- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
10 Alasan Kenapa Agansista Tak Harus Hijrah ke Jakarta Hanya Demi Bekerja
TS
unitedd
10 Alasan Kenapa Agansista Tak Harus Hijrah ke Jakarta Hanya Demi Bekerja
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Selamat Datang Di Thread Unitedd
Mudah"han Tidak Repost
DKI Jakarta: ibukota Republik Indonesia. Wilayah ini merupakan target jutaan orang yang ingin meniti kariernya. Jakarta memang memiliki banyak pilihan lapangan pekerjaan, dan tawaran gaji yang menggiurkan. Wajar, banyak anak muda yang tergoda untuk hijrah ke Jakarta.
Quote:
Tapi, kerja di Jakarta bukannya tak punya tantangannya sendiri. Ini 10 alasan kenapa Jakarta sebenarnya tak harus jadi satu-satunya alternatif Agansista sebagai kota tujuan kerja!
Quote:
Quote:
1. Kerja di Jakarta, jangan harap sarapan pagi yang tenang dan nikmat bisa agansista rasa. Agansista harus bangun sebelum ayam berkokok untuk berangkat kerja
Berangkat kerja dari subuh, diiringi doa yang tulus untuk seluruh keluarga.
Berangkat kerja dari subuh, diiringi doa yang tulus untuk seluruh keluarga.
Quote:
Perantau pemula di Jakarta biasanya akan memilih daerah kost atau tempat tinggal yang tidak jauh dari tempatnya bekerja. Namun mencari hunian yang bisa begitu dekatnya dengan kantor bukanlah perkara mudah. Biasanya akan ditemui kost yang penuh, tidak sesuai keinginan, atau harga sewanya sangat tinggi. Karena daerah di pusat kota Jakarta mulai semakin dipenuhi perkantoran, lama-kelamaan perantau akan terlempar ke daerah luar Jakarta. Sebut saja Bekasi atau Tangerang. Mereka pun harus melaju jarak tempuh yang sangat lumayan. Untuk mengantisipasi agar tidak terlambat dan terjebak macet, mereka akan berangkat di waktu pagi buta.
Hal ini tidak berlaku bagi pekerja kantoran saja. Pada waktu pagi buta, agansista juga akan melihat siswa dan siswi yang telah berseragam rapi sembari menunggu angkutan umum langganannya di tepi jalan. Stasiun pun sudah dipenuhi dengan KRL berpenumpangkan pekerja kantoran yang berdandan rapi. Kebiasaan agansista yang masih bisa bangun pukul 06.00 pagi dan tetap tidak terlambat, kemungkinan akan banyak berubah setelah bekerja di Jakarta. Say goodbye ke waktu sarapan yang tenang!
Quote:
Quote:
2. Ini bukan hanya perkara macet, tapi juga pengendara roda dua yang kerap seenaknya
Berlomba dengan kemacetan.
Berlomba dengan kemacetan.
Quote:
Ketika jalanan macet dan membuatmu harus terdiam cukup lama, barangkali agansista berpikir ini bisa diatasi dengan sepeda motor. Meninggalkan mobil agansista untuk sementara waktu di rumah pun dikorbankan. Kalau di kota asal agansista, bisa jadi cara ini efektif. Tapi kalau di Jakarta?
Banyak orang yang telah lama lahir dan terbiasa hidup di Jakarta bahkan enggan melakukannya. Kondisi jalanan yang terlalu macet ditambah dengan deadline kantor membuat siapa saja siap saling serobot. Rambu lalu lintas dilanggar. Trotoar pun siap dinaiki para pengendara sepeda motor demi lebih cepatnya waktu tempuh. Sepeda motor yang di kota asal agansista jadi penyelamat, di Jakarta jadi benda yang benar-benar menyebalkan. Hih!
Quote:
Quote:
3. Di Jakarta, waktu itu fana. Jarak 1 jam antara satu titik dan lainnya termasuk sebentar karena macet yang merajalela
Quote:
“Dari kost sampai kantor agansista, berapa lama waktu tempuhnya?”
“Cuma sebentar kok. 1 jam juga sudah sampai!”
