- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Istri-istri yang dilaporkan suami lantaran KDRT


TS
atfrie
Istri-istri yang dilaporkan suami lantaran KDRT
Munculnya tindakan penganiayaan terhadap salah satu pasangan dalam rumah tangga dipicu banyak hal. Mulai dari masalah komunikasi, ekonomi, penyimpangan kejiwaan, hingga perselingkuhan. Dampak ditimbulkan juga sangat dahsyat.
Tidak sedikit berita mengabarkan banyak suami atau istri tewas akibat KDRT. Meski demikian, kadang hal itu tidak cepat terungkap. Tidak sedikit suami istri menyembunyikan hal itu dan enggan melapor ke polisi. Sebab, bila terungkap ke khalayak, dianggap sebagai aib.
Tak jarang dalam peristiwa KDRT, istri juga dapat menganiaya suami. Bahkan sang suami rela melaporkan pasangannya ke polisi karena berbagai alasan. Berikut ini beberapa peristiwa berhasil dirangkum.
1. Nasihati istri agar berhemat, buruh bangunan malah dilempar teko
Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kembali terjadi di Palembang. Uniknya, kali ini korbannya bukan kalangan wanita seperti biasanya, tetapi justru adalah suami.
Hal itu dialami seorang suami FF (32), warga Jalan Alamsyah Ratu Prawira, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang. Merasa terhina oleh ulah istrinya sendiri, FF pun melapor ke polisi.
Kepada petugas, bapak satu orang anak ini mengaku tidak menyangka istrinya, berinisial ML (30) berbuat kasar terhadap dirinya. Kejadiannya saat korban bersama sang istri menyantap sarapan pagi di rumahnya, Kamis (6/8).
Seperti biasa, saat makan terjadi percakapan antar keduanya perihal keluarga mereka. Obrolan kemudian berlanjut membahas seputar keuangan. FF saat itu dengan santai menasihati istrinya agar lebih berhemat karena penghasilannya sebagai buruh bangunan semakin berkurang setelah borongan sepi.
Nasihat korban ternyata dianggap negatif oleh pelaku. Pelaku spontan emosi. Tanpa banyak bicara, pelaku melempar sebuah teko kaca yang berada di atas meja dapur ke arah laki-laki yang menikahinya sejak lima tahun silam itu. Teko tersebut mengenai bahu kiri korban dan menyebabkan luka memar.
"Cuma saya nasihati biar berhemat saja, tidak lebih. Malah saya dilempar pakai teko, sakit bahu kiri saya pak, ini masih memar," ungkap korban FF saat melapor ke SPKT Polresta Palembang, Jumat (7/8).
Meski pelaku adalah istrinya sendiri, korban tetap meminta polisi memproses kasus ini dengan harapan pelaku dapat ditangkap.
"Saya ridho pak kalau istri saya ditangkap, biar jera karena melawan suami," kata dia.
Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Suryadi mengungkapkan, laporan korban diterima dengan tuduhan kekerasan dalam rumah tangga.
"Segera kita panggil terlapor untuk diperiksa. Terlapor adalah istri korban sendiri," pungkasnya.
2. Cemburu, istri nekat bakar suaminya hidup-hidup saat sedang nyetir
Ny Lilis, (45) ibu rumah tangga asal Gunungsindur, Kabupaten Bogor diringkus petugas Polsek Gunungsindur, Selasa (5/5) lalu. Lilis ditangkap karena tega melakukan penganiayaan Andi Agus (51) suaminya sendiri dengan cara membakarnya, lantaran sakit hati.
Pasangan tersebut merupakan warga Kampung Cibinong, Desa Cibinong, Kecamatan Gunungsindur, Kabupaten Bogor. Kapolsek Gunungsindur Komisaris Agus Suyandi, Kamis (7/5) mengatakan, berawal Selasa (5/5), sekitar pukul 16.00 WIB, Lilis dan Andi berniat pergi ke rumah ER yang disangkakan Lilis merupakan selingkuhan suaminya dengan menggunakan mobil F 1276 KZ.
Di tengah perjalanan, keduanya terlibat pertengkaran sengit. Lilis yang duduk di belakang kemudian mengambil bensin yang ada di dalam mobil kemudian menyiramkannya kepada Andi yang berada di belakang kemudi. Selanjutnya, Lilis mengambil korek dan membakar suaminya.
"Api membakar wajah Andi dan saat ini, korban masih berada di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta," kata Agus.
Melihat peristiwa tersebut, warga sekitar berdatangan dan berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. Sementara, Lilis diamankan petugas kepolisian yang berada di lokasi.
Kepada polisi, Lilis mengaku selalu dibohongi selama berumah tangga dengan suaminya. Menurutnya, Andi tidak pernah pulang ke rumah dengan alasan pekerjaan yang menumpuk dan belum diselesaikan.
"Saya tidak percaya. Banyak beberapa tetangga yang melihat bila suami saya sering jalan dengan wanita lain," kata Lilis.
Dia menyebutkan, ini adalah pernikahan yang kedua dan usia pernikahan dirinya dengan Andi baru berjalan sekitar dua tahun. Dari pernikahan yang pertama, Lilis memiliki tiga orang anak, sedangkan pernikahan dengan Andi belum dikaruniai anak.
Polisi menduga, bensin yang tersimpan di jerigen dan korek untuk membakar korban sudah disiapkan Lilis. Selain membakar Andi, bensin juga merusak interior mobil. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 356 tentang Penganiayaan dengan ancaman lima tahun penjara.
3. Pasutri berkelahi saling lempar toples dan abu, si suami tewas
Kali ini pertengkaran Ngabdi (69) dengan istrinya, Sumini (55), berakhir dengan malapetaka. Pria warga Desa Turi, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, itu tewas dalam perkelahian fisik dengan istrinya sendiri.
"Laporannya sudah masuk. Itu (pasutri) memang sering bertengkar, tapi kali ini ada yang tewas, suaminya yang tewas karena didorong lalu jatuh," kata petugas jaga Polsek Panekan, Aiptu Suwono, saat dihubungi merdeka.com, Senin (15/09).
Suwono menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Minggu (14/09) sore sekitar pukul 15.00 WIB. Keluarga korban melaporkan kasus kepada polsek dan langsung dilakukan pemberkasan. Tapi Suwono tidak bisa mengungkap detail hasil penyelidikan.
Berdasar informasi yang dihimpun, kejadian itu bermula saat Ngabdi dan Sumini pulang dari sawah. Ngabdi masuk rumah, lalu meminta istrinya membuatkan kopi. Bukannya menuruti permintaan suami, Sumini menolak permintaan itu karena alasan lelah pulang dari sawah.
Ngabdi lalu marah dan melempar istrinya dengan toples berisi gula pasir. Menerima lemparan itu, Sumini tak terima lalu melawan dengan melempar balik suaminya dengan abu sisa pembakaran kayu di dapur.
Duel suami-istri itu berlanjut sampai ke pekarangan rumah. Keduanya terlibat saling dorong hingga akhirnya Ngabdi terjatuh. Pria yang memiliki riwayat sakit jantung itu pingsan. Tetangga yang menyaksikan kejadian itu langsung membawanya ke puskesmas setempat.
Sayangnya, nyawa Ngabdi tidak tertolong saat sampai di puskesmas. Jenazah Ngabdi langsung dirujuk ke RSUD Sayidiman di Magetan untuk diautopsi. Kasus ini kini masih didalami polisi.
4. Gaji tak utuh tiap bulan, suami disiram air keras oleh istri
Ada-ada saja perbuatan Yunani (48), warga Dusun I, Benawah, Kecamatan Teluk Gelap, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel. Hanya gara-gara tak pernah menerima gaji penuh setiap bulannya, ibu empat anak itu nekat menyiram suaminya sendiri, Zainal Abidin (51), pakai air keras.
Yunani melakukan aksi itu saat suaminya terlelap tidur di kamar rumah mereka, Minggu (2/11) pukul 04.00 dini hari. Yunani memasukkan air keras itu ke dalam botol minuman dan mengucurkan secara perlahan-lahan. Akibatnya, Zainal Abidin mengalami luka bakar di muka, leher, tangan kiri, bokong bagian kiri, dan paha kiri.
Saat ditemui di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang, Zainal Abidin mengaku tidak menyangka istrinya yang sudah dinikahi 34 tahun itu tega melakukan perbuatan tersebut. Sebab, selama ini hubungan keduanya tidak ada masalah.
"Saya kaget istri saya berbuat seperti itu. Padahal selama ini baik-baik saja," ungkap Zainal, Kamis (6/11).
Zainal menduga penyebab istrinya melakukan hal itu lantaran curiga gaji yang dia setorkan tidak penuh setiap bulannya. Yunani menuduhnya menggunakan gajinya untuk berselingkuh dengan wanita lain.
Padahal, gaji yang diterima Zainal Abidin tidak full 30 hari melainkan dihitung 24 hari lantaran dipotong hari libur setiap minggunya.
"Dia nuduh saya selingkuh. Nah, gaji saya itu memang tidak pernah full 30 hari, tapi 24 hari. Saya tidak pernah selingkuh seperti yang istri saya tuduhkan," ujarnya.
"Sepulang dari rumah sakit, saya baru melapor ke polisi karena sekarang tidak mungkin. Walaupun istri sendiri, saya ingin dia dihukum," tutup karyawan salah satu perusahaan di Banyuasin ini.
5. Gara-gara tolak belikan rujak, istri tusuk suami dengan garpu
Sungguh malang nasib yang dialami Dwi Nugroho (28) warga Jalan Karang Lor Nomor 83 RT 03 RW IV Kelurahan Gemah, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Hanya karena menolak membelikan sepiring rujak istrinya sendiri, Dwi harus rela mengalami luka di leher akibat ditikam dengan sebilah garpu oleh wanita yang dicintai sendiri itu.
Akibat perbuatan istrinya itu Dwi langsung melaporkan kejadian itu ke Unit Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) di Mapolrestabes Semarang, Jalan Dr Soetomo, Kota Semarang, Jawa Tengah Senin (5/1) siang ini.
Dwi kepada petugas mengaku kejadian bermula saat sang istri Ida Puji Astuti (22) mencarinya di sebuah warnet di jalan Fatmawati, Pedurungan, Kota Semarang pada Sabtu (3/1) malam, sekitar pukul 19.00 WIB.
"Dia (terlapor) mencari-cari saya di warnet. Saya disuruh membelikan rujak, tapi saya tidak mau," ungkap Dwi disela-sela melaporkan kasusnya di Mapolrestabes Semarang.
Menolak permintaan Ida, terlapor marah- marah dan sempat terlibat cekcok dengan korban. Kemudian hingga akhirnya, aksi penusukkan pun terjadi.
Entah dari mana dan dimana mendapatkan sebilah garpu, tiba-tiba terlapor mengeluarkan garpu dari saku celananya dan langsung menikam leher korban berkali-kali.
"Saya kaget, saya tidak tau dia (terlapor) membawa garpu, saya tiba-tiba ditikam, terkena di leher sebelah kiri," ungkapnya.
Akibat aksi penusukkan yang dilakukan istrinya tersebut, beberapa pengunjung warnet langsung berupaya untuk melerai keduanya yang terlibat dalam pertengkaran itu.
"Untung garpunya tidak terlalu tajam, jadi lukanya tidak begitu dalam, " paparnya.
Tak kuasa menahan rasa emosi yang begitu mendalam, korban yang sudah menjalin pernikahan selama empat tahun itu pun memutuskan melaporkan kebrutalan sang istri ke polisi.
Saat ini kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang menimpa Dwi yang dilakukan oleh istrinya sendiri masih dalam tahap penyidikan pihak Polrestabes Semarang, Jawa Tengah.
Sumber : http://m.merdeka.com/peristiwa/istri-istri-yang-dilaporkan-suami-lantaran-kdrt/gara-gara-tolak-belikan-rujak-istri-tusuk-suami-dengan-garpu.html
Tidak sedikit berita mengabarkan banyak suami atau istri tewas akibat KDRT. Meski demikian, kadang hal itu tidak cepat terungkap. Tidak sedikit suami istri menyembunyikan hal itu dan enggan melapor ke polisi. Sebab, bila terungkap ke khalayak, dianggap sebagai aib.
Tak jarang dalam peristiwa KDRT, istri juga dapat menganiaya suami. Bahkan sang suami rela melaporkan pasangannya ke polisi karena berbagai alasan. Berikut ini beberapa peristiwa berhasil dirangkum.
1. Nasihati istri agar berhemat, buruh bangunan malah dilempar teko
Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kembali terjadi di Palembang. Uniknya, kali ini korbannya bukan kalangan wanita seperti biasanya, tetapi justru adalah suami.
Hal itu dialami seorang suami FF (32), warga Jalan Alamsyah Ratu Prawira, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang. Merasa terhina oleh ulah istrinya sendiri, FF pun melapor ke polisi.
Kepada petugas, bapak satu orang anak ini mengaku tidak menyangka istrinya, berinisial ML (30) berbuat kasar terhadap dirinya. Kejadiannya saat korban bersama sang istri menyantap sarapan pagi di rumahnya, Kamis (6/8).
Seperti biasa, saat makan terjadi percakapan antar keduanya perihal keluarga mereka. Obrolan kemudian berlanjut membahas seputar keuangan. FF saat itu dengan santai menasihati istrinya agar lebih berhemat karena penghasilannya sebagai buruh bangunan semakin berkurang setelah borongan sepi.
Nasihat korban ternyata dianggap negatif oleh pelaku. Pelaku spontan emosi. Tanpa banyak bicara, pelaku melempar sebuah teko kaca yang berada di atas meja dapur ke arah laki-laki yang menikahinya sejak lima tahun silam itu. Teko tersebut mengenai bahu kiri korban dan menyebabkan luka memar.
"Cuma saya nasihati biar berhemat saja, tidak lebih. Malah saya dilempar pakai teko, sakit bahu kiri saya pak, ini masih memar," ungkap korban FF saat melapor ke SPKT Polresta Palembang, Jumat (7/8).
Meski pelaku adalah istrinya sendiri, korban tetap meminta polisi memproses kasus ini dengan harapan pelaku dapat ditangkap.
"Saya ridho pak kalau istri saya ditangkap, biar jera karena melawan suami," kata dia.
Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Suryadi mengungkapkan, laporan korban diterima dengan tuduhan kekerasan dalam rumah tangga.
"Segera kita panggil terlapor untuk diperiksa. Terlapor adalah istri korban sendiri," pungkasnya.
2. Cemburu, istri nekat bakar suaminya hidup-hidup saat sedang nyetir
Ny Lilis, (45) ibu rumah tangga asal Gunungsindur, Kabupaten Bogor diringkus petugas Polsek Gunungsindur, Selasa (5/5) lalu. Lilis ditangkap karena tega melakukan penganiayaan Andi Agus (51) suaminya sendiri dengan cara membakarnya, lantaran sakit hati.
Pasangan tersebut merupakan warga Kampung Cibinong, Desa Cibinong, Kecamatan Gunungsindur, Kabupaten Bogor. Kapolsek Gunungsindur Komisaris Agus Suyandi, Kamis (7/5) mengatakan, berawal Selasa (5/5), sekitar pukul 16.00 WIB, Lilis dan Andi berniat pergi ke rumah ER yang disangkakan Lilis merupakan selingkuhan suaminya dengan menggunakan mobil F 1276 KZ.
Di tengah perjalanan, keduanya terlibat pertengkaran sengit. Lilis yang duduk di belakang kemudian mengambil bensin yang ada di dalam mobil kemudian menyiramkannya kepada Andi yang berada di belakang kemudi. Selanjutnya, Lilis mengambil korek dan membakar suaminya.
"Api membakar wajah Andi dan saat ini, korban masih berada di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta," kata Agus.
Melihat peristiwa tersebut, warga sekitar berdatangan dan berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. Sementara, Lilis diamankan petugas kepolisian yang berada di lokasi.
Kepada polisi, Lilis mengaku selalu dibohongi selama berumah tangga dengan suaminya. Menurutnya, Andi tidak pernah pulang ke rumah dengan alasan pekerjaan yang menumpuk dan belum diselesaikan.
"Saya tidak percaya. Banyak beberapa tetangga yang melihat bila suami saya sering jalan dengan wanita lain," kata Lilis.
Dia menyebutkan, ini adalah pernikahan yang kedua dan usia pernikahan dirinya dengan Andi baru berjalan sekitar dua tahun. Dari pernikahan yang pertama, Lilis memiliki tiga orang anak, sedangkan pernikahan dengan Andi belum dikaruniai anak.
Polisi menduga, bensin yang tersimpan di jerigen dan korek untuk membakar korban sudah disiapkan Lilis. Selain membakar Andi, bensin juga merusak interior mobil. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 356 tentang Penganiayaan dengan ancaman lima tahun penjara.
3. Pasutri berkelahi saling lempar toples dan abu, si suami tewas
Kali ini pertengkaran Ngabdi (69) dengan istrinya, Sumini (55), berakhir dengan malapetaka. Pria warga Desa Turi, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, itu tewas dalam perkelahian fisik dengan istrinya sendiri.
"Laporannya sudah masuk. Itu (pasutri) memang sering bertengkar, tapi kali ini ada yang tewas, suaminya yang tewas karena didorong lalu jatuh," kata petugas jaga Polsek Panekan, Aiptu Suwono, saat dihubungi merdeka.com, Senin (15/09).
Suwono menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Minggu (14/09) sore sekitar pukul 15.00 WIB. Keluarga korban melaporkan kasus kepada polsek dan langsung dilakukan pemberkasan. Tapi Suwono tidak bisa mengungkap detail hasil penyelidikan.
Berdasar informasi yang dihimpun, kejadian itu bermula saat Ngabdi dan Sumini pulang dari sawah. Ngabdi masuk rumah, lalu meminta istrinya membuatkan kopi. Bukannya menuruti permintaan suami, Sumini menolak permintaan itu karena alasan lelah pulang dari sawah.
Ngabdi lalu marah dan melempar istrinya dengan toples berisi gula pasir. Menerima lemparan itu, Sumini tak terima lalu melawan dengan melempar balik suaminya dengan abu sisa pembakaran kayu di dapur.
Duel suami-istri itu berlanjut sampai ke pekarangan rumah. Keduanya terlibat saling dorong hingga akhirnya Ngabdi terjatuh. Pria yang memiliki riwayat sakit jantung itu pingsan. Tetangga yang menyaksikan kejadian itu langsung membawanya ke puskesmas setempat.
Sayangnya, nyawa Ngabdi tidak tertolong saat sampai di puskesmas. Jenazah Ngabdi langsung dirujuk ke RSUD Sayidiman di Magetan untuk diautopsi. Kasus ini kini masih didalami polisi.
4. Gaji tak utuh tiap bulan, suami disiram air keras oleh istri
Ada-ada saja perbuatan Yunani (48), warga Dusun I, Benawah, Kecamatan Teluk Gelap, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel. Hanya gara-gara tak pernah menerima gaji penuh setiap bulannya, ibu empat anak itu nekat menyiram suaminya sendiri, Zainal Abidin (51), pakai air keras.
Yunani melakukan aksi itu saat suaminya terlelap tidur di kamar rumah mereka, Minggu (2/11) pukul 04.00 dini hari. Yunani memasukkan air keras itu ke dalam botol minuman dan mengucurkan secara perlahan-lahan. Akibatnya, Zainal Abidin mengalami luka bakar di muka, leher, tangan kiri, bokong bagian kiri, dan paha kiri.
Saat ditemui di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang, Zainal Abidin mengaku tidak menyangka istrinya yang sudah dinikahi 34 tahun itu tega melakukan perbuatan tersebut. Sebab, selama ini hubungan keduanya tidak ada masalah.
"Saya kaget istri saya berbuat seperti itu. Padahal selama ini baik-baik saja," ungkap Zainal, Kamis (6/11).
Zainal menduga penyebab istrinya melakukan hal itu lantaran curiga gaji yang dia setorkan tidak penuh setiap bulannya. Yunani menuduhnya menggunakan gajinya untuk berselingkuh dengan wanita lain.
Padahal, gaji yang diterima Zainal Abidin tidak full 30 hari melainkan dihitung 24 hari lantaran dipotong hari libur setiap minggunya.
"Dia nuduh saya selingkuh. Nah, gaji saya itu memang tidak pernah full 30 hari, tapi 24 hari. Saya tidak pernah selingkuh seperti yang istri saya tuduhkan," ujarnya.
"Sepulang dari rumah sakit, saya baru melapor ke polisi karena sekarang tidak mungkin. Walaupun istri sendiri, saya ingin dia dihukum," tutup karyawan salah satu perusahaan di Banyuasin ini.
5. Gara-gara tolak belikan rujak, istri tusuk suami dengan garpu
Sungguh malang nasib yang dialami Dwi Nugroho (28) warga Jalan Karang Lor Nomor 83 RT 03 RW IV Kelurahan Gemah, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Hanya karena menolak membelikan sepiring rujak istrinya sendiri, Dwi harus rela mengalami luka di leher akibat ditikam dengan sebilah garpu oleh wanita yang dicintai sendiri itu.
Akibat perbuatan istrinya itu Dwi langsung melaporkan kejadian itu ke Unit Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) di Mapolrestabes Semarang, Jalan Dr Soetomo, Kota Semarang, Jawa Tengah Senin (5/1) siang ini.
Dwi kepada petugas mengaku kejadian bermula saat sang istri Ida Puji Astuti (22) mencarinya di sebuah warnet di jalan Fatmawati, Pedurungan, Kota Semarang pada Sabtu (3/1) malam, sekitar pukul 19.00 WIB.
"Dia (terlapor) mencari-cari saya di warnet. Saya disuruh membelikan rujak, tapi saya tidak mau," ungkap Dwi disela-sela melaporkan kasusnya di Mapolrestabes Semarang.
Menolak permintaan Ida, terlapor marah- marah dan sempat terlibat cekcok dengan korban. Kemudian hingga akhirnya, aksi penusukkan pun terjadi.
Entah dari mana dan dimana mendapatkan sebilah garpu, tiba-tiba terlapor mengeluarkan garpu dari saku celananya dan langsung menikam leher korban berkali-kali.
"Saya kaget, saya tidak tau dia (terlapor) membawa garpu, saya tiba-tiba ditikam, terkena di leher sebelah kiri," ungkapnya.
Akibat aksi penusukkan yang dilakukan istrinya tersebut, beberapa pengunjung warnet langsung berupaya untuk melerai keduanya yang terlibat dalam pertengkaran itu.
"Untung garpunya tidak terlalu tajam, jadi lukanya tidak begitu dalam, " paparnya.
Tak kuasa menahan rasa emosi yang begitu mendalam, korban yang sudah menjalin pernikahan selama empat tahun itu pun memutuskan melaporkan kebrutalan sang istri ke polisi.
Saat ini kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang menimpa Dwi yang dilakukan oleh istrinya sendiri masih dalam tahap penyidikan pihak Polrestabes Semarang, Jawa Tengah.
Sumber : http://m.merdeka.com/peristiwa/istri-istri-yang-dilaporkan-suami-lantaran-kdrt/gara-gara-tolak-belikan-rujak-istri-tusuk-suami-dengan-garpu.html


tien212700 memberi reputasi
1
4.8K
27
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan