- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Citra Akhlakul-Karimah Ummat Nahdliyin Dijungkir-balikkan oleh 'the Invisible Hand'


TS
zitizen4r
Citra Akhlakul-Karimah Ummat Nahdliyin Dijungkir-balikkan oleh 'the Invisible Hand'

Khawatir NU Akan Pecah, Yenny Wahid Minta Ulama Senior Turun Tangan
Senin, 3 Agustus 2015 | 11:45 WIB

Direktur Eksekutif The Wahid Institute Yenny Wahid memberikan pengantar saat diskusi bertema kekerasan berbasis agama di The Wahid Institute, Jakarta, Senin (28/2/2011). Diskusi tersebut dihadiri sejumlah tokoh agama dan peneliti, antara lain Romo Mardiatmadja, Pdt Albertus Patty, Nurkholis Hidayat, Khoirul Anam, dan Dr Jajat Burhanuddin. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
JOMBANG, KOMPAS.com — Yenny Wahid, putri Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid, mengusulkan agar para kiai sepuh turun tangan untuk menenangkan peserta Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) yang belum juga merampungkan agenda persidangan tata tertib hingga Senin (3/8/2015) dini hari.
Campur tangan kiai sepuh, menurut Yenny, sangat penting untuk meredam emosi kalangan ulama muda.
"Saya khawatir akan ada perpecahan di tubuh NU hanya karena suksesi muktamar. Karena itu, saya berharap para ulama senior turun tangan dalam rangka penyelamatan," ujarnya, Senin pagi.
Yenny juga mengingatkan agar para peserta muktamar kembali ke semangat "Qanun Asasi", sebuah pedoman yang ditulis oleh pendiri NU, KH Hasyim Asy'ari, yang memuat seruan dalam mengedepankan persatuan dan mencegah saling benci, saling dengki, saling menjerumuskan, dan saling bermusuhan.
"Dalam bermuktamar, perbedaan pendapat itu biasa terjadi asalkan jangan sampai ada upaya menjerumuskan antar-peserta," ujarnya.
Para peserta muktamar masih berbeda pendapat soal tata cara pemilihan rais am antara menggunakan model musyawarah mufakat atau "ahlul halli wal 'aqdi" (ahwa) dengan menggunakan model voting.
Persidangan di ruang utama Muktamar NU di alun-alun Jombang yang membahas masalah ini sempat diskors beberapa kali. Sidang berlangsung panas hingga berakhir pada kericuhan dan dikeluarkannya sejumlah peserta karena dituding sebagai provokator
http://regional.kompas.com/read/2015...r.Turun.Tangan
Mbah Mun dan Gus Mus turun, kisruh Muktamar NU selesai
Senin, 3 Agustus 2015 16:23

Mbah Mun dan Gus Mus di Sidang Pleno Muktamar. ©2015 Merdeka.com/Taufik
Merdeka.com - Ketegangan dalam Sidang Pleno Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) membahas tata tertib (tatib) akhirnya reda. Kiai Maimun Zubair atau Mbah Mun dan Kiai Mustofa Bisri atau Gus Mus turun langsung mendampingi sidang yang digelar di Alun-Alun Jombang, Jawa Timur, Senin (03/08) siang.
Gus Mus, selaku Rois Aam sementara PBNU yang menggantikan Kiai Sahal Mahfud karena meninggal beberapa waktu lalu, berbicara kurang lebih selama 30 menit di depan ribuan peserta sidang. Dia mengaku prihatin dengan kekisruhan yang terjadi dalam proses sidang pleno semalam kemarin.
"Saya malu sama Allah, saya malu sama Mbah Hasyim, sama Mbah Wahab, sama Mbah Bisri. Saya ini kecelakaan karena harus menggantikan Kiai Sahal, sehingga saya terpaksa menerima jabatan ini. Kenapa Kiai Sahal harus meninggal lebih dulu," kata Gus Mus.
"Saya malu, kalau perlu saya akan ciumi kaki-kaki anda agar menunjukkan sikap tawadluk anda seperti diajarkan Kiai Hasyim," katanya menambahkan.
Muktamirin yang hadir hanya diam mendengarkan petuah pimpinan tertinggi NU tersebut. Beberapa peserta sidang nampak menangis. Tidak terdengar satupun yang bicara keras dalam tenda raksasa yang disulap sebagai tempat rapat tersebut.
"Dengarkan pimpinan anda, saya sebagai rois aam. Kalau tidak anda dengarkan, buat apa saya menjabat, lepaskan saja saya, saya akan pulang menjadi warga NU biasa," kata Gus Mus.
Gus Mus juga meminta maaf kepada Muktamirin yang hadir dari jauh, terutama kepada para kiai-kiai sepuh atas kekisruhan yang terjadi. "Tolong maafkan saya, saya mohon maaf, terutama yang datang dari jauh, terutama kiai yang tua-tua. Dengan kerendahan hati saya meminta maaf, ini tanggung jawab saya, tolong maafkan saya, maafkan mereka (panitia), kesalahan itu kesalahan saya. Mudah-mudahan anda bersedia memaafkan saya, anda bersedia memaafkan saya?"
Setelah itu Gus Mus membacakan keputusan rapat antara dirinya dengan para suriyah dari seluruh Indonesia, menyikapi polemik Pasal 19 Bab VII tentang Sistem Pemilihan Rois Aam dan Ketua Umum PBNU. Dalam draf rancangan pasal itu awalnya disebutkan, sistem pemilihan rois aam dan ketua umum dilakukan dengan mekanisme Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa).
Kemudian pasal itu disikapi beragam oleh peserta Muktamar. Ada kubu yang menolak sistem Ahwa dipakai pada Muktamar kali ini, tapi ada pula kubu yang mendukung Ahwa diberlakukan sekarang. Di sisi lain, ada pula kubu yang setuju Ahwa tapi diberlakukan pada Muktamar ke depan. Ada pula kubu lain yang meminta agar mekanisme pemilihan dikembalikan kepada ADRT organisasi.
Bunyi keputusan hasil rapat Syuriah yang dibacakan Gus Mus kurang lebih seperti ini; sesuai dengan ADRT organisasi Pasal 41 ayat 1, jika musyawarah mufakat tidak bisa dilakukan maka akan ditempuh dengan cara pemungutan suara. Oleh sebab itu, rois aam akan dipilih oleh rois syuriah tingkat PC dan PW. "Biarkan para kiai memilih imamnya sendiri, kiai memilih kiai," kata Gus Mus.
Sementara untuk pemilihan ketua umum akan dipilih sendiri oleh ketua tanfidz di tingkat PC dan PW. Setelah Gus Mus membacakan putusan hasil rapat dengan syuriah soal polemik Ahwa itu, dia lalu pergi keluar ruangan.
Berikutnya Pimpinan Sidang Slamet Effendy Yusuf bertanya kepada ribuan Muktamirin apakah keputusan yang dibacakan rois aam itu bisa digunakan untuk menggantikan Pasal 19? Muktamirin yang hadir menjawab serempak, "bisa!" Lalu, 'dok..dok..dok..!' tiga kali palu pengesahan digedok.
Kurang lebih setengah jam, segala persoalan dan keributan di sidang pleno Muktamar ke-33 NU itu selesai, dan salawat pun menggema di ruang sidang. Sesuai dengan ADRT organisasi, rois aam merupakan pengambil keputusan tertinggi ketika musyawarah untuk mufakat tidak menghasilkan keputusan.
http://www.merdeka.com/peristiwa/mba...u-selesai.html
Muktamar NU Ke-33
Pasca Rusuh Tadi Malam, Kiai Sepuh Turun Tangan di Muktamar NU
Senin 03 Aug 2015, 13:11 WIB
Jombang - Sidang Pleno pembahasan tata tertib Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama pada Minggu malam berakhir ricuh. Nyaris terjadi baku hantam sesama peserta muktamar. Panitia pun memutuskan untuk menskors pembahasan tata tertib hingga Senin pagi ini. (baca juga: Ricuh, Sidang Pleno Muktamar NU ke-33 Diskors Hingga Besok).
Namun hingga siang ini belum ada kepastian kapan sidang pleno pembahasan tata tertib Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) akan dilanjutkan.
Pihak PBNU dan Syuriah PWNU se-Indonesia saat ini sedang menggelar pertemuan tertutup membahas insiden perdebatan soal sistim Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA) dalam proses pemilihan Rais Aam.
"Masih proses, ya kita tunggulah, kemarin di forum nggak ada titik temu, sekarang kiai sepuh lakukan pertemuan, kalau bisa nggak lebih dari tanggal 6 Agustus lah, mumet aku," kata Ketua Panitia Lokal Muktamar Syaifullah Yusuf di Alun-alun Jombang, Jawa Timur, Senin (3/8/2015).
Sayang pria yang akrab disapa Gus Ipul itu tak menyebut para kiai sepuh yang turun tangan di Muktamar ke-33 ini.
Pria yang juga Wakil Gubernur Jawa Timur itu meminta semua pihak untuk bersabar dan menunggu hasil pertemuan yang digelar di Alun-alun Jombang itu. Gus Ipul berharap pertemuan ini menghasilkan titik temu atas permasalahan yang ada.
"Intinya soal musyawarah atau voting. Kita tunggu saja ide-idenya," ujarnya.
Saat disinggung mengenai dugaan adanya kepentingan yang menyusupi Muktamar, Gus Ipul menegaskan yang penting yang menang tetap NU itu sendiri.
http://news.detik.com/berita/2981695...di-muktamar-nu
Muktamar NU Ricuh dan Penuh Intrik
Senin, 03 Agustus 2015

Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, yang dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo berlangsung ricuh dan penuh intrik.
"Ini muktamar ormas keagamaan kok lebih parah dari muktamar parpol ya? Rekayasa, intrik dan kecurangannya masif dan terstruktur...," ungkap Ipang Wahid, putra KH Salahudin Wahid, di akun twitternya @ipangwahid (Ahad, 2/8/2015).
Apa yang diungkap oleh cucu pendiri NU Hadratus Syaikh K.H. Hasyim Asy'ari ini juga mewarnai pemberitaan media-media nasional, baik cetak, online maupun televisi.

Judul-judul pemberitaan media cukup memberi gambaran jalannya Muktamar NU yang disesalkan para Kiai ini:
- Arena Muktamar NU Mulai Diwarnai Aksi Saling Ancam
- http://regional.kompas.com/read/2015/08/02/12253711/Arena.Muktamar.NU.Mulai.Diwarnai.Aksi.Saling.Ancam.
- Sidang Tata Tertib Muktamar NU Ricuh, Sejumlah Peserta Dipaksa Keluar
- http://regional.kompas.com/read/2015/08/03/02222361/Sidang.Tata.Tertib.Muktamar.NU.Ricuh.Sejumlah.Peserta.Dipaksa.Keluar
- Pak Kiai Malu karena Muktamar NU Ribut Interupsi
- http://www.jpnn.com/read/2015/08/03/318339/Pak-Kiai-Malu-karena-Muktamar-NU-Ribut-Interupsi-
- Astaghfirullah..Muktamar NU Diwarnai Pemukulan dan Dugaan Politik Uang
- http://www.jpnn.com/read/2015/08/03/318311/Astaghfirullah..Muktamar-NU-Diwarnai-Pemukulan-dan-Dugaan-Politik-Uang-
- Muktamar NU Diwarnai Isu Ratusan Peserta 'Diculik'
- http://www.jpnn.com/read/2015/08/02/318269/Muktamar-NU-Diwarnai-Isu-Ratusan-Peserta-Diculik-
- Penyusup Parpol, Gus Solah: Ini Muktamar NU atau PKB?
- http://nasional.tempo.co/read/news/2015/08/02/078688522/penyusup-parpol-gus-solah-ini-muktamar-nu-atau-pkb
- Kiai dan Banser saling dorong, pendaftaran peserta Muktamar NU ricuh
- http://www.lensaindonesia.com/2015/07/31/kiai-dan-banser-saling-dorong-pendaftaran-peserta-muktamar-nu-ricuh.html
- Gus Sholah akui ada politik uang dan intervensi parpol di Muktamar NU
- http://www.lensaindonesia.com/2015/08/02/gus-sholah-akui-ada-politik-uang-dan-intervensi-parpol-di-muktamar-nu.html
- Rapat Pleno Muktamar NU Ricuh, Diskors Hingga Senin
- http://news.liputan6.com/read/2284772/rapat-pleno-muktamar-nu-ricuh-diskors-hingga-senin
- Tiga Kali Baku Pukul Antar-Pembicara Di Muktamar NU
- http://sp.beritasatu.com/home/tiga-kali-baku-pukul-antar-pembicara-di-muktamar-nu/92630
- Penyusup Parpol, Gus Solah: Ini Muktamar NU atau PKB?
- http://nasional.tempo.co/read/news/2015/08/02/078688522/penyusup-parpol-gus-solah-ini-muktamar-nu-atau-pkb
- Hati-hati, Banyak Copet Berkeliaran di Muktamar NU
- http://news.liputan6.com/read/2285335/hati-hati-banyak-copet-berkeliaran-di-muktamar-nu
- Muktamar NU Diwarnai Isu Ratusan Peserta "Diculik"
- http://www.jpnn.com/read/2015/08/02/318269/Muktamar-NU-Diwarnai-Isu-Ratusan-Peserta-Diculik-
Alotnya pembahasan tata tertib pemilihan Rois A'am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) dalam Muktamar ke-33 di Alun-alun Jombang berujung ricuh, Senin (3/8/2015) dini hari. Sejumlah peserta dikeluarkan paksa dari ruang sidang.
Salah satunya, seorang peserta muktamar dipaksa keluar setelah mencoba mengungkap fakta politik uang, untuk meloloskan model musyawarah mufakat atau Ahlul Halli Wal'aqdi (Ahwa) dalam pemilihan Rois A'am PBNU.
"Ada oknum yang membawa segepok uang untuk peserta muktamar agar mendukung model Ahwa, saya ada bukti dan saksinya," kata peserta asal kepulauan Riau itu.
Akhirnya sidang pleno diskors dan akan dilanjutkan hari ini.
"Sidang (pleno tatib Muktamar NU) diskorsing sampai besok (Senin 3 Agustus 2015)," ujar pimpinan sidang KH Slamet Effendi Yusuf.
Fenomena apakah yang terjadi saat ini, di negeri ini?
Parpol dibuat ricuh, PPP Golkar dipecahbelah, PSSI ricuh, Apakah aktor yang sama pula yang membuat kericuhan di tubuh ormas keagamaan terbesar Indonesia ini?
source
Gus Idrus Idamkan NU Sebagai Ormas Dakwah dan Pendidikan
Senin, 03 Agustus 2015, 16:36 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- Calon ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Idrus Ramli yang akrab disapa Gus Idrus mengidamkan NU yang murni sebagai organisasi massa Islam berbasis dakwah, pendidikan dan sosial.
"Saya menghendaki NU kembali pada tujuan awal berdirinya yaitu murni sebagai organisasi massa berbasis dakwah, pendidikan dan sosial," kata Gus Idrus saat temu wartawan di Jombang, Jawa Timur, Senin (3/8).
Dia menekankan dari aspek pendidikan, dirinya menghendaki pemberdayaan pondok pesantren, sekolah dan universitas milik NU sebagai tempat kaderisasi, sehingga tidak terjadi penyerobotan oknum Nahdliyin. "Jangan sampai penyerobotan berbaju NU atau mengaku pemimpin tapi tidak mencerminkan akhlak NU," ujar Dewan Pakar Aswaja PWNU Jawa Timur tersebut.
Dia juga mengharapkan bisa menjadikan NU sebagai poros pandangan Ahlussunah wal Jama'ah di Indonesia dan dunia dengan pijakan dasarnya adalah qanun asasi atau AD/ART yang ditulis para pendiri NU. "Mengingat selama ini kelemahan kita adalah menawarkan NU ke dunia tanpa pijakan dasar ini dan pada akhirnya bisa menyebabkan NU jatuh pada kepentingan se-saat dan politis," ucap anggota Syuriah PCNU Jember tersebut.
Gus Idrus menilai seluruh pengurus dan warga NU berkewajiban untuk kembali merujuk pada isi aturan dasar tersebut yang dimiliki sejak awal oleh warga NU. "Dengan kembali pada qanun asasi ini, diharapkan NU benar-benar netral dari kepentingan politis manapun," tuturnya.
Terkait dengan calon-calon lainnya, Gus Idrus menilai siapa pun yang akan menjadi pemimpin NU merupakan calon yang baik. Dia juga berharap hasil muktamar kali ini bisa dicapai dengan optimal dan dapat diterima dengan ikhlas.
http://www.republika.co.id/berita/du...dan-pendidikan
---------------------------------

Mbaurekso yang sedang berkuasa di negeri ini, seakan hendak menunjukkan, bahwa siapa pun dan organisasi sebesar apapun ... bisa dengan mudah mereka obok-obok kalau mereka mau!
Ojo adigang, adigung, aduguna, mas!
Fir'aun aja bisa tenggelam kok bila saatnya tiba ..

Diubah oleh zitizen4r 03-08-2015 18:47
0
2.9K
30


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan