Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ciduriansonsAvatar border
TS
ciduriansons
[KOMPAS]Help...dalam 2-3 tahun ke depan,kemacetan Jakarta kian menyiksa!
[KOMPAS]Help...dalam 2-3 tahun ke depan,kemacetan Jakarta kian menyiksa!

JAKARTA, KOMPAS — Hingga dua-tiga tahun mendatang, kemacetan lalu lintas dipastikan kian membelit warga Jakarta dan sekitarnya. Pembangunan sejumlah infrastruktur yang sedang gencar setahun terakhir menyita ruang jalan. Perlu rekayasa lalu lintas lebih intens.

Proyek pembangunan transportasi massal cepat (MRT) sejak 2014 yang diikuti proyek-proyek lain awal tahun 2015 memakan sebagian badan jalan. Akses yang biasa dilalui warga menyempit sehingga arus lalu lintas tersendat.

Hal itu kian menyiksa pengguna jalan yang umumnya berangkat dari rumah ke tempat kerja atau sebaliknya. Mereka membuang waktu berjam-jam di jalan. Belum lagi penghamburan biaya akibat pemborosan bahan bakar minyak serta kelelahan fisik dan psikis.

Elisabeth Yuni (38), warga Ciledug, Tangerang, harus membuang waktu di jalan 2 jam-2,5 jam saat berangkat dari rumahnya ke tempat kerja di Permata Hijau, Jakarta Selatan. Padahal, jarak rumahnya dengan kantor hanya 12 kilometer.

"Kaki pegal, waktu terbuang di jalan, dan bos di kantor sudah uring-uringan," ujar karyawan perusahaan swasta ini, pekan lalu.

Perempuan karier ini terpaksa mengendarai mobil pribadi dari rumah ke kantornya. Jika naik angkutan umum, dia harus berganti berkali-kali dan waktu yang ditempuh malah menjadi lebih lama.

Rute yang dilalui Yuni bersinggungan dengan sejumlah proyek pembangunan jalan. Jika melalui Jalan Joglo Raya ke Permata Hijau, dia akan berhadapan dengan efek pembangunan jalan layang Permata Hijau. Jika melalui Jalan Ciledug Raya, dia akan berhadapan dengan pembangunan jalan layang untuk bus transjakarta Koridor XIII Ciledug-Blok M-Tendean.

Dalam kondisi lancar, rute Ciledug-Permata Hijau bisa ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit. Setelah pembangunan jalan layang dan jalur bus transjakarta, waktu tempuhnya menjadi empat kali lipat.

"Saya sering memilih berangkat setelah pukul 08.00 dengan asumsi lalu lintas mulai lega karena banyak orang sudah berangkat bekerja. Tetapi sama saja. Kerap mobil tersendat atau berhenti, tak ubahnya parkir di jalan raya," katanya.

Selain lelah fisik dan banyak waktu terbuang, dampak lain yang harus dia hadapi adalah membengkaknya pengeluaran. Sekarang Yuni setiap dua hari sekali mengisi penuh tangki mobilnya. Pengeluaran bensin yang semula tak sampai Rp 1 juta per bulan kini jadi Rp 1,7 juta.

Mengetahui bahwa dirinya akan didera kemacetan hingga tahun 2016, Yuni pun hanya bisa pasrah. "Menikmati kemacetan saja, ha-ha-ha," katanya.

Hal yang sama dialami Putri (27), karyawan di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, yang kantornya dilalui proyek MRT. Dia biasanya mengendarai mobil dari rumahnya di Jagakarsa, Jakarta Selatan, ke kantor. Untuk menyiasati kemacetan, dia tak jarang naik bus transjakarta. Namun, sama saja, tetap tersendat.

Sementara itu, penutupan Pintu M1 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, jalan belakang dari Kota Tangerang, membuat arus lalu lintas dialihkan ke Jalan Perimeter Selatan. Sementara dari bandara dan Jakarta menuju Kota Tangerang melalui Jalan Perimeter Utara.

Penutupan ini terkait rencana pembangunan stasiun kereta bandara. Waktu tempuh bisa mencapai 1 jam untuk jarak yang hanya 1 kilometer.

Rekayasa lalu lintas

Meski bisa memahami dan bersabar atas situasi tersebut, pengguna jalan tetap mendesak instansi terkait untuk melakukan rekayasa lalu lintas lebih intens. "Petugas mestinya makin intens melakukan rekayasa lalu lintas, seperti peralihan atau buka tutup," ujar Putri.

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Faizal mengatakan, ada tiga proyek Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang tengah berlangsung: jalan layang untuk bus transjakarta Koridor XIII (Ciledug-Blok M-Tendean), jalan layang Permata Hijau, dan jalan layang Kuningan.

"Setiap pekerjaan seperti ini tentu menghambat lalu lintas. Karena itu, kami selalu menyusun manajemen rekayasa lalu lintas selama konstruksi berlangsung," ujar Yusmada. Dia mengatakan sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan DKI dan Polda Metro Jaya.

Sebelum proyek berjalan, lanjutnya, pihaknya bersama Dinas Perhubungan dan Polda Metro Jaya merumuskan pemetaan lokasi, pengamanan, pemasangan rambu-rambu, dan upaya pengendalian lalu lintas. Jika ada penutupan jalan, akan dibuat jalur alternatifnya.

Hal yang sama dilakukan PT MRT Jakarta yang saat ini sudah memulai pekerjaan di sejumlah lokasi sepanjang rute fase I (Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia). Setiap kali ada pekerjaan yang berpotensi mengganggu arus lalu lintas, PT MRT Jakarta mengumumkan rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi.

Namun, kemacetan lalu lintas tetap tidak bisa dihindari karena pasti lajur jalan menjadi berkurang, sementara volume kendaraan tetap sama. Seperti di Jalan Sudirman, lajur jalan jadi berkurang karena bagian tengah jalan digunakan untuk proyek MRT. Jalur cepat bergeser ke jalur lambat sehingga jalur lambat memakan sebagian jalur pedestrian.

PT MRT Jakarta menyatakan telah memasang pagar pengamanan di seputar proyek, memasang rambu, dan menempatkan petugas di sekitar lokasi proyek untuk membantu pengendara. PT MRT Jakarta juga menyiasati kemacetan dengan melakukan pekerjaan malam-dini hari saat lalu lintas sepi.

Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami selalu meminta maaf jika ada pekerjaan baru yang memerlukan rekayasa lalu lintas. Dia meminta warga bisa bersabar menghadapi kemacetan akibat pembangunan MRT karena itu merupakan konsekuensi yang tak terelakkan. Keterbatasan area kerja menjadi salah satu alasan perlunya rekayasa lalu lintas.

Akibat pembiaran

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, apabila pembangunan MRT dan jalan layang tidak dimulai sekarang, kemacetan yang lebih parah akan melanda Jakarta. Kemacetan yang terjadi sekarang ini akibat pembiaran yang sudah bertahun-tahun terjadi.

(FRO/DNA/JAL/MDN/PIN/RTS)

kompas

terguncang..emoticon-norose

gimana solusinyai Maced jakarta...
masalah laen banjir, lupakanlah sejenak..FOKUS maced buat jakarta.
Gak efektif banged sih keterlambatan bisnis nambah terus
Polling
0 suara
bagaimana menangani maced jakarta
0
4.3K
75
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan