- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Beda Mental Kontraktor Proyek RI dengan Jepang


TS
presiden.rhoma
Beda Mental Kontraktor Proyek RI dengan Jepang
Quote:
Jakarta -Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meminta kontraktor Indonesia meniru mental kontraktor Jepang. Hal itu bisa dilihat dari kejadian di pilar atau tiang Tol Akses Tanjung Priok, yang dianggap tidak sesuai spesifikasi karena terindikasi retak.
Pemerintah sebenarnya sudah menawarkan agar pilar retak itu diperkuat saja tanpa perlu pembongkaran. Namun pihak Kajima Corporation yang merupakan kontraktor pelaksana konstruksi jalan tol ini, menolak dan tetap memilih langkah pembongkaran.
"Mereka tidak ingin kegagalan mereka diingat dimasa mendatang. Jadi lebih baik pilar gagal itu dihancurkan saja dan mereka membangun kembali pilar yang baru," kata Direktur Jenderal Binamarga Kementerian PUPR Hediyanto W Husaini, di Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (29/7/2015).
Kemudian kontraktor ini, lanjut Hediyanto, juga siap bertanggung jawab dengan menanggung seluruh biaya pembongkaran dan pembangunan kembali pilar-pilar yang tidak seseuai spesifikasi tersebut.
Hal ini, kata dia, berbeda jauh dengan yang umumnya dilakukan para kontraktor Indonesia. Tanpa menyebut siapa kontraktor Indonesia yang dimaksud, Hediyanto mengatakan bahwa banyak kontraktor Indonesia yang justru menutup-nutupi kegagalan konstruksi, hingga terbukti di kemudian hari ketika pekerjaan yang dilakukannya rusak total.
"Kita harus tiru semangat ini. Jangan yang rusak ditutup-tutupi. Lebih baik hancurkan sekalian dan bangun dari ulang," pungkas dia.
(dna/dnl)
Pemerintah sebenarnya sudah menawarkan agar pilar retak itu diperkuat saja tanpa perlu pembongkaran. Namun pihak Kajima Corporation yang merupakan kontraktor pelaksana konstruksi jalan tol ini, menolak dan tetap memilih langkah pembongkaran.
"Mereka tidak ingin kegagalan mereka diingat dimasa mendatang. Jadi lebih baik pilar gagal itu dihancurkan saja dan mereka membangun kembali pilar yang baru," kata Direktur Jenderal Binamarga Kementerian PUPR Hediyanto W Husaini, di Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (29/7/2015).
Kemudian kontraktor ini, lanjut Hediyanto, juga siap bertanggung jawab dengan menanggung seluruh biaya pembongkaran dan pembangunan kembali pilar-pilar yang tidak seseuai spesifikasi tersebut.
Hal ini, kata dia, berbeda jauh dengan yang umumnya dilakukan para kontraktor Indonesia. Tanpa menyebut siapa kontraktor Indonesia yang dimaksud, Hediyanto mengatakan bahwa banyak kontraktor Indonesia yang justru menutup-nutupi kegagalan konstruksi, hingga terbukti di kemudian hari ketika pekerjaan yang dilakukannya rusak total.
"Kita harus tiru semangat ini. Jangan yang rusak ditutup-tutupi. Lebih baik hancurkan sekalian dan bangun dari ulang," pungkas dia.
(dna/dnl)
sumber
Quote:
69 Tiang Proyek Tol Priok Dibongkar, Biayanya Capai Rp 1,4 Triliun
Jakarta -Lantaran tidak sesuai spesifikasi, sebanyak 69 tiang jalan tol akses Tanjung Priok dibongkar. Direktur Jenderal Binamarga Kementerian PU dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hediyanto W Husaini mengatakan,biaya pembongkaran dan membangun kembali pilar jalan tol tersebut mencapai Rp 1,4 triliun.
"Untuk merobohkannya saja butuh anggaran Rp 400 miliar. Membangunnya kembali butuh Rp 400 miliar lagi. Sisanya untuk proses lain, seperti menurunkan dan memasang kembali girder (balok beton) yang sudah terlanjut terpasang. Totalnya Rp 1,4 triliun," ujar Hediyanto dalam paparan media, di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (29/7/2015).
Biaya tersebut sepenuhnya ditanggung oleh pihak kontraktor karena merasa bertanggung jawab dan tak ingin reputasi buruknya diingat sepanjang masa.
"Sebenarnya ada opsi tiang retak ini diperkuat saja, tetapi ternyata Kajima itu tidak ingin reputasinya rusak, makanya mereka bilang ini tetap dibongkar saja dan mereka akan tanggung semua dananya baik untuk membongkar dan membangunnya kembali," terang Hediyanto.
Ruas jalan tol ini dikerjakan oleh kontraktor patungan antara perusahaan Jepang Kajima Corporation dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Waskita Karya (Persero). Dengan demikian, Waskita Karya juga akan ikut menanggung biaya pembongkaran dan pembangunan tiang-tiang itu kembali.
"Waskita ikut tanggung juga. Dari Rp 1,4 triliun, Waskita tanggung Rp 150 miliar sesuai dengan porsi di kerjasama itu," pungkasnya.
1.4T
Quote:
Ganti Rugi Tiang Tol Priok, Waskita Telah Sisihkan Rp94 Miliar
Bareksa.com - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) telah mengamankan dana untuk mengatasi kerugian proyek tol akses Tanjung Priok sehingga impak ke kinerja keuangan 2015 relatif lebih kecil.
Waskita harus menanggung kerugian Rp140 miliar lantaran 69 tiang jalan tol yang baru dibangun itu retak sehingga harus dilakukan pembongkaran dan pembangunan kembali tiang jalan tol tersebut.
Direktur Jenderal Binamarga Kementerian PU dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hediyanto W Husaini mengatakan biaya yang dibutuhkan berkisar Rp1,4 triliun dan akan ditanggung oleh pihak kontraktor yakni Waskita dan perusahaan Jepang Kajima Corporation.
Corporate Secretary Waskita, Antonius Yulianto, mengungkapkan pihaknya sudah melakukan negosiasi dengan rekanan mereka sehingga hanya menanggung biaya kerugian yang lebih kecil.
"Porsi pembangunan kita dengan Kajima sebenarnya sebesar 40 persen, tetapi kita nego akhirnya kita hanya kena Rp140 miliar," kata Anton kepada Bareksa.com, Rabu 29 Juli 2015.
***
Potensi kerugian ini mendorong kepanikan investor yang tercermin dari merosotnya harga saham pada perdagangan hari ini, 29 Juli 2015 hingga 6,3 persen menjadi Rp1.625 per saham. Pada penutupan harga saham kembali naik menjadi Rp1.670 per saham sehingga penurunan harga hanya sebesar 3,7 persen.
Laba Waskita 2014 lalu hanya Rp501,5 miliar, dan konsensus analis memproyeksi tahun ini akan mengalami kenaikan laba 37 persen menjadi Rp690 miliar. Dengan adanya kerugian Rp140 miliar, tentunya akan sangat signifikan terhadap laba waskita karena mencapai 20 persen dari laba proyeksi.
Mengkonfirmasi hal ini, Anton menyampaikan Waskita telah mencadangkan kerugian senilai Rp94 miliar. Sedangkan sisanya bertahap akan dilaporkan pada laporan laba rugi hingga tahun 2017. Sehingga tidak akan membebani kinerja keuangan Waskita.
Selain itu Anton menambahkan sebetulnya yang menginginkan perombakan total adalah Kajima sebagai main contractor. Adapun dari WSKT menginginkan menggunakan tiang lama setelah dilakukan pengetesan.
"Kita sudah menyampaikan agar jangan dibongkar dulu. Kita uji dulu apakah bisa dipakai atau tidak," ujarnya. (np)
sumber
Bareksa.com - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) telah mengamankan dana untuk mengatasi kerugian proyek tol akses Tanjung Priok sehingga impak ke kinerja keuangan 2015 relatif lebih kecil.
Waskita harus menanggung kerugian Rp140 miliar lantaran 69 tiang jalan tol yang baru dibangun itu retak sehingga harus dilakukan pembongkaran dan pembangunan kembali tiang jalan tol tersebut.
Direktur Jenderal Binamarga Kementerian PU dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hediyanto W Husaini mengatakan biaya yang dibutuhkan berkisar Rp1,4 triliun dan akan ditanggung oleh pihak kontraktor yakni Waskita dan perusahaan Jepang Kajima Corporation.
Corporate Secretary Waskita, Antonius Yulianto, mengungkapkan pihaknya sudah melakukan negosiasi dengan rekanan mereka sehingga hanya menanggung biaya kerugian yang lebih kecil.
"Porsi pembangunan kita dengan Kajima sebenarnya sebesar 40 persen, tetapi kita nego akhirnya kita hanya kena Rp140 miliar," kata Anton kepada Bareksa.com, Rabu 29 Juli 2015.
***
Potensi kerugian ini mendorong kepanikan investor yang tercermin dari merosotnya harga saham pada perdagangan hari ini, 29 Juli 2015 hingga 6,3 persen menjadi Rp1.625 per saham. Pada penutupan harga saham kembali naik menjadi Rp1.670 per saham sehingga penurunan harga hanya sebesar 3,7 persen.
