Kaskus

Entertainment

User telah dihapusAvatar border
TS
User telah dihapus
Citra Diri Bisa Bikin Karier Anda Melaju Mulus
SELASA, 23 JUNI 2015

Citra Diri Bisa Bikin Karier Anda Melaju Mulus

TEMPO.CO, Jakarta: Ada yang berubah dan sempat menjadi tanda tanya di masyarakat ketika Andy. F Noya mengganti rambut kribonya menjadi rambut pelontos. Padahal, selama ini masyarakat mengenal rambut kribo Andy F. Noya sebagai personal branding jurnalis dan presenter kondang tersebut. Maka banyak penggemar Kick Andy—talkshow yang dia pandu di Metro TV—kecewa saat dia mencukur habis rambutnya beberapa tahun lalu.

Menurut Amalia Maulana, pakar personal branding, mengubah gambaran khas tersebut membutuhkan perhitungan besar. Toh, seiring waktu, para penggemarnya bisa menerima Andy yang kini pelontos. "Karena kekuatan brand Andy, yaitu pemikiran dan pertanyaan yang tajam dan lugas, tetap," katanya dalam pelatihan personal branding untuk wartawan di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, dua pekan lalu. "Hanya kemasan atau penampilan luar yang berubah."

Personal branding bisa diartikan sebagai upaya individu membangun citra, layaknya perusahaan membentuk brand bagi produk mereka. Ada seabrek contoh pelabelan personal, dari karyawan A yang selalu melucu di kantor sampai Michelle Obama yang dikenal sebagai ibu negara yang menjalankan hidup sehat dan lainnya.

Amalia mengatakan personal branding penting untuk membuat karier melaju lebih mulus. Konsep ini bukan bertujuan untuk menjadikan diri seseorang terkenal, melainkan menjadikannya sebagai orang terpilih. Orang yang menempatkan tinggi pelabelan dirinya kerap mendapat kesempatan lebih ketimbang rekan-rekannya. "Dia dipercaya bisa memberikan benefit yang diharapkan pemangku kepentingan," kata konsultan dari Etnomark Consulting itu. Contohnya, karyawan A yang selalu memenuhi tenggat dipastikan lebih cemerlang di tempat kerjanya ketimbang rekannya yang tukang mengeluh.

Sayangnya, masih banyak kaum profesional yang tidak menyadari pentingnya pelabelan tersebut. "Kebanyakan menganggap personal branding hanya untuk tokoh atau pesohor," kata Amalia. "Padahal, hampir semua orang membutuhkannya."

Pakar marketing dari University of New South Wales ini mengatakan satu komponen untuk membentuk personal branding adalah perlunya soulmate. Belahan jiwa tidak harus pasangan, melainkan pendukung image kita. Dalam kasus Andy F. Noya, Amalia melanjutkan, brand-nya bertahan karena banyaknya sokongan dari pendukungnya yang menyatakan perubahan penampilan tidak mengurangi kenikmatan menonton talkshow Andy.

Maka, kata Amalia, jangan pernah melewatkan kesempatan meraih teman karena ujian untuk brand yang kita bangun bisa muncul kapan saja. "Kalau banyak soulmate, banyak orang yang siap jadi brand guardian," ujarnya.

Contoh lain yang Amalia kemukakan adalah Presiden Jokowi. Selang setahun setelah menjabat orang nomor satu di Indonesia, banyak survei yang menyatakan kekecewaan masyarakat. "Tetapi masih bisa diterima karena Jokowi mendapat dukungan dari banyak pihak yang merupakan soulmate-nya," katanya.

Amalia juga mengutip pernyataan dari Jeff Bezos, pendiri Amazon tentang, "Brand Anda adalah apa yang orang katakan tentang Anda, saat Anda tidak berada di ruangan yang sama."

Dia juga mengutip tentang pernyataan dari pengusaha senior Amerika Serikat, Warren Buffett, "Butuh 20 tahun untuk membangun reputasi, tapi hanya perlu lima menit untuk meruntuhkannya. Kalau Anda menyadari itu, Anda akan bersikap lebih baik."

Kusuma, redaktur di sebuah majalah gaya hidup terbitan Jakarta, mengatakan baru menyadari pentingnya pelabelan personal. "Selama ini saya hanya berpikir, ‘Saya adalah Kusuma sebagai wartawan dan media tempat saya bekerja yang punya branding’," ujarnya dalam pelatihan yang sama. "Padahal banyak narasumber mau diwawancarai karena pendekatan pribadi atau berkat branding saya, bukan media saya."

Ainy Fauzy, motivator dan pelatih kepemimpinan, mengatakan personal branding sama dengan menjaga nama baik. "Ini definisi yang sederhana yang bisa jadi komitmen dari beragam profesi," ujarnya saat dihubungi secara terpisah.

Komponen penting dalam menjaga nama baik itu, Ainy melanjutkan, adalah niat, sharing, dan menepati janji. Dia mencontohkan penjual nasi goreng yang berniat menjajakan nasi goreng yang halal dan bersih. Lalu ia sharing dengan konsumennya, dan menepati janjinya.

"Sederhana saja. Menjaga nama baik akan beriringan dengan kredibilitas, integritas, dan reputasi di semua pekerjaan, termasuk presiden," kata Ainy. Jika itu dijalankan, dia melanjutkan, soulmate akan tercipta dengan sendirinya.


HADRIANI P.

Source:
http://gaya.tempo.co/read/news/2015/...a-melaju-mulus

emoticon-Hot News emoticon-Hot News emoticon-Hot News
0
901
7
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan