- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jokowi: Belanja Genjot Habis-habisan, Ekonomi Tumbuh 5-5,2%


TS
menno
Jokowi: Belanja Genjot Habis-habisan, Ekonomi Tumbuh 5-5,2%
Jakarta -Di semester II-2015 ini pemerintah pimpinan Joko Widodo (Jokowi) akan menggenjot habis-habisan belanja anggaran. Tujuannya adalah mendorong agar pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5% bahkan lebih di tahun ini.
Dari anggaran belanja negara Rp 1.984 triliun dalam APBN Perubahan (APBN-P) 2015, hingga akhir Juli 2015 sudah terserap Rp 913,5 triliun atau 45% dari alokasi.
Jokowi mengatakan, realisasi anggaran belanja di Oktober dan November akan meroket.
"Belanja pada semester kedua ini akan kita genjot habis-habisan, dan perkiraan saya seperti saya sampaikan, bulan Oktober-November pasti meroket, tapi belanjanya," jelas Jokowi di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (10/8/2015).
Lewat penggenjotan anggaran di akhir tahun, ujar Jokowi, pertumbuhan ekonomi di 2015 ini bisa mencapai minimal 5%.
"Menurut kami antara 5-5,2% itu, tetapi Insya Allah naik," ujarnya.
http://finance.detik.com/read/2015/0...f991104topnews
JAKARTA - Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, anggaran belanja modal akan meroket pada Oktober dan November 2015. Hal itu juga yang bisa menggerakkan perekonomian Indonesia menjadi lebih baik.
Jokowi menuturkan, melemahnya perekonomian Indonesia pada kuartal II-2015 selain dikarenakan melemahnya perekonomian dunia, juga karena lambannya peneyerapan belanja modal. Di mana, sampai Juni 2015 serapan belanja modal baru mencapai 12 persen.
"Saya sampaikan birokrasi kita nanti Oktober-November biasanya belanjanya meroket, bukan pertumbuhannya tapi belanjanya yang meroket, saya yakin itu, saya ngomong masa gak percaya. Tadi langsung dari menkeu," kata Jokowi di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (10/8/2015).
Saat melemahnya perekonomian Indonesia, Jokowi menegaskan, penyerapan belanja modal tiap-tiap kementerian dan lembaga bisa mencapai sekira 93 persen.
"Ada perlambatan 0,03 memang ada perlambatan ekonomi dunia, terus kita dorong bukan karena yang lain, tapi saya meyakini kemarin hitung-hitung tiap kementerian yang bisa di serap, tanya satu persatu, serapan angka akhir tahun 93 persen, yang ngomong menteri ini loh, saya menegaskan saja," tandasnya.
http://economy.okezone.com/read/2015...-mulai-oktober
belanja pemerintah Indonesia mulai dari belanja barang sampai modal memang sejak jaman presiden Soeharto baru mulai meroket di bulan okt sampai november,padahal seharusnya yang benar adalah realisasi belanja pemerintah terdistribusi secara merata tiap kuartal pada tahun anggaran berjalan
mengapa sekarang kesannya jadi sebuah kerja keras dari pemerintah saat ini ya?
Dari anggaran belanja negara Rp 1.984 triliun dalam APBN Perubahan (APBN-P) 2015, hingga akhir Juli 2015 sudah terserap Rp 913,5 triliun atau 45% dari alokasi.
Jokowi mengatakan, realisasi anggaran belanja di Oktober dan November akan meroket.
"Belanja pada semester kedua ini akan kita genjot habis-habisan, dan perkiraan saya seperti saya sampaikan, bulan Oktober-November pasti meroket, tapi belanjanya," jelas Jokowi di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (10/8/2015).
Lewat penggenjotan anggaran di akhir tahun, ujar Jokowi, pertumbuhan ekonomi di 2015 ini bisa mencapai minimal 5%.
"Menurut kami antara 5-5,2% itu, tetapi Insya Allah naik," ujarnya.
http://finance.detik.com/read/2015/0...f991104topnews
JAKARTA - Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, anggaran belanja modal akan meroket pada Oktober dan November 2015. Hal itu juga yang bisa menggerakkan perekonomian Indonesia menjadi lebih baik.
Jokowi menuturkan, melemahnya perekonomian Indonesia pada kuartal II-2015 selain dikarenakan melemahnya perekonomian dunia, juga karena lambannya peneyerapan belanja modal. Di mana, sampai Juni 2015 serapan belanja modal baru mencapai 12 persen.
"Saya sampaikan birokrasi kita nanti Oktober-November biasanya belanjanya meroket, bukan pertumbuhannya tapi belanjanya yang meroket, saya yakin itu, saya ngomong masa gak percaya. Tadi langsung dari menkeu," kata Jokowi di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (10/8/2015).
Saat melemahnya perekonomian Indonesia, Jokowi menegaskan, penyerapan belanja modal tiap-tiap kementerian dan lembaga bisa mencapai sekira 93 persen.
"Ada perlambatan 0,03 memang ada perlambatan ekonomi dunia, terus kita dorong bukan karena yang lain, tapi saya meyakini kemarin hitung-hitung tiap kementerian yang bisa di serap, tanya satu persatu, serapan angka akhir tahun 93 persen, yang ngomong menteri ini loh, saya menegaskan saja," tandasnya.
http://economy.okezone.com/read/2015...-mulai-oktober
belanja pemerintah Indonesia mulai dari belanja barang sampai modal memang sejak jaman presiden Soeharto baru mulai meroket di bulan okt sampai november,padahal seharusnya yang benar adalah realisasi belanja pemerintah terdistribusi secara merata tiap kuartal pada tahun anggaran berjalan
mengapa sekarang kesannya jadi sebuah kerja keras dari pemerintah saat ini ya?
0
3.2K
41


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan