- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Mujahid di dzolimi] Napi Terorisme Masuk WC Bareng Wanita, Lalu Lapas Ini Ricuh


TS
nabimupedo
[Mujahid di dzolimi] Napi Terorisme Masuk WC Bareng Wanita, Lalu Lapas Ini Ricuh
Napi Terorisme Masuk WC Bareng Wanita, Lalu Lapas Ini Ricuh
edan, lagi2 umat muslim di dzolimi, bahkan dalam lapas sekalipun
Quote:
Malang -- Keributan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Lowokwaru Malang Sabtu, 8 Agustus 2015 terjadi karena narapidana terorisme melanggar aturan kunjungan atau jam besuk. Narapidana terorisme bernama William Maksum masuk ke dalam kamar mandi bersama seorang perempuan.
"Sesuai aturan dilarang masuk kamar mandi berdua," kata Kepala bidang pembinaan Lapas Lowokwaru, Karto, Minggu 9 Agustus 2015. Berdasar identitas pembesuk, perempuan tersebut merupakan istri William.
Melihat gelagat itu, seorang petugas penjaga Lapas mengetuk pintu kamar mandi. Apalagi jam besuk tersisa 15 menit. Jam besuk berakhir pukul 11.00 WIB. Mendadak, narapidana terorisme lain yang adalah teman William menendang petugas jaga tersebut.
Keributan pun terjadi. Narapidana terorisme yang lain berteriak dan Cumiikkan takbir. Sehingga menarik perhatian pengunjung dan penghuni narapidana yang lain. "Saya langsung turun melerai. Tak ada kontak fisik," kata Kepala Lapas Lowokwaru, Enny Purwaningsih.
Saat itu, pengunjung cukup ramai. Delapan narapidana sedang menerima kunjungan 12 orang, rombongan dari Kendal, Jawa Tengah. Termasuk istri William. Saat digiring ke dalam blok tahanan, puluhan penghuni lainnya duduk bergerombol. Mereka terpancing dengan aksi narapidana terorisme. Para narapidana membela sipir, melempari narapidana terorisme dengan batu. "Ketengan terjadi selama lima menit," katanya.
Setelah itu, para narapidana ditempatkan ke dalam masing-masing ruang tahanan. Setiap narapidana ditempatkan di ruangan terpisah. Tujuannya untuk mencegah mereka berkumpul.
Enny melanjutkan, pihaknya juga berkoordinasi dengan Kementerian hukum dan HAM, Detasemen Khusus 88 Antiteror dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk membahas kericuhan itu. "Dalam koordinasi itu, diputuskan sembilan narapidana dipindah ke Lapas lain secara terpisah," kata Enny, Minggu 9 Agustus 2015.
Menurut dia, setengah jam setelah ketegangan itu, puluhan polisi dari Kepolisian Resor Malang Kota berjaga mengamankan Lapas Lowokwaru. Mereka bersiaga sampai tengah malam. Sembilan napi yang dipindah adalah napi terorisme. Mereka dipindah ke Lapas Porong, Madiun, Probolinggo, Madiun, dan Pamekasan. Tiga tim Brigade Mobil Polda Jawa Timur, masing-masing terdiri dari 15 personil mengawal pemindahan narapidana.
Sembilan narapidana terorisme Lapas Lowokwaru Malang yang dipindahkan yakni Agung Hamid hukuman seumur hidup, Tamrin divonis 3 tahun dan 5 bulan, Fadli dihukum lima tahun, Wagiono 10 tahun, Budi Utomo 10 tahun, Budi Supriantoro 8 tahun, Agung Fauzi 9 tahun, Willam Maksum 12 tahun, dan Khoirul Ikwan. Narapidana terorisme dipindah ke Lapas lain untuk menjaga keamanan Lapas.
Kesembilan narapidana ini dipindahkan menggunakan dua panser dan dua mobil tahanan. Proses pemindahan berlangsung mulai pukul 20.30-23.30, Sabtu 8 Agustus 205 dalam tiga gelombang.
"Sesuai aturan dilarang masuk kamar mandi berdua," kata Kepala bidang pembinaan Lapas Lowokwaru, Karto, Minggu 9 Agustus 2015. Berdasar identitas pembesuk, perempuan tersebut merupakan istri William.
Melihat gelagat itu, seorang petugas penjaga Lapas mengetuk pintu kamar mandi. Apalagi jam besuk tersisa 15 menit. Jam besuk berakhir pukul 11.00 WIB. Mendadak, narapidana terorisme lain yang adalah teman William menendang petugas jaga tersebut.
Keributan pun terjadi. Narapidana terorisme yang lain berteriak dan Cumiikkan takbir. Sehingga menarik perhatian pengunjung dan penghuni narapidana yang lain. "Saya langsung turun melerai. Tak ada kontak fisik," kata Kepala Lapas Lowokwaru, Enny Purwaningsih.
Saat itu, pengunjung cukup ramai. Delapan narapidana sedang menerima kunjungan 12 orang, rombongan dari Kendal, Jawa Tengah. Termasuk istri William. Saat digiring ke dalam blok tahanan, puluhan penghuni lainnya duduk bergerombol. Mereka terpancing dengan aksi narapidana terorisme. Para narapidana membela sipir, melempari narapidana terorisme dengan batu. "Ketengan terjadi selama lima menit," katanya.
Setelah itu, para narapidana ditempatkan ke dalam masing-masing ruang tahanan. Setiap narapidana ditempatkan di ruangan terpisah. Tujuannya untuk mencegah mereka berkumpul.
Enny melanjutkan, pihaknya juga berkoordinasi dengan Kementerian hukum dan HAM, Detasemen Khusus 88 Antiteror dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk membahas kericuhan itu. "Dalam koordinasi itu, diputuskan sembilan narapidana dipindah ke Lapas lain secara terpisah," kata Enny, Minggu 9 Agustus 2015.
Menurut dia, setengah jam setelah ketegangan itu, puluhan polisi dari Kepolisian Resor Malang Kota berjaga mengamankan Lapas Lowokwaru. Mereka bersiaga sampai tengah malam. Sembilan napi yang dipindah adalah napi terorisme. Mereka dipindah ke Lapas Porong, Madiun, Probolinggo, Madiun, dan Pamekasan. Tiga tim Brigade Mobil Polda Jawa Timur, masing-masing terdiri dari 15 personil mengawal pemindahan narapidana.
Sembilan narapidana terorisme Lapas Lowokwaru Malang yang dipindahkan yakni Agung Hamid hukuman seumur hidup, Tamrin divonis 3 tahun dan 5 bulan, Fadli dihukum lima tahun, Wagiono 10 tahun, Budi Utomo 10 tahun, Budi Supriantoro 8 tahun, Agung Fauzi 9 tahun, Willam Maksum 12 tahun, dan Khoirul Ikwan. Narapidana terorisme dipindah ke Lapas lain untuk menjaga keamanan Lapas.
Kesembilan narapidana ini dipindahkan menggunakan dua panser dan dua mobil tahanan. Proses pemindahan berlangsung mulai pukul 20.30-23.30, Sabtu 8 Agustus 205 dalam tiga gelombang.
edan, lagi2 umat muslim di dzolimi, bahkan dalam lapas sekalipun

Diubah oleh nabimupedo 10-08-2015 09:02
0
2.6K
Kutip
20
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan