- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Suara Minta Ampun Penanggung Jawab JakBook Edu Fair ke Ahok


TS
buwas.sekale
Suara Minta Ampun Penanggung Jawab JakBook Edu Fair ke Ahok
Quote:
Suara Minta Ampun Penanggung Jawab JakBook Edu Fair ke Ahok
Hestiana Dharmastuti - detikNews

Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Ketua IKAPI DKI Jakarta HE Efrizal Sinarno meminta maaf kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang marah karena harga buku kemahalan di JakBook dan Edu Fair 2015. Teguran Ahok dijadikan pelajaran yang berharga.
Efrizal dan jajarannya juga langsung melakukan investigasi menindaklanjuti teguran Ahok. Mereka menemukan beberapa peserta pameran yang melanggar komitmen tertulis yang berisi: kesanggupan menjual buku dan kelengkapan sekolah di bawah harga pasar. Dua peserta pameran akhirnya dikeluarkan.
Berikut suara Penanggung Jawab JakBook Edu Fair:
Ketua IKAPI DKI Jakarta HE Efrizal Sinarno sebagai penanggung jawab JakBook dan Edu Fair 2015 meminta maaf kepada Ahok yang marah karena barang perlengkapan sekolah yang dijual kemahalan, padahal seharusnya pameran lebih murah.
"Apa yang sudah dijelaskan Pak Gubernur dalam sambutannya, kami sampaikan itu terima kasih karena itu adalah pelajaran berharga bagi kami dan itu menjadi tugas kita semua untuk meluruskan yang bengkok. Kalau salah minta maaf, kalau berdosa ya kita minta ampun," jelas Efrizal menggelar jumpa pers di restoran dekat lokasi pameran, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (28/7/2015).
"Meminta permohonan maaf sebesar-besar dan berterima kasih atas kritik beliau sehingga penyelenggaraan JakBook ke depan lebih baik," sambungnya.
Ketua Panitia Jakbook dan Edu Fair 2015 Tatang T Sudensyah mengatakan panitia langsung menggelar konsolidasi dan investigasi tak lama setelah Ahok mengumumkan temuannya soal harga yang kemahalan di pameran. Hasilnya, ternyata memang ada beberapa peserta yang melanggar.
"Panitia Jakbook dan Edu Fair 2015 telah membuat komitmen tertulis bagi para peserta pameran. Isi komitmen itu adalah kesanggupan menjual buku dan kelengkapan sekolah di bawah harga pasar," terang Tatang saat jumpa pers di restoran Pondok Laguna's yang berada di dekat lokasi pameran, Senayan, Jaksel, Selasa (28/7/2015).
"Panitia telah mengingatkan peserta untuk menjalankan komitmennya dan arahan Gubernur tersebut. Namun dalam pratiknya di lapangan pada hari pertama pameran telah terjadi pelanggaran atas komitmen tersebut," sambungnya.
Akibat pelanggaran tersebut, dua peserta pameran dikeluarkan. Mereka adalah penjual alat tulis sekolah dan tas. "Mulai hari ini mereka tidak boleh berjualan di Jakbook," imbuhnya.
Melihat pelanggaran ini, tak heran Ahok pun murka. Dia menolak meresmikan acara dan menyemprot panitia soal harga. Momen sambutan yang biasanya diisi dengan pujian dan harapan, ternyata berakhir dengan kritik keras.
"Teguran ini amat pahit tapi sekaligus memberi pelajaran pada panitia untuk melakukan perbaikan sekaligus memberi pelajaran pada panitia untuk melakukan perbaikan atas pelaksanaan pameran," ucap Tatang yang didampingi Ketua IKAPI DKI Jakarta HE Efrizal.
Menurut Tatang, tahun ini pameran digelar tak hanya mengundang penerbit buku, namun juga para penjual perlengkapan sekolah. Bila dulu porsi penjual peralatan sekolah jadi pelengkap, tahun ini posisinya sama.
Ke depan, panitia sudah menekankan pentingnya mematuhi komitmen untuk menjual barang di bawah harga pasar. Acara pun akan tetap berjalan hingga 3 Agustus mendatang.
http://news.detik.com/berita/2977722...fair-ke-ahok/4
Hestiana Dharmastuti - detikNews

Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Ketua IKAPI DKI Jakarta HE Efrizal Sinarno meminta maaf kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang marah karena harga buku kemahalan di JakBook dan Edu Fair 2015. Teguran Ahok dijadikan pelajaran yang berharga.
Efrizal dan jajarannya juga langsung melakukan investigasi menindaklanjuti teguran Ahok. Mereka menemukan beberapa peserta pameran yang melanggar komitmen tertulis yang berisi: kesanggupan menjual buku dan kelengkapan sekolah di bawah harga pasar. Dua peserta pameran akhirnya dikeluarkan.
Berikut suara Penanggung Jawab JakBook Edu Fair:
Ketua IKAPI DKI Jakarta HE Efrizal Sinarno sebagai penanggung jawab JakBook dan Edu Fair 2015 meminta maaf kepada Ahok yang marah karena barang perlengkapan sekolah yang dijual kemahalan, padahal seharusnya pameran lebih murah.
"Apa yang sudah dijelaskan Pak Gubernur dalam sambutannya, kami sampaikan itu terima kasih karena itu adalah pelajaran berharga bagi kami dan itu menjadi tugas kita semua untuk meluruskan yang bengkok. Kalau salah minta maaf, kalau berdosa ya kita minta ampun," jelas Efrizal menggelar jumpa pers di restoran dekat lokasi pameran, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (28/7/2015).
"Meminta permohonan maaf sebesar-besar dan berterima kasih atas kritik beliau sehingga penyelenggaraan JakBook ke depan lebih baik," sambungnya.
Ketua Panitia Jakbook dan Edu Fair 2015 Tatang T Sudensyah mengatakan panitia langsung menggelar konsolidasi dan investigasi tak lama setelah Ahok mengumumkan temuannya soal harga yang kemahalan di pameran. Hasilnya, ternyata memang ada beberapa peserta yang melanggar.
"Panitia Jakbook dan Edu Fair 2015 telah membuat komitmen tertulis bagi para peserta pameran. Isi komitmen itu adalah kesanggupan menjual buku dan kelengkapan sekolah di bawah harga pasar," terang Tatang saat jumpa pers di restoran Pondok Laguna's yang berada di dekat lokasi pameran, Senayan, Jaksel, Selasa (28/7/2015).
"Panitia telah mengingatkan peserta untuk menjalankan komitmennya dan arahan Gubernur tersebut. Namun dalam pratiknya di lapangan pada hari pertama pameran telah terjadi pelanggaran atas komitmen tersebut," sambungnya.
Akibat pelanggaran tersebut, dua peserta pameran dikeluarkan. Mereka adalah penjual alat tulis sekolah dan tas. "Mulai hari ini mereka tidak boleh berjualan di Jakbook," imbuhnya.
Melihat pelanggaran ini, tak heran Ahok pun murka. Dia menolak meresmikan acara dan menyemprot panitia soal harga. Momen sambutan yang biasanya diisi dengan pujian dan harapan, ternyata berakhir dengan kritik keras.
"Teguran ini amat pahit tapi sekaligus memberi pelajaran pada panitia untuk melakukan perbaikan sekaligus memberi pelajaran pada panitia untuk melakukan perbaikan atas pelaksanaan pameran," ucap Tatang yang didampingi Ketua IKAPI DKI Jakarta HE Efrizal.
Menurut Tatang, tahun ini pameran digelar tak hanya mengundang penerbit buku, namun juga para penjual perlengkapan sekolah. Bila dulu porsi penjual peralatan sekolah jadi pelengkap, tahun ini posisinya sama.
Ke depan, panitia sudah menekankan pentingnya mematuhi komitmen untuk menjual barang di bawah harga pasar. Acara pun akan tetap berjalan hingga 3 Agustus mendatang.
http://news.detik.com/berita/2977722...fair-ke-ahok/4
masya alloh




0
3.8K
Kutip
38
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan