- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Bukan cuma cewek yg bisa jadi rebutan gan!


TS
noklas
Bukan cuma cewek yg bisa jadi rebutan gan!
bukan cuma cewek yg bisa jadi rebutan gan
temen koalisi juga nih 
cuma di dunia politik doang tapinya

sumurnya!
klo joke ane kagak lucu, jangan dibata ya gan


cuma di dunia politik doang tapinya


Quote:
Partai Golkar masih menunjukkan tajinya sebagai partai besar sampai saat ini. Sesuai hasil dari berbagai lembaga survei, Partai Golkar hampir selalu berada dalam peringkat tiga besar, bersaing ketat dengan PDIP dan Gerindra. Mungkin hal inilah yang membuat Partai Golkar disebut sebagai kunci kemenangan PDIP maupun Gerindra.
link1link2 link3 link4
Dilihat dari berbagai survei tersebut, nampaknya Golkar tidak akan mendapat hasil yang mengecewakan. Setidaknya, mereka akan berada dalam posisi tiga besar dan tidak keluar dari zona tersebut. Melihat hal tersebut, tentu saja menjadi perhatian dari Partai Politik lain untuk berebut berkoalisi dengan Golkar.
Pada akhir-akhir ini, mulai muncul pemberitaan-pemberitaan bahwa ada kader Golkar yang dikaitkan dengan Capres dari PDIP, yaitu Jusuf Kalla, yang santer disebut sebagai pasangan yang kuat jika bersanding dengan Jokowi. Di sisi lain, Jusuf Kalla juga diberitakan cocok jika disandingkan dengan Prabowo dari Gerindra. Bahkan PDIP dikatakan akan kalah di parlemen jika tidak berkoalisi, karena lawan politiknya pasti akan berkoalisi satu sama lain.
link1 link2 link3
Mulai munculnya pemberitaan bahwa Golkar akan mempersilahkan kader-kadernya untuk menjadi Cawapres, tentu saja ini yang diinginkan oleh PDIP maupun Gerindra untuk meraih kemenangan. Nama Priyo Budi Santoso, M Jusuf Kalla dan Akbar Tanjung, muncul untuk menjadi Cawapres dari Golkar. Tiba-tiba saja nama mereka muncul dengan elektabilitas tinggi jika menjadi Cawapres yang dapat disandingkan dengan Capres dari PDIP maupun Gerindra.
Melihat mulai gencarnya pemberitaan tersebut, sangat aneh kalau Golkar yang memiliki basis suara rakyat yang kuat dan internal partai yang solid selama ini, mempersilakan kadernya untuk menjadi Cawapres pasangan Capres dari partai lain. Hal ini karena Golkar sudah memiliki Capres sendiri, yaitu Aburizal Bakrie. Suara Golkar akan terpecah bila mereka tetap mempersilakan kadernya menjadi pasangan Cawapres untuk partai lain. Tentu saja dalam hal ini yang akan diuntungkan adalah PDIP dan Gerindra karena suara Golkar akan terpecah. Atau mungkinkah beberapa nama kader Golkar yang tiba-tiba memiliki elektabilitas tinggi adalah salah satu strategi dari partai lain untuk memecah belah suara Golkar?
Bisa jadi, karena mereka mengetahui kalau Golkar selalu menjadi lawan kuat pada setiap Pemilu dan jika Golkar terpecah maka itu adalah hal yang sangat menguntungkan untuk mereka dalam memuluskan jalannya berkoalisi dengan Golkar dan memenangkan Pilpres.
link1link2 link3 link4
Dilihat dari berbagai survei tersebut, nampaknya Golkar tidak akan mendapat hasil yang mengecewakan. Setidaknya, mereka akan berada dalam posisi tiga besar dan tidak keluar dari zona tersebut. Melihat hal tersebut, tentu saja menjadi perhatian dari Partai Politik lain untuk berebut berkoalisi dengan Golkar.
Pada akhir-akhir ini, mulai muncul pemberitaan-pemberitaan bahwa ada kader Golkar yang dikaitkan dengan Capres dari PDIP, yaitu Jusuf Kalla, yang santer disebut sebagai pasangan yang kuat jika bersanding dengan Jokowi. Di sisi lain, Jusuf Kalla juga diberitakan cocok jika disandingkan dengan Prabowo dari Gerindra. Bahkan PDIP dikatakan akan kalah di parlemen jika tidak berkoalisi, karena lawan politiknya pasti akan berkoalisi satu sama lain.
link1 link2 link3
Mulai munculnya pemberitaan bahwa Golkar akan mempersilahkan kader-kadernya untuk menjadi Cawapres, tentu saja ini yang diinginkan oleh PDIP maupun Gerindra untuk meraih kemenangan. Nama Priyo Budi Santoso, M Jusuf Kalla dan Akbar Tanjung, muncul untuk menjadi Cawapres dari Golkar. Tiba-tiba saja nama mereka muncul dengan elektabilitas tinggi jika menjadi Cawapres yang dapat disandingkan dengan Capres dari PDIP maupun Gerindra.
Melihat mulai gencarnya pemberitaan tersebut, sangat aneh kalau Golkar yang memiliki basis suara rakyat yang kuat dan internal partai yang solid selama ini, mempersilakan kadernya untuk menjadi Cawapres pasangan Capres dari partai lain. Hal ini karena Golkar sudah memiliki Capres sendiri, yaitu Aburizal Bakrie. Suara Golkar akan terpecah bila mereka tetap mempersilakan kadernya menjadi pasangan Cawapres untuk partai lain. Tentu saja dalam hal ini yang akan diuntungkan adalah PDIP dan Gerindra karena suara Golkar akan terpecah. Atau mungkinkah beberapa nama kader Golkar yang tiba-tiba memiliki elektabilitas tinggi adalah salah satu strategi dari partai lain untuk memecah belah suara Golkar?
Bisa jadi, karena mereka mengetahui kalau Golkar selalu menjadi lawan kuat pada setiap Pemilu dan jika Golkar terpecah maka itu adalah hal yang sangat menguntungkan untuk mereka dalam memuluskan jalannya berkoalisi dengan Golkar dan memenangkan Pilpres.

klo joke ane kagak lucu, jangan dibata ya gan

0
3.5K
Kutip
4
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan