Akhirnya , Sidang Tatib Muktamar NU Deadlock

JOMBANG (KRjogja.com) - Sidang Pleno I Muktamar NU yang membahas Tata Tertib (Tatib) akhirnya mengalami deadlock. Drs Slamet Effendy Yusuf selaku pimpinan sidang akhirnya menskors untuk ketiga kalinya dan sidang akan dilanjutkan Senin (03/08/2915).

Sebagaimana diberitakan, sidang yang membahas Tatib berlangsung panas ketika materi memasuki poembahasan Bab VII Pasal 19 yang membahas soal tata cara pemilihan Rais Áam yang mengunakan sistem Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa). Skorsing terakhir setelah seorang peserta saat diberi kesempatan berbicara mengungkapkan malam sebelumnya mengetahui ada yang membawa bungkusan uang untuk diserahkan kepada muktamirin guna memuluskan pelaksanaan sistem Ahwa di muktamar Jombang ini. Peserta tersebut juga menyinggung pimpinan sidang saat sosialisasi Ahwa.

"Karena kondisi sudah tidak memungkinkan untuk dilanjutkan, maka pimpinan sidang setelah berunding memutuskan untuk menskors sidang dan melaporkan kepada pengawas sidang. Untuk itu mari kita tutup dengan bersama-sama membaca surat Ál-Asri,"kata Slamet Effendy Yusuf.

Setelah itu para muktamirin keluar ruang sidang. Namun banyak juga yang ngudarasa kalau suasana sidang yang úrakan saat itu memalukan. Tidak sesuai dengan karakteristik NU. Hal ini antara lain diungkapkan mantan Mendiknas Prof Dr Muhammad Nuh yang mengatakan semacam ini sangat memalukan karena untuk mengejar kepentingan sesaat. Ïni menunjukkan kalau sudah tercerabut dari akar nahdliyin. Ingat Jombang merupakan tempat kelahiran NU, maka malu kalau muktamar di sini seperti ini,"kata Nuh yang juga A'wan Syuriah PBNU.

Dengan begitu, maka Muktamar NU dipastikan molor lagi. Menurut jadwal, sidang pleno I yang berlangsung Sabtu (01/08/2015) malam usai upacara pembukaan. Sedang Minggu pagi mestinya sudah laporan pertanggungjawaban PBNU 2010-2015 yang dilanjutkan pemandangan umum.

Dengan demikian, agenda sidang sudah molor dua hari.Karena pada Senin pagi masih melanjutkan pembahasan tatib. Sementara itu masih ada 4 pasal lagi yang harus dibahas, yaitu kembali ke Pasal 19, dilanjutkan Pasal 20, Pasal 21 dan Pasal 22.

"Saya tidak tahu apakah nanti pelaksanaan juga molor. Kalau molor harinya, saya yang puyeng, sebab sebagai panitia penyelenggara harus mempersiapkan konsumsi lagi," kata Ketua Panitia Daerah Syaifullah Yusuf.

sumur : krjogja.com/read/269583/akhirnya-sidang-tatib-muktamar-nu-deadlock.kr