*melongo*
Bagi agansista yang berasal dari luar Jakarta dan sekitarnya, mohon memaklumi bila menemui percakapan yang serupa. Bagi mereka yang telah terbiasa dengan kerasnya jalanan Jakarta, waktu tempuh 1 jam dapat dikatakan sebentar. Di kota asal agansista, jarak tempuh 1 jam bahkan sudah setara dengan perjalanan vakansi ke luar kota. Bahkan waktu selama 1 jam sudah dapat agansista gunakan untuk mengerjakan berlembar-lembar skripsi kalau idenya gak mampet atau aneka kegiatan lainnya.
Quote:
Quote:
4. Selama 24 jam, bisa jadi setengahnya terbuang sia-sia. Ini karena waktu agansita habis di jalanan.
Lalu lintas gak karuan. Pantes macet.
Lalu lintas gak karuan. Pantes macet.
Quote:
Terjebak dan berjibaku dengan kemacetan di Jakarta barangkali bisa mencapai waktu hingga berjam-jam. Coba saja dihitung dengan waktu berangkat ke kantor dan pulang ke rumah. Belum lagi jika agansita mempunyai pekerjaan semacam marketing atau Account Executive, yang mewajibkan setiap hari bekerja di lapangan. Kalau agansista mengendarai angkutan umum, momen di mana agansista harus menunggu kendaraan ngetem adalah situasi yang paling menyebalkan. Ini karena waktu agansista akan semakin terbuang sia-sia. Waktu yang seharusnya diluangkan untuk keluarga dan quality time pun harus ditata ulang.
Quote:
Quote:
5. Jam biologis agansista berubah drastis, menyesuaikan tekanan pekerjaan dan kepadatan jalan
Jam tidur, jam kerja, dan jam makan sudah tumpang tindih.
Jam tidur, jam kerja, dan jam makan sudah tumpang tindih.
Quote:
Seringkali menghadapi kemacetan dan ditambah lelah menempuh perjalanan yang panjang, membuat agansista rentan kelelahan. Padahal jam istirahat agansista juga terbatas. Tak heran bila agansista menemui orang-orang yang ketiduran justru saat sedang di kantor atau angkutan umum. Tak cuma itu, jam makan bisa jadi ikut molor karena rutinitas. Jam biologis agansista yang tadinya rapi, sontak berantakan. Terbiasa tidur pukul 22.00, sekarang pukul 01.00. Makan siang pukul 12.00, sekarang pukul 13.00.
Quote:
Quote:
6. Kekurangan waktu istirahat sudah jadi fakta basi. Saat weekend, tebak agansista bakal ngapain?
Jenuh terjebak macet, mendingan tidur.
Jenuh terjebak macet, mendingan tidur.
Quote:
Jenuh karena selalu terjebak macet dan deadline yang tak pernah habis, rasa lelah dan stresmu pun meroket tinggi. Agansista yang sehari-hari terpaksa tidur kurang dari 8 jam, akan memanfaatkan akhir pekan dan hari libur untuk melunasi hutang tidur. Apabila di hari kerja agansista akan bangun pada waktu subuh, di akhir pekan dan tanggal merah agansista akan bangun pukul 10.00. Apalagi kalau bukan untuk kesehatan sendiri? Selain rajin mengkonsumsi vitamin C agar tidak mudah sakit, tidur cukup di akhir pekan adalah jawabnya.
Quote:
Quote:
7. Usai jam tidur agansista yang terlunasi, agansista ingin sekali melakukan penyegaran. Jalanan yang lagi-lagi macet, hanya memungkinkan agansista pergi ke mall
Ke shopping mall dan isinya itu-itu saja.
Ke shopping mall dan isinya itu-itu saja.
Quote:
Sebenarnya ada begitu banyak tempat pariwisata yang begitu menarik di Jakarta. Semuanya dapat menjadi referensi untuk berakhir pekan. Hanya saja, jarak yang perlu agansista tempuh menuju destinasi tersebut bisa dikatakan lumayan. Kadang ada pula destinasi yang sebenarnya dekat, namun agansista harus mencapainya dengan berputar. Ini semakin menambah banyak jarak tempuhnya saja. Belum dengan kemacetannya (lagi). Banyaknya mall yang bertebaran di Jakarta ternyata bisa berfungsi sebagai alternatif penghilang penat di akhir pekan. Akan tetapi jika agansista terlalu sering ke sana, apa lagi yang akan agansista perbuat?
Quote:
Quote:
8. Makanan 4 sehat 5 sempurna memang sehat. Tapi nasi sayur lauk di pinggir jalan Jakarta ternyata mahal dibandingkan makan ayam cepat saji
Meski udah kena pajak, makan ini masih lebih murah daripada makan di pinggir jalan.
Meski udah kena pajak, makan ini masih lebih murah daripada makan di pinggir jalan.
Quote:
Dari kecil agansista sudah biasa mendengar orangtua meminta untuk sering makan sayur mayur dan minum susu. Kalau nutrisinya bisa dilengkapi sampai 4 sehat 5 sempurna, akan lebih sehat lagi. Sayangnya, hal ini agak sulit dilakukan jika agansista bekerja di Jakarta dan tidak sempat memasak sendiri.
Beberapa orang tak jarang menjatuhkan pilihan makan siang atau bahkan sarapannya juga, ke gerai makanan cepat saji. Meski kurang bergizi, namun menyantap nasi dan ayang goreng tepung tidak memerlukan waktu yang lama dibandingkan dengan memesan seporsi capcay. Di samping itu, biaya yang dikeluarkan juga jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan menyantap nasi, sayur, lauk pauk di tenda pinggir jalan. Agansista bahkan perlu merogoh uang sebesar Rp 18.000,00 untuk seporsi nasi, sayur sup, telur balado, dan sebotol kecil air mineral. Sedangkan di gerai cepat saji, agansista bisa membeli seporsi makanan dengan harga mulai Rp 5.000,00.
Quote:
Quote:
9. Di luar kemacetan dan rasa lelah, pekerjaan agansista bakal tidak mudah. Lengah sedikit dan jutaan perantau di Jakarta siap mengambil posisi agansista.
Persaingan terlalu keras.
Persaingan terlalu keras.
Quote:
Ada banyak perusahaan dan ada banyak pula pekerja/karyawan di Jakarta. Mereka berlomba-lomba menjadikan perusahaannya sebagai perusahaan yang terbaik. Beberapa perusahaan yang sejenis tentunya selalu memperhatikan perkembangan masing-masing kompetitornya. Sebagai seorang pekerja, agansista tentunya hanya bisa menjalankan apa yang atasan inginkan bukan? Apalagi jika agansista bekerja dengan target dan diharuskan mencari pendanaan. Tak sebatas antar perusahaan, persaingan ketat ada juga yang terjadi dengan sesama kawan.
Quote:
Quote:
10. Posisi tinggi telah diraih. Nominal gaji pun sudah tak jadi masalah. Tapi selalu ada alasan untuk kembali ke tempat asal.
Aku rindu rumahku.
Aku rindu rumahku.
Quote:
Mungkin agansista bisa menemui orang yang demikian di sekitar lingkungan agansista. Entah itu tetanggamu, anggota keluargamu, temanmu, kekasihmu, atau kakak angkatanmu. Apa sih yang kurang dari mereka? Posisi bagus, gaji besar, fasilitas berupa rumah, mobil, dan supir pun difasilitasi. Mengapa mereka memilih undur diri dan kembali ke kampung halamannya?
Rupanya tidak sesederhana itu problematika mereka. Berbagai keuntungan yang mereka dapatkan dari perusahaan sebelumnya tidak menjamin kebahagiaan mereka. Apalagi jika mereka harus terus-menerus menghadapi kerasnya ibukota, mereka mungkin lebih memilih kehidupan yang tenang di daerah asalnya. Di mana kehidupan yang sesungguhnya bisa dinikmati secara sempurna. Waktunya pun akan lebih tepat guna setiap hari. Jam-jam untuk diri sendiri dan keluarga lebih maksimal. Pergi ke kantor pun hanya perlu 15 menit.
Sesungguhnya bekerja di Jakarta bukanlah satu-satunya pilihan. Apabila membicarakan renjana, memang Jakarta menyediakan banyak pilihan untuk penyaluran renjana agansista. Namun tak ada salahnya agansista menjajal dan mengembangkan kemampuan agansista di bidang lainnya. Maka usaha agansista untuk memantaskan diri akan semakin indah. Toh sebenarnya ada banyak kesempatan bekerja di daerah asal agansista, tanpa agansista harus bermain sikut-sikutan.
SUMBER
SUMBER
0
8K
Kutip
79
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan