- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Ini Taktik Baru Pembobolan Data Pengguna E-mail


TS
User telah dihapus
Ini Taktik Baru Pembobolan Data Pengguna E-mail
SELASA, 28 JULI 2015

TEMPO.CO, New York: Penyedia surat elektronik atau e-mail terbesar, Google, mengklaim tengah berada di bawah ancaman. Divisi riset Google menyebutkan, Gmail menjadi sasaran utama peretas yang berbasis di Timur Tengah.
Peretas diduga menggunakan taktik baru untuk mengelabui pengguna Gmail. Google menyebutkan, serangan dilakukan lewat peranti lunak yang seolah berfungsi mencegah spam. Pesan untuk menggunakan peranti tersebut dirancang sedemikian rupa agar terlihat seperti berasal dari administrator Gmail. Isi pesan mengarahkan pengguna ke laman layanan penyimpanan berbasis cloud Google Drive dan meminta username serta password akun Gmail.
"Ini adalah serangan yang dirancang dengan sangat baik," kata periset senior firma keamanan dunia maya, Elastica, Aditya Sood, kepada situs International Business Times, Selasa, 28 Juli 2015.
Sood menuturkan, mengatasnamakan administrator saat melakukan serangan merupakan modus yang kerap digunakan peretas. Namun, pada taktik baru yang kini diterapkan adalah merekonstruksi saluran yang sudah digunakan untuk menyusup ke database e-mail.
Google belum memerinci persentase pengguna Gmail yang diperkirakan menjadi target serangan. Perusahaan juga belum mengungkap siapa identitas peretas yang dimaksud.
Jika benar akan terjadi serangan, tentu menjadi hal yang sangat merugikan bagi Google. Kini total pengguna aktif Gmail mencapai 900 juta di seluruh dunia. Pesaingnya, Microsoft Outlook digunakan 600 juta pengguna. Sedangkan Yahoo! Mail digunakan 273 pengguna.
Adapun Google selama ini melindungi data pengguna lewat enkripsi Secure Socket Layer (SSL). Ketika pengguna log in ke akun Gmail atau Google Drive, secara otomatis Google akan meng-coding username dan password.
Pada strategi pembobolan data, peretas menciptakan Google Drive palsu yang isinya dirancang sangat mirip dengan aslinya. "Jadi, jika Google Drive meminta Anda memasukkan data pribadi, dapat dipastikan ini adalah jebakan," kata Sood.
SATWIKA MOVEMENTI
Source:
http://tekno.tempo.co/read/news/2015...engguna-e-mail


TEMPO.CO, New York: Penyedia surat elektronik atau e-mail terbesar, Google, mengklaim tengah berada di bawah ancaman. Divisi riset Google menyebutkan, Gmail menjadi sasaran utama peretas yang berbasis di Timur Tengah.
Peretas diduga menggunakan taktik baru untuk mengelabui pengguna Gmail. Google menyebutkan, serangan dilakukan lewat peranti lunak yang seolah berfungsi mencegah spam. Pesan untuk menggunakan peranti tersebut dirancang sedemikian rupa agar terlihat seperti berasal dari administrator Gmail. Isi pesan mengarahkan pengguna ke laman layanan penyimpanan berbasis cloud Google Drive dan meminta username serta password akun Gmail.
"Ini adalah serangan yang dirancang dengan sangat baik," kata periset senior firma keamanan dunia maya, Elastica, Aditya Sood, kepada situs International Business Times, Selasa, 28 Juli 2015.
Sood menuturkan, mengatasnamakan administrator saat melakukan serangan merupakan modus yang kerap digunakan peretas. Namun, pada taktik baru yang kini diterapkan adalah merekonstruksi saluran yang sudah digunakan untuk menyusup ke database e-mail.
Google belum memerinci persentase pengguna Gmail yang diperkirakan menjadi target serangan. Perusahaan juga belum mengungkap siapa identitas peretas yang dimaksud.
Jika benar akan terjadi serangan, tentu menjadi hal yang sangat merugikan bagi Google. Kini total pengguna aktif Gmail mencapai 900 juta di seluruh dunia. Pesaingnya, Microsoft Outlook digunakan 600 juta pengguna. Sedangkan Yahoo! Mail digunakan 273 pengguna.
Adapun Google selama ini melindungi data pengguna lewat enkripsi Secure Socket Layer (SSL). Ketika pengguna log in ke akun Gmail atau Google Drive, secara otomatis Google akan meng-coding username dan password.
Pada strategi pembobolan data, peretas menciptakan Google Drive palsu yang isinya dirancang sangat mirip dengan aslinya. "Jadi, jika Google Drive meminta Anda memasukkan data pribadi, dapat dipastikan ini adalah jebakan," kata Sood.
SATWIKA MOVEMENTI
Source:
http://tekno.tempo.co/read/news/2015...engguna-e-mail



0
991
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan