Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

MardjikoenAvatar border
TS
Mardjikoen
2 Tahun Kita Menderita, 2 Tahun BI Pesta Pora
Baru tahu kalau ternyata selama ini BI untung besar di saat yang laen buntung. Harusnya BI banyak sodaqoh ini. Heran juga. Dulu-dulu kan BI nggak pernah sampek untung besar. Apa karena dulu untungnya enggak kelihatan di laporan keuangan (seperti kasus budi mulia di bank century misalnya)?

UNTUNG BESAR TRANSAKSI VALAS: Integritas BI Dipertanyakan

Bisnis.com, JAKARTAemoticon-Mad (S) —Integritas dan profesionalitas otoritas moneter dalam menjaga stabilitas nilai tukar dipertanyakan karena adanya konflik kepentingan yang menggoda pengelolanya untuk mencari untung dengan membiarkan peningkatan depresiasi dan volatilitas rupiah, hingga target kurs yang diamanatkan UU APBN selalu gagal.

Roso Daras, peneliti Garuda Institute—lembaga independen yang menaruh perhatian pada keuangan negara—mengatakan semua pihak harus menyadari bahwa di tengah penderitaan rakyat Indonesia dalam hampir 2 tahun terakhir akibat kebijakan pengetatan moneter, BI justru meraup untung besar dari operasi moneternya.

“Lihat sekeliling Anda. Hampir semua bank labanya turun. Konglomerasi seperti Astra, Salim, Sinarmas, turun juga. Belum pabrikan sepatu yang terpaksa lakukan PHK. Peternak kecil, petani kebun rakyat, pedagang garmen, apalagi. Ngglunthung semua. Lha ini BI malah untung besar. Kita menderita, mereka pesta pora,” ujarnya, Minggu (2/8). emoticon-Mad (S)

Pada 2014, BI meraup surplus Rp41 triliun, dengan penghasilan Rp93 triliun, naik 31% atau Rp22 triliun dari tahun sebelumnya Rp71 triliun. Kontributor utamanya selisih kurs transaksi valas, yang lompat 55% sebesar Rp18 triliun dari Rp34 triliun menjadi Rp52 triliun. Surplus, penghasilan, dan laba kurs itu rekor tertinggi dalam sejarah BI. emoticon-Blue Guy Peace

Sejalan dengan itu, BI membayar PPh Pasal 29-nya sebesar Rp12 triliun, atau melompat 20 kali lipat dari tahun sebelumnya yang Rp601 miliar. Tarif PPh 29 adalah 25%, sehingga penghasilan kena pajaknya sekitar Rp48 triliun. Pembayaran pajak ini juga rekor tersendiri, hingga menempatkan BI sebagai salah satu pembayar pajak terbesar.

Namun, dalam laporan keuangannya, BI menyatakan pendapatan selisih kurs transaksi valas itu adalah dampak dari penjabaran transaksi valas ke rupiah dalam rangka pengelolaan devisa dan pelaksanaan kebijakan moneter. “Meningkatnya pendapatan itu bukan tujuan, namun dampak dari pelaksanaan kebijakan yang ditempuh BI.” emoticon-Cape d... (S)

Laporan itu juga menyebutkan, pada 2014 BI menggunakan dana cadangan tujuan—yang bersumber dari surplus akibat laba kurs tadi—sebesar Rp806 miliar. Perinciannya, Rp757 miliar untuk pembaruan dan penggantian aset tetap, sisanya Rp49 miliar untuk pengembangan organisasi dan sumber daya manusia.

Menurut Roso, pengelolaan moneter yang dilakukan BI dalam 3 tahun terakhir ini telah menunjukkan dengan terang benderang bahwa makin tinggi volatilitas rupiah, makin dalam depresiasi rupiah, makin besar pula laba selisih kurs sekaligus surplus yang diraup BI. Di situlah persisnya konflik kepentingan itu berada. (lihat tabel)

Relasi Laba Kurs BI dengan Depresiasi & Volatilitas
Uraian 2014 2013 2012
Target APBNP (Rp/US$) 11.6 9.6 9
Realisasi (Rp/US$) 11.812 10.445 9.358
Depresiasi (%-yoy) 12 10,4 6,3
Volatilitas (%-yoy) 10,26 9,71 4,30
Laba kurs BI (Rp triliun) 51,97 33,57 7,42
Surplus BI (Rp triliun) 41,23 37,41 5,82
Sumber: LPI BI 2012-2015, diolah Garuda Institute

Pasalnya, ada insentif yang berasal dari untung besarnya itu. “Penggantian aset tetap dan pengembangan SDM itu apalagi kalau bukan tambahan fasilitas yang diterima di luar gaji pokok dan tunjangan. Dan itu semua terjadi justru saat BI meminta kita mengencangkan ikat pinggang. Kita disuruh ikhlas menderita, mereka pesta pora,” tegasnya. emoticon-Mad (S)

Dalam catatan Bisnis, beberapa waktu lalu pasar juga sempat mempertanyakan kredibilitas BI, menyusul langkah tak terduga berupa penurunan BI Rate—persis seperti keinginan kabinet. Akhir pekan lalu, nilai tukar rupiah telah menembus batas psikologisnya yang baru, Rp13.500 per dolar AS, tertinggi sejak krisis moneter 1998.

Sumber: http://finansial.bisnis.com/read/201...-dipertanyakan
Diubah oleh Mardjikoen 02-08-2015 18:49
0
4.4K
27
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan