Wong sikep atau belakangan dikenal sebagai sedulur sikep mempertanyakan film Samin Vs Semen yang mengadu domba antara wong Samin dengan orang-orang pro pendirian pabrik semen. Ini yang akan dikupas dalam film dokumenter berjudul "Sikep Samin Semen" yang diproduksi MKZ Pictures.

Dalam film dokumenter tersebut, warga sikep penganut ajaran Samin Surosentiko (Saminisme) menyatakan, orang-orang yang melakukan demo sebagaimana digambarkan dalam film "Samin Vs Semen" bukanlah orang Samin. Mereka hanya korban dari komersialisasi terhadap penolakan semen.

Banyak tokoh Samin yang diwawancara mengaku, wong Samin tidak mengenal istilah demo atau unjuk rasa. Bahkan, saat Belanda dan Jepang menjajah Indonesia, mereka hanya diam dan tidak melakukan perlawanan. Karena itulah ajaran Samin yang sesungguhnya.


Mereka bersikap pasif dan selalu mengajarkan kebaikan, jangan iri hati dengan sesama, saling tolong menolong, dan menghindari kekerasan. Hal ini terungkap dalam istilah ajaran samin, yaitu orang sikep tidak diajarkan untuk jrengki, srei, panasten, dahwen, kemeren, colong, sabar nerimo, ojo nyio marang sepodo.

Karena itu, wong sikep tidak terima jika keberadaannya diusik dengan adanya film dokumenter Samin Vs Semen yang seolah-olah dari judulnya merupakan perlawanan dari orang Sikep kepada pendirian pabrik Semen.

Redaksi Direktoripati.com diberi kesempatan MKZ Pictures untuk membuat review atau ulasan seputar film dokumenter yang akan dirilis pada 27 Juli 2015 besok.

Intinya, apa yang digambarkan dalam film Samin Vs Semen bukanlah perlawanan dari orang-orang Samin, tetapi ada sosok yang memobilisasi warga untuk demo dengan meng-kambing hitamkan sedulur sikep.

Dalam film tersebut, warga Sikep juga mengaku tidak pernah ikut demo penolakan semen. "Demo bukan ajaran wong Samin. Kami tidak mengenal demo," ujar salah satu tokoh sikep dalam film tersebut menggunakan bahasa Jawa.

Baca berita lainnya: Ini Alasan Bupati Pati Tidak Mau Temui Massa Demonstran Blokir Pantura Pati

Film dokumenter yang dibuat MKZ Pictures bukan untuk pro semen, tetapi untuk menyelamatkan tradisi orang-orang Samin yang sudah dimanfaatkan orang-orang penolak Semen untuk menjual namanya. Film ini mengkonfirmasi bahwa ajaran Samin atau wong sikep itu tidak mengenal demo dan selalu menjaga tradisi untuk menghindari perbuatan panas hati, iri, dengki, mencuri, melakukan kekerasan, serta perbuatan tercela lainnya. Sebaliknya, tradisi wong Samin selalu mengajak untuk berbuat baik kepada sesama.

http://www.direktoripati.com/2015/07...-vs-semen.html