Laba Waskita 2014 lalu hanya Rp501,5 miliar, dan konsensus analis memproyeksi tahun ini akan mengalami kenaikan laba 37 persen menjadi Rp690 miliar. Dengan adanya kerugian Rp140 miliar, tentunya akan sangat signifikan terhadap laba waskita karena mencapai 20 persen dari laba proyeksi.
Mengkonfirmasi hal ini, Anton menyampaikan Waskita telah mencadangkan kerugian senilai Rp94 miliar. Sedangkan sisanya bertahap akan dilaporkan pada laporan laba rugi hingga tahun 2017. Sehingga tidak akan membebani kinerja keuangan Waskita.
Selain itu Anton menambahkan sebetulnya yang menginginkan perombakan total adalah Kajima sebagai main contractor. Adapun dari WSKT menginginkan menggunakan tiang lama setelah dilakukan pengetesan.
"Kita sudah menyampaikan agar jangan dibongkar dulu. Kita uji dulu apakah bisa dipakai atau tidak," ujarnya. (np)
sumber
Kira2 kalau kontraktor proyek dari China bagaimana yah?
semoga sih mentalnya seperti kontraktor jepang ini
Quote:
Original Posted By samsamboy►emang gtu gan, mereka disiplinnya kebangetan, sekedar share pengalaman di-'romusha' sama mereka nih ..
dlu PT ane pernah dapet proyek dana hibah bantuan dr jepang, ngerjain checkdam (bangunan air) .. disiplinnya masyaallah secara konsultan pengawasnya dr jepang sendiri, tiap hari pekerjaan lapangan start dr jam 8 finish jam 5 sore, dengan diawasi ketat .. macem material kerikil aja harus dicuci, beberapa jenis tes material, smpe audit tiap 6 bulan (kena 2x audit)
tp positif nya, jepun Sangat menperhatikan kesejahteraan kami, jam makan teratur, cek kesehatan (cek HIV tiap 3 bulan sekali) dan kita entah kenapa dapet dikasih 'pengaman' (fiest*) tiap minggu, alhasil ane g pernah pake sampe numpuk di laci meja kerja wwkwkwkwkk
ini tinggal mentalnya aja, jepun barangkali mikirnya berakit2 ke hulu, berenang ketepian .. itu semua diberesin dulu, trus kelar hidup tenang .. satu lagi gan dr ane, klo lokal mproyek2 bareng jepun .. jgn harap bisa korup2 material (pengalaman ane)
sekian matur tengkyu
dlu PT ane pernah dapet proyek dana hibah bantuan dr jepang, ngerjain checkdam (bangunan air) .. disiplinnya masyaallah secara konsultan pengawasnya dr jepang sendiri, tiap hari pekerjaan lapangan start dr jam 8 finish jam 5 sore, dengan diawasi ketat .. macem material kerikil aja harus dicuci, beberapa jenis tes material, smpe audit tiap 6 bulan (kena 2x audit)
tp positif nya, jepun Sangat menperhatikan kesejahteraan kami, jam makan teratur, cek kesehatan (cek HIV tiap 3 bulan sekali) dan kita entah kenapa dapet dikasih 'pengaman' (fiest*) tiap minggu, alhasil ane g pernah pake sampe numpuk di laci meja kerja wwkwkwkwkk
ini tinggal mentalnya aja, jepun barangkali mikirnya berakit2 ke hulu, berenang ketepian .. itu semua diberesin dulu, trus kelar hidup tenang .. satu lagi gan dr ane, klo lokal mproyek2 bareng jepun .. jgn harap bisa korup2 material (pengalaman ane)
sekian matur tengkyu
Quote:
Original Posted By aduuh.ojan►Ane kebetulan sama di kontraktor jepang juga
Tapi bukan kajima ada lah saingannya kajima hehe
Emang sistem di kontraktor jepang jauh banget sama sistem si kontraktor lokal dan kebetulan ane juga pernah di kontraktor lokal
Bener2 jauh banget
Dari disiplinnya sampe kualitasnya
Ya semoga kontraktor di Indonesia bisa mengikuti cara dan sistemnya kontraktor jepang
Gpp meniru tapi yg baik2nya aja
Tapi bukan kajima ada lah saingannya kajima hehe
Emang sistem di kontraktor jepang jauh banget sama sistem si kontraktor lokal dan kebetulan ane juga pernah di kontraktor lokal
Bener2 jauh banget
Dari disiplinnya sampe kualitasnya
Ya semoga kontraktor di Indonesia bisa mengikuti cara dan sistemnya kontraktor jepang
Gpp meniru tapi yg baik2nya aja
Diubah oleh presiden.rhoma 30-07-2015 11:19
0
25.2K
Kutip
186
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan