- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Aku Tidak Tahu Apa Apa


TS
aibanadi
Aku Tidak Tahu Apa Apa
Aku sebagai diri sendiri mempunyai banyak kemungkinan untuk mengetahui segala hal dan macam-macam bentuk pengetahuan. Aku dengan semua indera yang terdapat dalam tubuh ku ini saling berkerja secara sistematis canggihnya hingga pada saat semua indera-indera tersebut bekerja aku tak dapat menyadarinya. Otak ku ini sepertinya ikut serta saja pada seluruh sistem indera saat bekerja tanpa perlu menyadarinya. Otak ku ini tidaklah bodoh maupun kosong, otak ku dapat sempurna jika aku dapat melihat apa yang terjadi, mendengarkan apa saja yang terdengar, dan memilih mana saja yang sesuai dengan pilihan hati ini. Aku mengetahui segala hal, hati ini secara keras berbicara dan meneriakan pada diri ku ini. Aku tahu segala macam masalah dan aku dapat menyelesaikan masalah tersebut. Apa pun yang terdengar pada telinga ku ini tidak dapat ku katakan benar semuanya itu terdengar tak dapat dibuktikan kesahihannya.
Pada waktu aku berkumpul dengan orang lain saling berbicara satu sama lain, aku tak mau mendengarkan apa kata mereka selain hanya mendengarkan apa kata hati ku saja. Seseorang ada yang mengkritik pada ku, bahwa perkataan ku tidaklah benar. Dengan hati yang terasa panas aku sekuat emosi ku untuk melawannya dan memberi suatu alibi yang setidaknya dapat menyakinkan mereka bahwa akulah yang paling tahu dan benar tanpa memperdulikan perkataaan dan menerima kritikan bahwa aku ini salah. Hingga pada mencapai suasana yang semakin panas tak tertahankan lagi, interaksi tersebut menjadi suatu perdebatan yang tidak memperdulikan akal lagi. Satu sama lain saling mencerca, menghina dan menggunakan tenaga pada anggota tubuh mereka untuk melakukan baku hantam. Sebagai individu pastilah akan membela diri sekuat tenaga. Emosi telah mematikan logika sehat. Emosi juga ikut serta menggelapkan hati suci. Terjadilah perkelahian pada mereka tanpa memperdulikan bahwa mereka adalah manusia yang tidak boleh disiksa maupun dipukul dengan semau emosi saja. Suasana perkelahihan tersebut berjalan dengan mengerikan.
Ada satu orang yang pada saat perbincangan berlangsung hanya diam saja. Jika orang lain pada sibuk menyiapkan segala hal yang diketahuinya dan mereka mengeluarkan pendapatnya masing-masing, si pendiam tersebut hanya memilih untuk mendengarkan saja dan menerima ejekan dari dominan orang yang saling berdebat tersebut dengan menerima ejekan bahwa diri mu ini tidak tahu apa-apa dan bodoh. Namun jika diingat kembali, si diam ini selamat dari perdebatan yang berakibat perkelahian yang sebenarnya tidak perlu dilakukan. Si diam dengan emosi yang tenang melerai dan menenangkan satu sama lain supaya suasana menjadi bersahabat. Si diam ini dengan akal sehat dan tidak memihak pada salah satu pendapat memberi sebuah jalan lain dan mengabungkan pendapat-pendapat satu sama lain hingga mencapai sebuah keputusan yang memuaskan dan menyenangkan hati semua orang.
Pada waktu aku berkumpul dengan orang lain saling berbicara satu sama lain, aku tak mau mendengarkan apa kata mereka selain hanya mendengarkan apa kata hati ku saja. Seseorang ada yang mengkritik pada ku, bahwa perkataan ku tidaklah benar. Dengan hati yang terasa panas aku sekuat emosi ku untuk melawannya dan memberi suatu alibi yang setidaknya dapat menyakinkan mereka bahwa akulah yang paling tahu dan benar tanpa memperdulikan perkataaan dan menerima kritikan bahwa aku ini salah. Hingga pada mencapai suasana yang semakin panas tak tertahankan lagi, interaksi tersebut menjadi suatu perdebatan yang tidak memperdulikan akal lagi. Satu sama lain saling mencerca, menghina dan menggunakan tenaga pada anggota tubuh mereka untuk melakukan baku hantam. Sebagai individu pastilah akan membela diri sekuat tenaga. Emosi telah mematikan logika sehat. Emosi juga ikut serta menggelapkan hati suci. Terjadilah perkelahian pada mereka tanpa memperdulikan bahwa mereka adalah manusia yang tidak boleh disiksa maupun dipukul dengan semau emosi saja. Suasana perkelahihan tersebut berjalan dengan mengerikan.
Ada satu orang yang pada saat perbincangan berlangsung hanya diam saja. Jika orang lain pada sibuk menyiapkan segala hal yang diketahuinya dan mereka mengeluarkan pendapatnya masing-masing, si pendiam tersebut hanya memilih untuk mendengarkan saja dan menerima ejekan dari dominan orang yang saling berdebat tersebut dengan menerima ejekan bahwa diri mu ini tidak tahu apa-apa dan bodoh. Namun jika diingat kembali, si diam ini selamat dari perdebatan yang berakibat perkelahian yang sebenarnya tidak perlu dilakukan. Si diam dengan emosi yang tenang melerai dan menenangkan satu sama lain supaya suasana menjadi bersahabat. Si diam ini dengan akal sehat dan tidak memihak pada salah satu pendapat memberi sebuah jalan lain dan mengabungkan pendapat-pendapat satu sama lain hingga mencapai sebuah keputusan yang memuaskan dan menyenangkan hati semua orang.





0
2.2K
22
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan