- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Lounge Pictures
MAU MUDIK? INI DIA ARMADA BUS ACEH TERANYAR RP. 4,5 M!!!


TS
agamsaboh88
MAU MUDIK? INI DIA ARMADA BUS ACEH TERANYAR RP. 4,5 M!!!

Spoiler for NO REPOST!!!:

SELAMAT DATANG DI THREAD ANE GANSIS
KALAU BERKENAN, MOHON DIRATE
ATAU DISIRAM 
ASAL JANGAN DITIMPUK
MOHON DIKOMEN, JANGAN CUMA DIBACA ATAU LIATIN FOTONYA
KALAU BERKENAN, MOHON DIRATE


ASAL JANGAN DITIMPUK

MOHON DIKOMEN, JANGAN CUMA DIBACA ATAU LIATIN FOTONYA
Quote:
Cukup mukaddimahnya, langsung aja

Spoiler for INFO 1:
Nama Bus Putra Pelangi Perkasa barangkali sudah tak asing bagi warga Aceh dan Medan. Bus yang sering hilir mudik di jalan Lintas Sumatera ini meluncurkan armada terbarunya, bermesin Mercedes Benz dengan tipe chassis OC 500 RF 2542. Bus kelas VIP dengan konfigurasi kursi 2-2 ini dibalut karoseri Rahayu Santosa dengan tipe body Jetliner. Selain menawarkan kenyamanan, bus ini didukung mesin turbo intercooler dengan output 11.967 CC yang mampu menghasilkan daya 310 Kw atau 422 Horse Power pada 2.000 RPM dan torsi tertinggi pada 1.900 Nm pada 1.100 RPM.
Tenaga bus ini disebut cukup dahsyat untuk sebuah bus penumpang. Dan ini akan dioperasionalkan kali pertama pada musim mudik Lebaran tahun ini. Boleh jadi ini kabar yang menggembirakan buat para calon penumpang. Selain nyaman, harganya pun mungkin terjangkau bagi warga yang akan mudik pada Lebaran kali ini.
Bus seharga Rp 4,5 miliar ini dikendalikan dan dikelola dengan sistem elektronik. Injeksi bahan bakar yang lebih tepat dan efisien dengan sistem pompa satuan untuk memastikan kinerja yang lebih baik, sehingga memperpanjang daya tahan mesin. Seperti yang disebutkan karoseri-id.com, bus dengan 3 poros roda ini sudah dilengkapi dengan sistem keamanan terbaik dari Mercedes Benz yaitu, Disk Break, Electronic Stability Program atau sistem anti-selip, Sistem pengereman elektronik, ABS [Antilock Breaking System], Retarder untuk memastikan daya pengereman dan ASR Sistem pengereman.
Pada kaki-kakinya, suspensi independen sudah disematkan pada as roda depan. Hal ini digunakan untuk memberikan kenyamanan pengemudi dan penumpang. Dengan daya angkut 24 ton, poros roda belakang menjadi bagian paling penting dari chassis bus baru ini. Pada poros roda ketiga, dapat dikontrol baik untuk bergerak maju dan mundur, dengan sistem elektro-hidrolik.
Tenaga bus ini disebut cukup dahsyat untuk sebuah bus penumpang. Dan ini akan dioperasionalkan kali pertama pada musim mudik Lebaran tahun ini. Boleh jadi ini kabar yang menggembirakan buat para calon penumpang. Selain nyaman, harganya pun mungkin terjangkau bagi warga yang akan mudik pada Lebaran kali ini.
Bus seharga Rp 4,5 miliar ini dikendalikan dan dikelola dengan sistem elektronik. Injeksi bahan bakar yang lebih tepat dan efisien dengan sistem pompa satuan untuk memastikan kinerja yang lebih baik, sehingga memperpanjang daya tahan mesin. Seperti yang disebutkan karoseri-id.com, bus dengan 3 poros roda ini sudah dilengkapi dengan sistem keamanan terbaik dari Mercedes Benz yaitu, Disk Break, Electronic Stability Program atau sistem anti-selip, Sistem pengereman elektronik, ABS [Antilock Breaking System], Retarder untuk memastikan daya pengereman dan ASR Sistem pengereman.
Pada kaki-kakinya, suspensi independen sudah disematkan pada as roda depan. Hal ini digunakan untuk memberikan kenyamanan pengemudi dan penumpang. Dengan daya angkut 24 ton, poros roda belakang menjadi bagian paling penting dari chassis bus baru ini. Pada poros roda ketiga, dapat dikontrol baik untuk bergerak maju dan mundur, dengan sistem elektro-hidrolik.
Spoiler for INFO 2:
Akselerasi operator bus di Indonesia untuk mengikuti perkembangan selera penumpang sedikit melambat di tahun 2014, meski chassis dan model bus terbaru terus mengalir. Kondisi ini tak menurunkan semangat tim desainer Karoseri Rahayu Santosa (RS). Begitu mendapatkan pelanggan pertama untuk chassis berukuran besar, yakni Mercedes-Benz OC 500 RF-2542, karoseri itu langsung menghidupkan kembali proyek lama mereka. Bus berlantai tinggi.
“Pak Mahyudin adalah pelanggan lama kami. Terima kasih sudah bersama-sama mewujudkan bus ini,” demikian disampaikan Direktur Karoseri RS, Haris Mulyadi saat penyerahan enam unit Jetliner milik PT. Putra Pelangi Perkasa, Rabu (8/7/15).
Karoseri ini konsisten menggunakan nama yang pernah melambungkan nama Rahayu Santosa di tahun 1990-an. Setelah menghidupkan nama Euroliner, Skyliner, kini giliran nama Jetliner yang digunakan. Jetliner adalah salah satu produk yang cukup terkenal di jamannya. Beragam operator bus kala itu banyak yang memesan Jetliner dan Karoseri RS menjadi trendsetter model bus karena kepopulerannya.
Mengapa Jetliner terbaru ini disebut proyek yang tertunda? Bus yang dibuat untuk PT. Putra Pelangi Perkasa adalah bus dengan lantai tinggi. Menurut Direktur Teknik Karoseri RS Soeyono tahun 2002 pihaknya merintis rencana bus berlantai tinggi. “Waktu itu kami berpikir bus dengan konsep monokok sehingga bus tak perlu dibangun dengan chassis utuh,” ujarnya.
Menurut Soeyono mereka membutuhkan waktu terbilang lama untuk menyelesaikannya. Dia tak menyebutkan kendalanya secara rinci. Namun, tahun 2010 akhirnya proyek itu selesai dan PO. Nur Shinta Abadi tertarik membeli bus yang lain dari model bus kebanyakan. Sayangnya model ini tidak dikembangkan untuk diproduksi massal. Salah satunya karena alasan regulasinya belum memungkinkan. Meski UU Lalu-Lintas, Angkutan dan Jalan Nomor 22 tahun 2009 sudah berlaku tetapi Peraturan Pemerintah tentang angkutan belum keluar.
Nah, kini seiring dengan regulasi tentang dimensi serta jenis chassis yang bisa beroperasi di Indonesia, yakni PP 55 tahun 2012 tentang Angkutan, proyek bus berlantai tinggi dilanjutkan. Dari sisi bentuk, Jetliner dan bus tanpa nama yang hanya disebut Semi High Decker (SHD) itu jauh berbeda. Konsep desainnya juga tak sama. Perubahan ini mengikuti tren dan garis desain produk yang dikembangkan Karoseri RS. “Saat itu kami mengacu pada salah satu model bus di Eropa, yang sekarang kami mengembangkannya dari Skyliner,” kata Soeyono.
Tampilan luar bus memang masih terlihat jejak Skyliner-nya. Selain lampu utama di bagian dan belakang, pintu depan kiri dan kanan masih menorehkan aksen yang serupa Skyliner. Perbedaan hanya terlihat di perbandingan dinding samping yang kembali ke perbandingan lama seperti Euroliner yang tinggi dindingnya di atas garis deck lebih rendah dari Skyliner. Kondisi ini terjadi karena bagasi Jetliner dibuat tinggi. Kaca samping yang terakhir alias paling belakang sedikit mengadopsi SHD tanpa nama. Lengkung dan menyempit di bagian atas dan sedikit melebar di bagian bawahnya.
Pada Jetliner jilid dua garis sudut yang tegas pada model-model buatan Karoseri RS mulai berubah. Perubahan sudah terlihat sejak Euroliner, namun baru pada Jetliner semua sudut ditumpulkan dengan sudut membulat. Garis sudut runcing hanya disisakan pada pintu depan yang mengikuti Skyliner. Satu lagi sudut runcing ada di bagian belakang perubahan desain hanya terlihat pada kisi udara keluar untuk sirkulasi udara di ruang mesin. Di bagian belakang Skyliner kisi-kisi utama diwarnai bentuk lengkung, sementara pada Jetliner cenderung runcing. Ada tambahan kisi-kisi udara di bagian atas kisi-kisi udara utama, ada pula aksen kisi-kisi udara di bawah kaca untuk mempermanis tampilan.
Jika ditilik lebih dalam, tinggi Skyliner dan Jetliner tak berbeda jauh, hanya selisih 100 milimeter. Skyliner 3.800 mm dan Jetliner 3.900 mm, ditambah asesoris di bagian atas tinggi Jetliner menjadi 4.000 mm alias 4 meter. Ruang bagasi juga menjadi pembeda keduanya. Pada Jetliner terbaru ini ruang bagasi lebih tinggi 20 cm, sehingga daya tampungnya juga lebih lebar. Pimpinan PT. Putra Pelangi Perkasa, Mahyudin Effendy mengaku memilih membuat bus berlantai tinggi di Karoseri RS karena satu alasan. “Kalo model-model sebelumnya lebar busnya gak sama dengan ini, hanya 2,45 meter, Jetliner sudah 2,5 meter,” ujarnya.
Mahyudin mengaku ukuran dalam kabin cukup berpengaruh pada penempatan jenis kursi. Menurut dia, agar penumpang nyaman, kursi dengan profil sandaran yang lebar menjadi pilihannya. Selain itu tinggi kabin penumpang juga tak berkurang dari bus-bus umumnya, yakni 1,9 meter. Dua keuntungan yang bisa dirasakan operator bus sekaligus dalam Jetliner, ruang bagasi dan kabin penumpang yang lebih dibandingkan model lain yang ditawarkan Karoseri RS.
Kaca depan lebar yang melengkung di bagian atas dengan dua lembar kaca berbeda menjanjikan kelapangan pemandangan bagi penumpang. Pintu-pintu yang ada di bawah garis kaca juga lebih aman bagi kepala penumpang karena tingginya lebih dari 150 cm. Penumpang tak perlu khawatir kepalanya terbentur.
Jetliner PT. Putra Pelangi Perkasa ini sejatinya tidak jauh berbeda dari bus-bus milik mereka sebelumnya. Kelasnya dipatok pada kelas Eksekutif, jumlah kursi juga 36 sama seperti bus Mercedes-Benz OH-1626 dan O 500 R-1836 yang dibeli Mahyudin terdahulu. Ruang merokok, toilet dan perangkat hiburan juga tak jauh berbeda. Pria paruh baya yang masih energic itu hanya berkomentar singkat, “Saya butuh model bus yang berbeda, tetapi bisa mengikuti apa yang saya inginkan sesuai keinginan pelanggan di rute Banda Aceh – Medan.”
Lahirnya kembali Jetliner di atas chassis serba guna Mercedes-Benz OC 500 RF-2542, menambah referensi operator bus, khususnya Antar Kota Antar Provinsi. Setelah Karoseri Nusantara Gemilang dengan Miracle-nya, kini ada dua model yang bisa dipilih para pemilik bus. Persaingan di masa mendatang akan semakin berkembang seiring dengan bertambahnya ruas-ruas tol di Jawa, Sumatera dan daerah-daerah lain di Indonesia. “Semoga hadirnya Jetliner bisa menorehkan sejarah baru Karoseri RS, terima kasih pada rekan-rekan kerja di RS yang telah mewujudkan bus pertama dengan kualitas ekspor ini,” ujar Soeyono disambut tepuk tangan jajaran Karoseri RS yang hadir.
Karoseri RS mengambil langkah-langkah strategis untuk kembali bangkit mengembalikan kejayaan seperti yang dicapai pada 1990-an. Saat meluncurkan Ecoline, mereka menggandeng pelanggan setia, PO. Rasa Sayang yang beroperasi di wilayah Timur. Sementara saat meluncurkan Jetliner, salah satu pemain besar di wilayah Barat, PT. Putra Pelangi Perkasa digandengnya. Tinggal kini merebut pasar di Tengah yang juga menjadi target pasar karoseri-karoseri lain.
“Pak Mahyudin adalah pelanggan lama kami. Terima kasih sudah bersama-sama mewujudkan bus ini,” demikian disampaikan Direktur Karoseri RS, Haris Mulyadi saat penyerahan enam unit Jetliner milik PT. Putra Pelangi Perkasa, Rabu (8/7/15).
Karoseri ini konsisten menggunakan nama yang pernah melambungkan nama Rahayu Santosa di tahun 1990-an. Setelah menghidupkan nama Euroliner, Skyliner, kini giliran nama Jetliner yang digunakan. Jetliner adalah salah satu produk yang cukup terkenal di jamannya. Beragam operator bus kala itu banyak yang memesan Jetliner dan Karoseri RS menjadi trendsetter model bus karena kepopulerannya.
Mengapa Jetliner terbaru ini disebut proyek yang tertunda? Bus yang dibuat untuk PT. Putra Pelangi Perkasa adalah bus dengan lantai tinggi. Menurut Direktur Teknik Karoseri RS Soeyono tahun 2002 pihaknya merintis rencana bus berlantai tinggi. “Waktu itu kami berpikir bus dengan konsep monokok sehingga bus tak perlu dibangun dengan chassis utuh,” ujarnya.
Menurut Soeyono mereka membutuhkan waktu terbilang lama untuk menyelesaikannya. Dia tak menyebutkan kendalanya secara rinci. Namun, tahun 2010 akhirnya proyek itu selesai dan PO. Nur Shinta Abadi tertarik membeli bus yang lain dari model bus kebanyakan. Sayangnya model ini tidak dikembangkan untuk diproduksi massal. Salah satunya karena alasan regulasinya belum memungkinkan. Meski UU Lalu-Lintas, Angkutan dan Jalan Nomor 22 tahun 2009 sudah berlaku tetapi Peraturan Pemerintah tentang angkutan belum keluar.
Nah, kini seiring dengan regulasi tentang dimensi serta jenis chassis yang bisa beroperasi di Indonesia, yakni PP 55 tahun 2012 tentang Angkutan, proyek bus berlantai tinggi dilanjutkan. Dari sisi bentuk, Jetliner dan bus tanpa nama yang hanya disebut Semi High Decker (SHD) itu jauh berbeda. Konsep desainnya juga tak sama. Perubahan ini mengikuti tren dan garis desain produk yang dikembangkan Karoseri RS. “Saat itu kami mengacu pada salah satu model bus di Eropa, yang sekarang kami mengembangkannya dari Skyliner,” kata Soeyono.
Tampilan luar bus memang masih terlihat jejak Skyliner-nya. Selain lampu utama di bagian dan belakang, pintu depan kiri dan kanan masih menorehkan aksen yang serupa Skyliner. Perbedaan hanya terlihat di perbandingan dinding samping yang kembali ke perbandingan lama seperti Euroliner yang tinggi dindingnya di atas garis deck lebih rendah dari Skyliner. Kondisi ini terjadi karena bagasi Jetliner dibuat tinggi. Kaca samping yang terakhir alias paling belakang sedikit mengadopsi SHD tanpa nama. Lengkung dan menyempit di bagian atas dan sedikit melebar di bagian bawahnya.
Pada Jetliner jilid dua garis sudut yang tegas pada model-model buatan Karoseri RS mulai berubah. Perubahan sudah terlihat sejak Euroliner, namun baru pada Jetliner semua sudut ditumpulkan dengan sudut membulat. Garis sudut runcing hanya disisakan pada pintu depan yang mengikuti Skyliner. Satu lagi sudut runcing ada di bagian belakang perubahan desain hanya terlihat pada kisi udara keluar untuk sirkulasi udara di ruang mesin. Di bagian belakang Skyliner kisi-kisi utama diwarnai bentuk lengkung, sementara pada Jetliner cenderung runcing. Ada tambahan kisi-kisi udara di bagian atas kisi-kisi udara utama, ada pula aksen kisi-kisi udara di bawah kaca untuk mempermanis tampilan.
Jika ditilik lebih dalam, tinggi Skyliner dan Jetliner tak berbeda jauh, hanya selisih 100 milimeter. Skyliner 3.800 mm dan Jetliner 3.900 mm, ditambah asesoris di bagian atas tinggi Jetliner menjadi 4.000 mm alias 4 meter. Ruang bagasi juga menjadi pembeda keduanya. Pada Jetliner terbaru ini ruang bagasi lebih tinggi 20 cm, sehingga daya tampungnya juga lebih lebar. Pimpinan PT. Putra Pelangi Perkasa, Mahyudin Effendy mengaku memilih membuat bus berlantai tinggi di Karoseri RS karena satu alasan. “Kalo model-model sebelumnya lebar busnya gak sama dengan ini, hanya 2,45 meter, Jetliner sudah 2,5 meter,” ujarnya.
Mahyudin mengaku ukuran dalam kabin cukup berpengaruh pada penempatan jenis kursi. Menurut dia, agar penumpang nyaman, kursi dengan profil sandaran yang lebar menjadi pilihannya. Selain itu tinggi kabin penumpang juga tak berkurang dari bus-bus umumnya, yakni 1,9 meter. Dua keuntungan yang bisa dirasakan operator bus sekaligus dalam Jetliner, ruang bagasi dan kabin penumpang yang lebih dibandingkan model lain yang ditawarkan Karoseri RS.
Kaca depan lebar yang melengkung di bagian atas dengan dua lembar kaca berbeda menjanjikan kelapangan pemandangan bagi penumpang. Pintu-pintu yang ada di bawah garis kaca juga lebih aman bagi kepala penumpang karena tingginya lebih dari 150 cm. Penumpang tak perlu khawatir kepalanya terbentur.
Jetliner PT. Putra Pelangi Perkasa ini sejatinya tidak jauh berbeda dari bus-bus milik mereka sebelumnya. Kelasnya dipatok pada kelas Eksekutif, jumlah kursi juga 36 sama seperti bus Mercedes-Benz OH-1626 dan O 500 R-1836 yang dibeli Mahyudin terdahulu. Ruang merokok, toilet dan perangkat hiburan juga tak jauh berbeda. Pria paruh baya yang masih energic itu hanya berkomentar singkat, “Saya butuh model bus yang berbeda, tetapi bisa mengikuti apa yang saya inginkan sesuai keinginan pelanggan di rute Banda Aceh – Medan.”
Lahirnya kembali Jetliner di atas chassis serba guna Mercedes-Benz OC 500 RF-2542, menambah referensi operator bus, khususnya Antar Kota Antar Provinsi. Setelah Karoseri Nusantara Gemilang dengan Miracle-nya, kini ada dua model yang bisa dipilih para pemilik bus. Persaingan di masa mendatang akan semakin berkembang seiring dengan bertambahnya ruas-ruas tol di Jawa, Sumatera dan daerah-daerah lain di Indonesia. “Semoga hadirnya Jetliner bisa menorehkan sejarah baru Karoseri RS, terima kasih pada rekan-rekan kerja di RS yang telah mewujudkan bus pertama dengan kualitas ekspor ini,” ujar Soeyono disambut tepuk tangan jajaran Karoseri RS yang hadir.
Karoseri RS mengambil langkah-langkah strategis untuk kembali bangkit mengembalikan kejayaan seperti yang dicapai pada 1990-an. Saat meluncurkan Ecoline, mereka menggandeng pelanggan setia, PO. Rasa Sayang yang beroperasi di wilayah Timur. Sementara saat meluncurkan Jetliner, salah satu pemain besar di wilayah Barat, PT. Putra Pelangi Perkasa digandengnya. Tinggal kini merebut pasar di Tengah yang juga menjadi target pasar karoseri-karoseri lain.
Spoiler for PENAMPAKAN DOI GAN!!!:



























Spoiler for Spesifikasi Mercedes Benz OC500RF 2542:
Spesifikasi Mercedes Benz OC500RF 2542


Data Teknis - Mercedes-Benz OC 500 RF 2542
MESIN :
- Mercedes-Benz OM457LA Euro 3
- Diesel, 6 segaris, injeksi langsung dengan turbo charger & Intercooler
Diameter/langkah : 128 / 155 mm
Total displacement : 11.967 cm3
Daya maks. : 310 kW (422bhp) pada 1.900 rpm
Torsi maks : 1.900 nm pada 1.100 rpm
KOPLING :
- MFZ 439 Plat kering tungal, pegas diafragma
- Digerakan secara hidro-pneumatik dengan bantuan servo
TRANSMISI :
- ZF AS Tronic 12
- Manual, Automatic 12-kecepatan maju
- Dilengkapi dengan ZF-Intrader
Perbandingan gigi :
12.326 / 9.59 / 7.435 / 5.784 / 4.565 / 3.552 / 2.7 / 2.101 / 1.629 / 1.267 / 1 / 0.778 dan R = 11.41
kecepatan maks : 120 km/h
Daya tanjak : 48%
AXLE :
1st axle : Independen RL75E
Kapasitas 1st axle : 7.000 kg
2nd axle : MB-HO6 / 3 DLC(S)-13
Perbandingan gigi : l : 2.846
Kapasitas 2nd axle : 10.000 kg
3rd axle : ZF RL 75 actively steered trailing axle
Kapasitas 3rd axle : 7.000 kg
Total GVWR : 24.000 kg
SUSPENSI :
Suspensi depan :
- Suspensi udara dengan 2 balon udara
- 2 peredam kejut dengan double acting, stabiliser
- satu buah penyetel level kontrol
Suspensi belakang :
- Suspensi udara dengan 4 balon udara
- 4 peredam kejut dengan double acting, stabiliser
- dua buah penyetel level kontrol
REM :
Rem utama : Dua jalur udara tekan penuh dengan disc brake
Rem parkir : Pegas, kendali udara tekan penuh pada gandar belakang
Retarder :
- ZF-Intrader, digerakan secara elektro-hidrolik
- dioperasikan melalui lever pada steering column dengan 5 step
Tambahan keselamatan :
- EBS (Electronic Braking System)
- ABS (Anti-lock Braking System)
- ACR (Acceleration Skid System)
- ESP (Electronic Stability Program)
Kemudi : Power Steering ZF-Servocom 8098
Ban & Pelek : 8.25 x 22.5 / 295/80 R 22.5
KELISTRIKAN :
Sistem : 24 volt
Alternator : 1 x 28 V / 140 A
Baterai : 2 x 12 V / 200 Ah
Tangki bahan bakar : Diatas gandar belakang
Kapasitas tangki : 600l
DIMENSI :
Jarak sumbu utama : WB (mm) 3.000 (pabrik) / 6.300 (karoseri)
Jarak sumbu antar roda : WB1 (mm) 1.350
Julur depan : FOH (mm) 2.570
Julur belakang : ROH (mm) 2.825
Tinggi : OH (mm) 1.700
Panjang total : OL (mm) 9.745 (pabrik) / 13.500 (karoseri)
Lebar keseluruhan : OW (mm) 2.400
Jarak pijak roda depan : FR Tr (mm) 2.088
Jarak pijak roda belakang : RR Tr (mm) 2.199
Radius putar (mm) 11.900 mm
MESIN :
- Mercedes-Benz OM457LA Euro 3
- Diesel, 6 segaris, injeksi langsung dengan turbo charger & Intercooler
Diameter/langkah : 128 / 155 mm
Total displacement : 11.967 cm3
Daya maks. : 310 kW (422bhp) pada 1.900 rpm
Torsi maks : 1.900 nm pada 1.100 rpm
KOPLING :
- MFZ 439 Plat kering tungal, pegas diafragma
- Digerakan secara hidro-pneumatik dengan bantuan servo
TRANSMISI :
- ZF AS Tronic 12
- Manual, Automatic 12-kecepatan maju
- Dilengkapi dengan ZF-Intrader
Perbandingan gigi :
12.326 / 9.59 / 7.435 / 5.784 / 4.565 / 3.552 / 2.7 / 2.101 / 1.629 / 1.267 / 1 / 0.778 dan R = 11.41
kecepatan maks : 120 km/h
Daya tanjak : 48%
AXLE :
1st axle : Independen RL75E
Kapasitas 1st axle : 7.000 kg
2nd axle : MB-HO6 / 3 DLC(S)-13
Perbandingan gigi : l : 2.846
Kapasitas 2nd axle : 10.000 kg
3rd axle : ZF RL 75 actively steered trailing axle
Kapasitas 3rd axle : 7.000 kg
Total GVWR : 24.000 kg
SUSPENSI :
Suspensi depan :
- Suspensi udara dengan 2 balon udara
- 2 peredam kejut dengan double acting, stabiliser
- satu buah penyetel level kontrol
Suspensi belakang :
- Suspensi udara dengan 4 balon udara
- 4 peredam kejut dengan double acting, stabiliser
- dua buah penyetel level kontrol
REM :
Rem utama : Dua jalur udara tekan penuh dengan disc brake
Rem parkir : Pegas, kendali udara tekan penuh pada gandar belakang
Retarder :
- ZF-Intrader, digerakan secara elektro-hidrolik
- dioperasikan melalui lever pada steering column dengan 5 step
Tambahan keselamatan :
- EBS (Electronic Braking System)
- ABS (Anti-lock Braking System)
- ACR (Acceleration Skid System)
- ESP (Electronic Stability Program)
Kemudi : Power Steering ZF-Servocom 8098
Ban & Pelek : 8.25 x 22.5 / 295/80 R 22.5
KELISTRIKAN :
Sistem : 24 volt
Alternator : 1 x 28 V / 140 A
Baterai : 2 x 12 V / 200 Ah
Tangki bahan bakar : Diatas gandar belakang
Kapasitas tangki : 600l
DIMENSI :
Jarak sumbu utama : WB (mm) 3.000 (pabrik) / 6.300 (karoseri)
Jarak sumbu antar roda : WB1 (mm) 1.350
Julur depan : FOH (mm) 2.570
Julur belakang : ROH (mm) 2.825
Tinggi : OH (mm) 1.700
Panjang total : OL (mm) 9.745 (pabrik) / 13.500 (karoseri)
Lebar keseluruhan : OW (mm) 2.400
Jarak pijak roda depan : FR Tr (mm) 2.088
Jarak pijak roda belakang : RR Tr (mm) 2.199
Radius putar (mm) 11.900 mm

Spoiler for SOURCE:
Spoiler for MAMPIR JUGA DI THREAD ANE YANG LAIN GANSIS:
(PIC INSIDE) "WONDERFUL ACEH" KEINDAHAN PUNCAK GEURUTEE ACEH JAYA
10 Bandara Terbaik Di Dunia Tahun 2015 Versi SKYTRAX
(BISMANIA) SCANIA BUS ACEH
Hal Menyebalkan di Jalan Raya
Audi R8 ala SR Auto Group
(Modification) 10 Bengkel / Tuner Mobil Modifikasi Top Dunia
Tak Bisa Foto Bareng Artis, Photoshop Konyol Bertindak..!
(KLASIK BRO) Prince Skyline 2000GT (S54B) 1967, The JDM Legend
(BUAT FANS LANCER) SEJARAH LANCER EVOLUTION
(TRUCK LOVER) DAF TRUCK
(TRUCK LOVER) MAN TRUCK
(TRUCK LOVER) SCANIA TRUCK
Bugatti Veyron Grand Sport Bumblebee Edition
Quote:
Sekian Thread ane GANSIS
Kalo ada salah mohon dikoreksi, maklum ane cuma manusia biasa
Mumpung Lebaran, Ane Mohon Maaf Lahir dan Bathin
Kalo ada salah mohon dikoreksi, maklum ane cuma manusia biasa
Mumpung Lebaran, Ane Mohon Maaf Lahir dan Bathin

Quote:

Diubah oleh agamsaboh88 25-07-2015 05:19


4iinch memberi reputasi
1
73.1K
Kutip
228
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan