Setiap kecamatan di DKI Jakarta memiliki permasalahan sosial yang berbeda. Terlebih untuk wilayah Jakarta Pusat yang merupakan kawasan Ring Satu. Sehingga permasalahan sosial di daerah tersebut memiliki perhatian khusus karena menyimpan potensi-potensi permasalahan sosial yang cukup besar.



Salah satu kecamatan yang berada di Jakarta Pusat adalah Kecamatan Sawah Besar. Yang terkenal dengan daerah hiburan dan kepadatan penduduknya, sehingga terlihat kumuh. Di kecamatan tersebut menyimpan permasalahan sosial yang kompleks dan perlu perlakukan khusus.

"Kecamatan Sawah Besar cenderung berpotensi anak mudanya terkena narkoba dan pergaulan bebas. Karena kita tahu di sekitar sini banyak tempat-tempat hiburan. Ini menyebabkan anak mudanya rentan terhadap narkoba dan pergaulan bebas. Karena lingkungan mereka ini," tandas Asep Supriyatna, Kepala Dinas Sosial Kecamatan (SDSK) Sawah Besar saat ditemui di ruangannya (30/7).

Ia melanjutkan, pihaknya berupaya mengantisipasi efek sosial yang timbu karena lingkungan seperti itu. Di antaranya para pemuda di daerah tersebut diajak untuk aktif ke dalam kegiatan Karang Taruna.

"Selama ini masyarakat hanya tahu kalau sosial itu hanya sebatas bantuan atau sumbangan. Sebenarnya tidak. Kita ada juga melakukan pembinaan terhadap potensi kesejahteraan sosial mereka. Yaitu dengan membina anak-anak Karang Taruna," tukas Asep.

Dengan berperan aktifnya Karang Taruna, katanya, anak-anak muda di daerah tersebut, minimal bisa mengurangi efek sosial yang ada di sekitar mereka. Waktu-waktu mereka digunakan untuk kegiatan sosial yang lebih bermanfaat. Bukan untuk mengonsumsi narkoba atau pergaulan bebas lainnya.

"Ada salah satu Karang Taruna kami yang menang di tingkat kota, Karang Taruna Mangga Dua Selatan. Ada dua anggotanya yang merupakan eks narkoba. Ini kita jadi tahu kalau Karang Taruna sangat bermanfaat untuk anak muda. Kita salurkan energi muda mereka untuk kegiatan yang positif," imbuh Asep.


Karang Taruna itu pula, katanya, berhasil mengembangkan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang berguna untuk mengembangkan perekonomian mereka. Karena daerah kumuh yang ada di kecamatan tersebut, berisi keluarga menengah ke bawah. Kesulitan ekomoni menjadi faktor munculnya masalah sosial dan kriminalitas.

"Rumah-rumah di sini, satu rumah bisa berisi 2 sampai 4 keluarga. Space mereka sangat sedikit. Permasalahan ekonomi pun menjadi faktor kenapa mereka mau hidup di sana. Maka dari itu, kami berusaha mengembang KUBE-KUBE di daerah kumuh tersebut," ujar Asep.

Ia menilai, dengan adanya KUBE, permasalahan ekonomi yang biasa berujung kepada permasalahan kesejahteraan sosial bisa tertangani. Masyarakat yang tinggal di daerah kumuh, bisa mengembangkan potensi mereka dengan membuat usaha yang bisa menghasilkan uang.

"Kita berusaha menyasar KUBE-KUBE untuk ke daerah kumuh sana. Untuk sekarang ini ada dua KUBE di daerah kumuh. KUBE Teratai di Magga Dua Selatan dan KUBE Madusela di Mangga Besar Tigabelas. Kita upayakan menambah dan mengembangkan KUBE di daerah kumuh tersebut," tutup Asep.