Nekat ni gan. Tapi keren. Anak muda bikin pasar buat jualan produk petani
TS
Vointana
Nekat ni gan. Tapi keren. Anak muda bikin pasar buat jualan produk petani
Spoiler for Baca beritanya:
Beras adalah kebutuhan pangan utama masyarakat Indonesia. Walaupun sebenarnya beras bukan satu-satunya jenis pangan yang memiliki kemampuan sebagai pangan utama masyarakat Indonesia. Ketergantungan masyarakat Indonesia pada beras menciptakan tren harga beras yang tidak bisa diperkirakan. Tren harga beras ini diperparah lagi dengan jaringan distribusi beras yang terlalu panjang sehingga harga beras di konsumen menjadi mahal. Berdasarkan pada fakta dan persepsi tersebut, Hermitiatanta Prasetya Putra (29 tahun) mencoba memotong rantai distribusi pangan lokal melalui jaringan pangan lokal.
“Ada yang salah dengan sistem pangan kita saat ini. Kesalahan itu banyak di rantai distribusi. Di awal tahun ini contohnya, harga beras bisa mencapai dua belas ribu di konsumen sementara harga beli dari petani empat ribu sampai lima ribu. Kenapa bisa sampai seperti itu. Padahal sebenarnya pemerintah menetapkan margin profitnya (distributor) hanya 30% dari harga beli” Ujar Hermitianta menjelaskan pikirannya. Berangkat dari pikiran tersebut, Hermitianta melakukan pengumpulan dana melalui media sosial. Tujuan pengumpulan dana ini untuk menciptakan sebuah tindakan yang ia beri nama Jaringan Pangan Lokal (JPL).
pasar petaniHermitianta memiliki pengalaman dengan seluk beluk dunia pangan melalui berbagai kegiatan sosialnya. Di antaranya dirinya menginisiasi anak muda untuk tertarik menjadi petani. Ia juga ikut serta dalam kegiatan pasar jual beli pangan organik, ditambah lagi berbagai kegiatan pangan lainnya membuat ia dan teman-temannya percaya diri menginisiasi gerakan sosial Jaringan Pangan Lokal. Gerakan ini bertujuan membantu para petani mendapatkan harga jual produknya lebih tinggi dibandingkan sebelumnya dan juga membantu para konsumen mendapatkan harga beras yang lebih murah dari sebelumnya.
Bentuk nyata dari jaringan pangan lokal adalah membuat sebuah pasar tempat bertemunya para petani dan para konsumen. Dengan pasar yang diciptakan jaringan pangan lokal, pertemuan langsung petani dan konsumen akan meminimalisir harga produk yang diperjualbelikan. Gerakan Jaringan Pangan Lokal ini sudah dimulai dengan pengumpulan dana melalui website wujudkan.com, penjualan kaos, dan berbagai aksi lain. Sedangkan saat ini, tim jaringan pangan lokal sudah mulai menginvetarisasi petani yang akan ikut serta sebagai produsen sekaligus penjual di sistem yang diciptakan Hermitianta dan timnya. Pasar yang akan dibentuk oleh jaringan pangan lokal ditargetkan diadakan di bulan agustus.
Sebagai ilustrasi, petani Kulonprogo menjual beras untuk didistribusikan ke Jawa Timur. Sementara warga Kulonprogo lainnya mengonsumsi beras yang didatangkan dari Boyolali. Skema perdagangan yang tidak masuk akal semacam ini banyak terjadi di pasar. Padahal ketika petani mampu menjual hasil panen kepada sesama warga Kulonprogo, dengan harga yang sedikit lebih rendah dari harga pasar, petani bisa mendapat laba lebih tinggi dan konsumen mengeluarkan uang lebih sedikit. Semua makan, semua senang.
Untuk menjangkau masyarakat luas, Jejaring Pangan Lokal juga akan rutin melakukan rekrutmen anggota. Rekrutmen ini dilakukan sejalan dengan pelaksanaan pasar petani secara berkala, juga pelatihan untuk peningkatan kapasitas anggota dan masyarakat, antara lain pelatihan koperasi, berkebun, pengolahan bahan pangan, memasak, dsb. Ketika mengadakan kegiatan, Jejaring Pangan Lokal juga selalu melakukan kampanye pangan lokal, pangan sehat, fair trade, dan isu-isu yang berkaitan dengan pangan dan pertanian lainnya.
Promosi dan publikasi adalah elemen yang penting dalam membangun dan mengembangkan Jejaring Pangan Lokal. Oleh karena itu, secara berkala kami akan mengadakan arisan food box (paket pangan) dengan tajuk #TenggokPangan dari dan untuk anggota. Food box ini berisi pangan lokal hasil panen petani anggota yang sesuai musimnya. Dijamin penuh kejutan! Jadi, skema dari anggota untuk anggota ini harapannya bisa mendekatkan jarak antar anggota. Petani bisa segera menjual hasil panennya, konsumen bisa mendapat pangan yang istimewa dan penuh kejutan.
Di luar skema arisan food box sesama anggota, masyarakat juga bisa memesan bahan pangan sesuai preferensi masing-masing dan ketersediaan pasokan dari anggota. Untuk menjamin kelancaran transaksi, daftar stok akan selalu diperbarui dan diperbanyak. Ini dilakukan seiring dengan aktivitas perluasan Jejaring Pangan Lokal.
Kampanye Jejaring Pangan Lokal dalam media sosial Twitter, Facebook, dan Instagram dapat diakses dengan mudah dengan mengikuti tagar #JejaringPangan, #PlesirPangan, dan #TenggokPangan.
Rencana Penggunaan Dana
Pelembagaan Koperasi Pangan “Panganmu, Panganku”
Manajemen sumber daya manusia (TIK)
Penyelenggaraan kegiatan, publikasi kampanye, dan pengelolaan jejaring
Awalan penyelenggaraan kegiatan reguler pasar petani
Peningkatan kapasitas anggota dan masyarakat; pelatihan koperasi, berkebun, memasak, pengolahan bahan pangan, dan penggalangan dana untuk keberlanjutan program. Pelatihan gratis untuk anggota, masyarakat umum didorong untuk menjadi anggota ketika ikut pelatihan.
Maintenance awal
Rencana Pelaksanaan Proyek
Tahap awal pembangunan fondasi jejaring : Maret 2015 – Mei 2015
Tahap lanjutan (establishment) : Juni 2015 – Agustus 2015
Peningkatan kapasitas anggota
Penyelenggaraan kegiatan SEGI PAPAT (Sebtu Legi ngobrol Pangan dan Pertanian), Plesir Pangan, Tenggok Pangan, dan Pasar Petani
Pelembagaan Jejaring Pangan Lokal “Panganmu, Panganku”
Publikasi
Gila, nekad tapi keren banget ni orang yak. Tau sendiri deh gimana panjangnya distribusi pangan kita. Saking mahalnya, harga produk ama harga distribusinya malah gedean harga distribusinya. Jadi sebenernya kalo kita beli beras tu, yg bikin mahal bukan berasnya tapi distribusinya.
E tapi ni anak anak pada motong distribusinya. Berasa kayak david lawan goliath aja ni. muahahahhaha.... ni foto orang orangnya. Salut dah wa ama ank anak ini dah