- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Uji Coba Vaksin Ebola Berhasil 100 Persen di Guinea


TS
keeperdunia
Uji Coba Vaksin Ebola Berhasil 100 Persen di Guinea
Quote:
Uji Coba Vaksin Ebola Berhasil 100 Persen di Guinea

Vaksin Ebola telah menunjukkan kesuksesan 100 persen dalam uji coba yang dilakukan selama merebaknya wabah di Guinea. Dengan hasil ini, kemungkinan epidemi berdarah yang terjadi di barat Afrika ini segera berakhir.
Uji coba yang melibatkan 4.000 orang ini berakhir dengan memuaskan menyusul kecepatan perkembangan vaksin dengan hasil yang diperoleh. Hasil ini tak lepas dari kolaborasi ilmuwan, doktor, donor, dan perusahaan farmasi yang sanggup menciptakan vaksin dalam 12 bulan saja. Padahal proses serupa biasanya membutuhkan waktu hingga lebih dari sepuluh tahun.
“Melihat dampak Ebola di masyarakat dan seluruh negeri dengan mataku sendiri membuat aku sangat gembira mendengar kabar ini,” ujar Børge Brende, mantan Menteri Luar Negeri Norwegia, yang turut mendanai ujicoba ini.
Menurut Brende, vaksin tersebut akan menjadi senjata ampuh dalam memerangi penyebaran virus yang terjadi sekarang maupun yang akan datang. “Saya ingin berterima kasih kepada semua pihak yang bekerja sama dengan cepat dan luar biasa hingga mencapai hasil ini,” kata Brende.
Pada pekan ketiga Juli lalu tercatat hanya terjadi empat kasus baru di Guinea dan tiga di Sierra Leone. Melihat turunnya jumlah kasus Ebola di bagian barat Afrika dan perubahan sifat penyebarannya, peneliti menemukan metode baru dalam pengujian vaksin ini. Mereka menggunakan metode yang dipakai saat mengembangkan vaksin cacar.
Peneliti memberi vaksin kepada sampel yang terdiri 50 persen orang yang melakukan kontak dengan terjangkit di sebuah desa yang terserang Ebola. Untuk menguji daya tahan, sampel diberikan vaksin dengan waktu yang berbeda. Satu sampel berisi 2.014 orang yang segera diberi vaksin tidak menunjukkan indikasi penyakit Ebola sama sekali. Sedangkan sampel yang terdiri dari 2.380 orang dengan vaksin yang ditunda selama 3 minggu, ditemukan gejala Ebola pada 16 orang.
Sebuah vaksin biasanya diujikan kepada ratusan ribu orang. Jumlah sampel yang kecil itu menunjukkan efektivitas vaksin yang jarang tercapai sebelumnya. Dalam populasi yang lebih besar, diperkirakan tingkat efektivitas vaksin ini sekitar 75-100 persen. Ujicoba akan terus berlanjut di negara-negara terjangkit Ebola dengan populasi yang lebih luas.
Direktur Umum WHO Margaret Chan mengatakan kesuksesan vaksin itu adalah perkembangan yang menjanjikan. “Kredit diberikan kepada pemerintah Guinea, masyarakat yang tinggal di sana, dan partner kami dalam proyek ini,” ungkapnya.
SUMBER

Vaksin Ebola telah menunjukkan kesuksesan 100 persen dalam uji coba yang dilakukan selama merebaknya wabah di Guinea. Dengan hasil ini, kemungkinan epidemi berdarah yang terjadi di barat Afrika ini segera berakhir.
Uji coba yang melibatkan 4.000 orang ini berakhir dengan memuaskan menyusul kecepatan perkembangan vaksin dengan hasil yang diperoleh. Hasil ini tak lepas dari kolaborasi ilmuwan, doktor, donor, dan perusahaan farmasi yang sanggup menciptakan vaksin dalam 12 bulan saja. Padahal proses serupa biasanya membutuhkan waktu hingga lebih dari sepuluh tahun.
“Melihat dampak Ebola di masyarakat dan seluruh negeri dengan mataku sendiri membuat aku sangat gembira mendengar kabar ini,” ujar Børge Brende, mantan Menteri Luar Negeri Norwegia, yang turut mendanai ujicoba ini.
Menurut Brende, vaksin tersebut akan menjadi senjata ampuh dalam memerangi penyebaran virus yang terjadi sekarang maupun yang akan datang. “Saya ingin berterima kasih kepada semua pihak yang bekerja sama dengan cepat dan luar biasa hingga mencapai hasil ini,” kata Brende.
Pada pekan ketiga Juli lalu tercatat hanya terjadi empat kasus baru di Guinea dan tiga di Sierra Leone. Melihat turunnya jumlah kasus Ebola di bagian barat Afrika dan perubahan sifat penyebarannya, peneliti menemukan metode baru dalam pengujian vaksin ini. Mereka menggunakan metode yang dipakai saat mengembangkan vaksin cacar.
Peneliti memberi vaksin kepada sampel yang terdiri 50 persen orang yang melakukan kontak dengan terjangkit di sebuah desa yang terserang Ebola. Untuk menguji daya tahan, sampel diberikan vaksin dengan waktu yang berbeda. Satu sampel berisi 2.014 orang yang segera diberi vaksin tidak menunjukkan indikasi penyakit Ebola sama sekali. Sedangkan sampel yang terdiri dari 2.380 orang dengan vaksin yang ditunda selama 3 minggu, ditemukan gejala Ebola pada 16 orang.
Sebuah vaksin biasanya diujikan kepada ratusan ribu orang. Jumlah sampel yang kecil itu menunjukkan efektivitas vaksin yang jarang tercapai sebelumnya. Dalam populasi yang lebih besar, diperkirakan tingkat efektivitas vaksin ini sekitar 75-100 persen. Ujicoba akan terus berlanjut di negara-negara terjangkit Ebola dengan populasi yang lebih luas.
Direktur Umum WHO Margaret Chan mengatakan kesuksesan vaksin itu adalah perkembangan yang menjanjikan. “Kredit diberikan kepada pemerintah Guinea, masyarakat yang tinggal di sana, dan partner kami dalam proyek ini,” ungkapnya.
SUMBER
tanggapannya agan dan mbaknya gimana nih ?
wah semoga bisa membantu penanganan ebola nih
0
1K
Kutip
6
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan