- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Pesepakbola Ini Bangkrut Padahal Dulu Jutawan


TS
khaniraikhan
Pesepakbola Ini Bangkrut Padahal Dulu Jutawan

Quote:
PEMBUKAAN

Quote:
Pesepakbola Ini Bangkrut Setelah Jadi Jutawan

Quote:
Pada masa jayanya, mantan pemain Bandung FC ini bergaji 30 ribu pound (setara Rp 586 juta) per minggu, yakni saat bermain untuk Aston Villa di Liga Premier. Lee Hendrie pernah memenangkan trofi Inggris dan dianggap sebagai salah satu pemain muda terbaik dari era akhir 1990-an, generasi yang sama dengan Frank Lampard, Rio Ferdinand, dan Steven Gerrard. Namun pada usia 35 tahun, hari-hari penuh mobil mewah dan rumah ratusan milyar sudah lama berlalu. Pada bulan Januari 2012, Hendrie ini menghadapi melonjaknya utang dan masalah finansial lain. Ia lalu mencoba bunuh diri sebanyak dua kali tapi gagal, sebelum akhirnya dinyatakan bangkrut oleh pengadilan.
Quote:
Dengan berstatus pailit, ia tidak bisa mengambil pinjaman apa pun dari bank, atau mencoba mencicil rumah. Asetnya juga akan disita oleh bank. Hendrie, pada tahun 2011-2012 pernah bergabung di Bandung FC yang bermain untuk
LPI, liga saingan ISL dukungan PSSI.Pemain ini sekarang masih bermain untuk klub
non-liga Tamworth, untuk pertama kalinya.berbicara secara terbuka soal kejatuhannyasecara dramatis.
LPI, liga saingan ISL dukungan PSSI.Pemain ini sekarang masih bermain untuk klub
non-liga Tamworth, untuk pertama kalinya.berbicara secara terbuka soal kejatuhannyasecara dramatis.

Quote:
Menurut badan amal olahraga Xpro, dia hanyalah salah satu dari sejumlah pemain yang
menghadapi masalah keuangan serius. Kelompok ini mengklaim sebanyak tiga dari lima pemain
Premier League akan menghadapi kebangkrutan dalam waktu lima tahun setelah pensiun dari permainan. Gordon Taylor, ketua Asosiasi Pesepakbola Profesional (PFA) membantah angka-angka ini,
mengatakan bahwa hanya 10% atau 20% yang bangkrut, namun ia mengakui fakta bahwa ada
banyak pemain multi-milyuner yang jatuh pada masa-masa sulitnya.
Bagi kita masyarakat awam, sulit untuk bersimpati kepada para pemain bola, terutama ketika mereka senang untuk memamerkan gaya
hidup mewah mereka, tapi cerita perihal pemain Lee Hendrie adalah salah satu yang menarik
untuk disimak. Berbicara kepada BBC Radio 4, Hendrie menceritakan bagaimana salah urus keuangan
dan rincian pernikahannya menjadi awal dari kejatuhan ekonominya.Dia mengatakan: “Saya mendapatkan uang dalam jumlah spektakuler,
dari mana saya berpindah adegan dari usia 21 sampai sekitar 33 tahun, saat mana saya pensiun
dari sepakbola. Pada satu titik, saya bisa mendapatkan bonus sebesar lebih dari Rp 586 juta seminggu.”
“Saya bertanya pada diri sendiri, ngapain saja saya sampai berhasil untuk menghabiskan uang sebanyak itu sepanjang waktu?” “Saya kira [itu terjadi karena] Anda terbisa untuk
melakukan hal-hal yang rakyat biasa tidak bisa lakukan. Para pemain bola dikenal karena gaya hidup itu. Mobil bagus, rumah bagus, liburan bagus, pakaian bagus. Ini semua mudah
dilakukan ketika Anda punya uang.”
Ayah Hendrie, seorang mantan pemain sepakbola profesional Skotlandia, Paul Hendrie,
mendorongnya untuk berinvestasi dengan bijak, dan dengan bantuan seorang financial counsellor,
ia sempat mengumpulkan portofolio properti senilai lebih dari Rp 196 Milyar. Namun, semua kekayaannya itu berumur pendek, dan pada tahun
2010 Lee telah kehilangan segalanya.“Jika saya dibilang menyia-nyiakan uang saya atau bahwa saya tidak peduli tentang uang saya, itu tidak benar,” Hendrie menambahkan. “Saya hanya ingin
menjaga keluarga saya dan memasukkan uang saya ke dalam investasi.” “Tapi di tengah jalan saya mengalami perceraian,
yang memberi dampak besar secara keuangan, dan kemudian saya membeli sebuah rumah yang
ternyata menjadi investasi yang buruk dan saya tidak bisa menjualnya.”
“Sepertinya semua orang yang menasihati saya tidak punya solusi lagi, jadi aku tidak punya
tempat untuk mengadu.” Situasi Hendrie titik nadirnya ketika ia mencoba untuk mengambil nyawanya dalam dua insiden
terpisah: yang terakhir begitu parahnya sehingga dia sampai harus dibantu mesin pendukung
kehidupan. Dia sekarang membangun kembali hidupnya dengan memiliki pacar baru dan
memulai sekolah sepakbola anak-anak di Midlands.
Peter Kelsey, seorang penasihat finansial untuk orang-orang kaya, termasuk pemain bola dan
presenter TV, mengatakan ia sering harus memberitahu kliennya bahwa ketenaran dan kekayaan mereka tidak bertahan akan selama-
lamanya. “Saya memberitahu mereka bahwa karir mereka
tidak mungkin bertahan selama yang mereka ingin, dan menekankan pentingnya perencanaan
keuangan tapi itu adalah realitas yang sulit untuk
diterima.” “Pesepakbola termasuk kelompok yang tidak
berpendidikan dibandingkan orang-orang kaya lain di sekitar mereka, dan tidak selalu ada model
yang bisa dicontoh.” Yang juga mengalami kebangkrutan termasuk
pemain Manchester United Keith Gillespie, mantan bek Newcastle Celestine Babayaro, dan
Eric Djemba-Djemba, yang juga bermain di Manchester United. Selain itu mantan pemain Liverpool John Barnes dan John Arne Riise juga
telah dinyatakan bangkrut sebelumnya tapi kemudian minta pembatalan.
menghadapi masalah keuangan serius. Kelompok ini mengklaim sebanyak tiga dari lima pemain
Premier League akan menghadapi kebangkrutan dalam waktu lima tahun setelah pensiun dari permainan. Gordon Taylor, ketua Asosiasi Pesepakbola Profesional (PFA) membantah angka-angka ini,
mengatakan bahwa hanya 10% atau 20% yang bangkrut, namun ia mengakui fakta bahwa ada
banyak pemain multi-milyuner yang jatuh pada masa-masa sulitnya.
Bagi kita masyarakat awam, sulit untuk bersimpati kepada para pemain bola, terutama ketika mereka senang untuk memamerkan gaya
hidup mewah mereka, tapi cerita perihal pemain Lee Hendrie adalah salah satu yang menarik
untuk disimak. Berbicara kepada BBC Radio 4, Hendrie menceritakan bagaimana salah urus keuangan
dan rincian pernikahannya menjadi awal dari kejatuhan ekonominya.Dia mengatakan: “Saya mendapatkan uang dalam jumlah spektakuler,
dari mana saya berpindah adegan dari usia 21 sampai sekitar 33 tahun, saat mana saya pensiun
dari sepakbola. Pada satu titik, saya bisa mendapatkan bonus sebesar lebih dari Rp 586 juta seminggu.”
“Saya bertanya pada diri sendiri, ngapain saja saya sampai berhasil untuk menghabiskan uang sebanyak itu sepanjang waktu?” “Saya kira [itu terjadi karena] Anda terbisa untuk
melakukan hal-hal yang rakyat biasa tidak bisa lakukan. Para pemain bola dikenal karena gaya hidup itu. Mobil bagus, rumah bagus, liburan bagus, pakaian bagus. Ini semua mudah
dilakukan ketika Anda punya uang.”
Ayah Hendrie, seorang mantan pemain sepakbola profesional Skotlandia, Paul Hendrie,
mendorongnya untuk berinvestasi dengan bijak, dan dengan bantuan seorang financial counsellor,
ia sempat mengumpulkan portofolio properti senilai lebih dari Rp 196 Milyar. Namun, semua kekayaannya itu berumur pendek, dan pada tahun
2010 Lee telah kehilangan segalanya.“Jika saya dibilang menyia-nyiakan uang saya atau bahwa saya tidak peduli tentang uang saya, itu tidak benar,” Hendrie menambahkan. “Saya hanya ingin
menjaga keluarga saya dan memasukkan uang saya ke dalam investasi.” “Tapi di tengah jalan saya mengalami perceraian,
yang memberi dampak besar secara keuangan, dan kemudian saya membeli sebuah rumah yang
ternyata menjadi investasi yang buruk dan saya tidak bisa menjualnya.”
“Sepertinya semua orang yang menasihati saya tidak punya solusi lagi, jadi aku tidak punya
tempat untuk mengadu.” Situasi Hendrie titik nadirnya ketika ia mencoba untuk mengambil nyawanya dalam dua insiden
terpisah: yang terakhir begitu parahnya sehingga dia sampai harus dibantu mesin pendukung
kehidupan. Dia sekarang membangun kembali hidupnya dengan memiliki pacar baru dan
memulai sekolah sepakbola anak-anak di Midlands.
Peter Kelsey, seorang penasihat finansial untuk orang-orang kaya, termasuk pemain bola dan
presenter TV, mengatakan ia sering harus memberitahu kliennya bahwa ketenaran dan kekayaan mereka tidak bertahan akan selama-
lamanya. “Saya memberitahu mereka bahwa karir mereka
tidak mungkin bertahan selama yang mereka ingin, dan menekankan pentingnya perencanaan
keuangan tapi itu adalah realitas yang sulit untuk
diterima.” “Pesepakbola termasuk kelompok yang tidak
berpendidikan dibandingkan orang-orang kaya lain di sekitar mereka, dan tidak selalu ada model
yang bisa dicontoh.” Yang juga mengalami kebangkrutan termasuk
pemain Manchester United Keith Gillespie, mantan bek Newcastle Celestine Babayaro, dan
Eric Djemba-Djemba, yang juga bermain di Manchester United. Selain itu mantan pemain Liverpool John Barnes dan John Arne Riise juga
telah dinyatakan bangkrut sebelumnya tapi kemudian minta pembatalan.
Quote:

Quote:
DOI SAAT BERSERAGAM BANDUNG FC
Quote:

Quote:


Diubah oleh khaniraikhan 07-07-2015 15:57
0
7.7K
Kutip
45
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan