- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pengakuan Pedagang Daging Sapi: Tukang Jagal Juga Ikut Mogok


TS
sadjar
Pengakuan Pedagang Daging Sapi: Tukang Jagal Juga Ikut Mogok
Quote:
Jakarta -Aksi mogok berjualan tak hanya dilakukan oleh para pedagang daging sapi karena harganya tembus Rp 120.000/kg. Tukang potong atau yang juga disebut tukang jagal pun dikabarkan ikut-ikutan mogok.
Dari keterangan yang didapat detikFinance dari Acung, seorang pedagang daging sapi di Pasar Mampang, Jakarta Selatan mogok berjualan pun terjadi di lokasi tempat ia berjualan.
"Lagi mogok nggak jualan, harganya udah kelewat mahal, susah jualnya. Jagal juga lagi tutup ngga motong," ujar Acung ditemui detikFinance di lokasi, Minggu (9/8/2015).
Acung mengatakan, tempat dia membeli daging di rumah pemotongan hewan di Cakung, Jakarta Timur pun saat ini ikut-ikutan tutup. Akhirnya, hari ini dia hanya bisa berjualan 2 kg daging, yang dibelinya 3 hari lalu.
"Jagalnya tutup, mogok juga hari ini, makanya pedagang nggak dapat pasokan buat dijual juga," jelasnya.
Pedagang daging di pasar ini pun menurut Acung jumlahnya terus berkurang. Dia pun curhat, kondisi saat ini dirasa semakin sulit.
"Pedagang makin dikit, apalagi makin sepi orang beli ke pasar. Sepi, sekarat, rugi," ujar pedagang yang telah berjualan daging sapi sejak 1970-an ini.
Acung menduga kondisi harga daging yang melambung ini disebabkan karena adanya oknum pedagang yang memasok ketersediaan daging sapi ini .
"Dulu tahun 70an-80an saya jual bisa 5-10 ekor. Sekarang jual 15 kilo aja abisnya 3 hari. Perusahaan pemasok yang gede-gede sekarang ngatur harga, nahan daging," katanya.
Menurut Acung, aksi mogok pernah terjadi tahun 2012 saat harga tinggi dan pasokan sulit didapat. "Pedagang pernah demo tahun 2012 waktu harga tinggi dan pasokan susah kaya sekarang ini. Sekarang malah lebih-lebih," tutupnya.
Sumber
Dari keterangan yang didapat detikFinance dari Acung, seorang pedagang daging sapi di Pasar Mampang, Jakarta Selatan mogok berjualan pun terjadi di lokasi tempat ia berjualan.
"Lagi mogok nggak jualan, harganya udah kelewat mahal, susah jualnya. Jagal juga lagi tutup ngga motong," ujar Acung ditemui detikFinance di lokasi, Minggu (9/8/2015).
Acung mengatakan, tempat dia membeli daging di rumah pemotongan hewan di Cakung, Jakarta Timur pun saat ini ikut-ikutan tutup. Akhirnya, hari ini dia hanya bisa berjualan 2 kg daging, yang dibelinya 3 hari lalu.
"Jagalnya tutup, mogok juga hari ini, makanya pedagang nggak dapat pasokan buat dijual juga," jelasnya.
Pedagang daging di pasar ini pun menurut Acung jumlahnya terus berkurang. Dia pun curhat, kondisi saat ini dirasa semakin sulit.
"Pedagang makin dikit, apalagi makin sepi orang beli ke pasar. Sepi, sekarat, rugi," ujar pedagang yang telah berjualan daging sapi sejak 1970-an ini.
Acung menduga kondisi harga daging yang melambung ini disebabkan karena adanya oknum pedagang yang memasok ketersediaan daging sapi ini .
"Dulu tahun 70an-80an saya jual bisa 5-10 ekor. Sekarang jual 15 kilo aja abisnya 3 hari. Perusahaan pemasok yang gede-gede sekarang ngatur harga, nahan daging," katanya.
Menurut Acung, aksi mogok pernah terjadi tahun 2012 saat harga tinggi dan pasokan sulit didapat. "Pedagang pernah demo tahun 2012 waktu harga tinggi dan pasokan susah kaya sekarang ini. Sekarang malah lebih-lebih," tutupnya.
Sumber
0
1.4K
Kutip
9
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan