuwangi. Hanya saja, Naomi tidak membawa uang Rp 30 juta tersebut, tetapi memberi uang sebesar Rp 300.000 dalam bentuk uang pecahan ribuan dan recehan. "Dan juga boneka," kata Rosidik.
Hingga berita ini ditayangkan, nomor telepon Naomi belum berhasil dihubungi. Dua nomor telepon seluler Naomi tidak aktif. Sumber
"Ya biarin dah. Saya bisa apa? Tuhan yang tahu, biar dah. Saya pasrahin sama Ibu Ipung (Siti Sapurah dari P2TP2A Denpasar). Kan Bu Ipung dari awal membantu saya," kata Hamidah saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (10/8/2015).
Ayah kandung Engeline, Rosidik, saat dihubungi melalui telepon pun mengaku bahwa uang sumbangan tersebut dibawa oleh Naomi Werdisastro selaku Tim Ketua Reaksi Cepat Komnas PA yang informasinya akan diberikan jika pemberkasan kasus itu telah P 21.
Namun, hingga saat ini, belum ada perkembangan yang menggembirakan. Rosidik juga mengatakan, Naomi sempat bertemu Hamidah seusai lebaran, tepatnya pada tanggal 23 Juli 2015 di Banyuwangi. Hanya saja, Naomi tidak membawa uang Rp 30 juta tersebut, tetapi memberi uang sebesar Rp 300.000 dalam bentuk uang pecahan ribuan dan recehan. "Dan juga boneka," kata Rosidik.
Hingga berita ini ditayangkan, nomor telepon Naomi belum berhasil dihubungi. Dua nomor telepon seluler Naomi tidak aktif. Sumber
Quote:
Semoga pihak yg menggalang dana...sesegera mungkin menyerahkan dana sumbangan kepada yg berhak menerimanya

Quote:
Mampir ke trit ane yg lain:
Spoiler for Trit ane yg lain:
Seniman ini Membuat Potret Wajah dari Lakban Packing
Inilah Seni Melukis yang Menjadikan Mata Sebagai Kanvasnya
Inilah Dia, Persahabatan Langka Antara Iguana dan Marmoset
Demi Sang Anak, Lelaki ini Menciptakan Jungkitan 'Terpanjang' di Dunia
Kisah Unik Dibalik Pembuatan Gembok Cinta Malioboro
Berbagai Permainan Unik dan Aneh yang Pernah Dibuat dalam Bentuk Papan Permainan
[Mantabz Banget Dah] Inilah Dia, Penjahat Paling Bodoh dan Konyol
[Keren] Coffee Shop Bertemakan Laboratorium Kimia Ada di Turki
Jika Diperhatikan, Berbagai Hal Berikut Mirip Sekali dengan Donald Trump
Misteri Bagaimana Kunang-Kunang dapat Bercahaya Akhirnya Terungkap
[Social Experiment] Pemabuk Lebih Dihargai dari Tunawisma Anak Satu
Pasangan Online Berantem Gara-Gara Wajah di Foto Tak Sesuai dengan Aslinya
[Keren Gansis] Seni Memahat Di Ujung Pensil Karya Salavat Fidai
[Keren Plus Ngeri] Di Peru Ada Hotel Unik yang Menggantung Di Tebing
Desainer Grafis ini Mencocokkan Warna Pantone dengan Objek Kecil Di sekitarnya
[Inspirasi Bagi yang Mau Bikin Partai] Partai Politik Paling Aneh Di Dunia
Kontroversi Merek Pakaian GAP, Benarkah Singkatan dari Gay and Proud?
Berbagai Rilisan Musik Paling Unik yang Pernah Dilakukan oleh Musisi Indonesia
Mengenal BACA, Organisasi Moge Pelindung Anak Kecil Korban Penganiayaan
ECO WASH, Usaha Laundry Ramah Lingkungan ala Mahasiswa UMY
Seniman Graffiti Ini Senang Ngerjain yang Punya 'Kanvas'
Demam Terminator, Twitter Sarah Connor Kebanjiran Komen yang Salah Fokus
[Kabar Duka] Avril Lavigne Lumpuh Sejak Oktober 2014 Karena Digigit Kutu
Berbagai Hal yang Bisa Dilakukan Ketika Gansis Punya Minion
Lucunya Tingkah Overprotektif Orang India yang Konyol dan Kebangetan
Beginilah Jadinya Kalo Raptor di Jurassic World Diganti Binatang Lain
Mengenang Konser Bon Jovi 1995 di Jakarta, Akankah Kesuksesannya Terulang Lagi?
Inilah Seni Melukis yang Menjadikan Mata Sebagai Kanvasnya
Inilah Dia, Persahabatan Langka Antara Iguana dan Marmoset
Demi Sang Anak, Lelaki ini Menciptakan Jungkitan 'Terpanjang' di Dunia
Kisah Unik Dibalik Pembuatan Gembok Cinta Malioboro
Berbagai Permainan Unik dan Aneh yang Pernah Dibuat dalam Bentuk Papan Permainan
[Mantabz Banget Dah] Inilah Dia, Penjahat Paling Bodoh dan Konyol
[Keren] Coffee Shop Bertemakan Laboratorium Kimia Ada di Turki
Jika Diperhatikan, Berbagai Hal Berikut Mirip Sekali dengan Donald Trump
Misteri Bagaimana Kunang-Kunang dapat Bercahaya Akhirnya Terungkap
[Social Experiment] Pemabuk Lebih Dihargai dari Tunawisma Anak Satu
Pasangan Online Berantem Gara-Gara Wajah di Foto Tak Sesuai dengan Aslinya
[Keren Gansis] Seni Memahat Di Ujung Pensil Karya Salavat Fidai
[Keren Plus Ngeri] Di Peru Ada Hotel Unik yang Menggantung Di Tebing
Desainer Grafis ini Mencocokkan Warna Pantone dengan Objek Kecil Di sekitarnya
[Inspirasi Bagi yang Mau Bikin Partai] Partai Politik Paling Aneh Di Dunia
Kontroversi Merek Pakaian GAP, Benarkah Singkatan dari Gay and Proud?
Berbagai Rilisan Musik Paling Unik yang Pernah Dilakukan oleh Musisi Indonesia
Mengenal BACA, Organisasi Moge Pelindung Anak Kecil Korban Penganiayaan
ECO WASH, Usaha Laundry Ramah Lingkungan ala Mahasiswa UMY
Seniman Graffiti Ini Senang Ngerjain yang Punya 'Kanvas'
Demam Terminator, Twitter Sarah Connor Kebanjiran Komen yang Salah Fokus
[Kabar Duka] Avril Lavigne Lumpuh Sejak Oktober 2014 Karena Digigit Kutu
Berbagai Hal yang Bisa Dilakukan Ketika Gansis Punya Minion
Lucunya Tingkah Overprotektif Orang India yang Konyol dan Kebangetan
Beginilah Jadinya Kalo Raptor di Jurassic World Diganti Binatang Lain
Mengenang Konser Bon Jovi 1995 di Jakarta, Akankah Kesuksesannya Terulang Lagi?
Quote:
TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGANNYA
NANTIKAN TRIT ANE BERIKUTNYA
NANTIKAN TRIT ANE BERIKUTNYA
Diubah oleh ibnutiangfei 11-08-2015 07:03
0
4K
Kutip
22
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan