- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
KORBAN OJEK VS GOJEK : Wanita Pengemudi Go-Jek Dipukuli Tukang Ojek Pangkalan


TS
xonet
KORBAN OJEK VS GOJEK : Wanita Pengemudi Go-Jek Dipukuli Tukang Ojek Pangkalan
Quote:
Wanita Pengemudi Go-Jek Dipukuli Tukang Ojek Pangkalan

VS

Peristiwa itu terjadi usai Istiqomah selesai mengantar penumpangnya. Kemudian Istiqomah hendak mengangkut penumpang lain di daerah situ.
Dream - Seorang wanita pengemudi Go-Jek bernama Istiqomah, dianiaya tukang ojek yang mangkal dekat kantor Imigrasi Jakarta Selatan, Jalan Buncit Raya.
Kepala Seksi Humas Polsek Pancoran Bripka Rubiyanto, mengatakan peristiwa terjadi pukul 10.30, Jumat kemarin. Dipicu lantaran Istiqomah yang mengantar penumpangnya ke lokasi tersebut.
"Pelaku yang diketahui bernama adalah pengojek yang mangkal di Pangkalan Kantor Imigrasi Jaksel," kata Rubiyanto saat dikonfirmasi, hari ini.
Kata dia, peristiwa itu terjadi usai Istiqomah selesai mengantar penumpangnya. Kemudian Istiqomah hendak mengangkut penumpang lain di daerah situ.
Ketika hendak mengangkut penumpang itulah Bambang menghampiri Istiqomah. "Bambang dan istiqomah sempat adu mulut, lalu kemudian berakhir dengan pemukulan kepala Istiqomah yang memakai helm," katanya.
Namun, masalah itu kemudian diselesaikan di Polsek Pancoran secara musyawarah. Istiqomah tak jadi membuat laporan, sebab korban tak mengalami luka serius. "Masalahnya selesai dan tidak jadi buat laporan," Ujar Rubiyato.
Istiqomah mengaku tidak mengetahui sebab mengapa ia dipukul. "Dia tiba-tiba datang dan bilang jangan ambil penumpang, saya kan cuma menjalankan tugas karena penumpangnya sudah memesan melalui kantor," ujarnya.
Meski kesal, dia mengaku semuanya sudah diselesaikan secara kekeluargaan.
Rubiyanto menegaskan foto pengendara Go-Jek perempuan babak belur yang banyak beredar di sosial media bukanlah Istiqomah.
"Foto yang tersebar di sosial media itu bukan ibu Istiqomah dan bukan terjadi di Warung Buncit. Karena perkaranya sudah selesai, ia tidak membuat laporan polisi."
Quote:
Dikeplak tukang ojek pangkalan, tukang GO-JEK wanita lapor polisi
Minggu, 26 Juli 2015 11:53

Gojek dilarang ambil penumpang. ©path.com/alia
Merdeka.com - Kejadian pemukulan terhadap tukang GO-JEK oleh tukang ojek pangkalan ternyata terjadi di hari yang sama saat seorang tukang GO-JEK wanita yang lain menjadi korban kecelakaan dengan wajah penuh luka seperti yang beredar di media sosial. Namun kasus ini berhasil didamaikan oleh polisi saat korban melapor ke Polsek Pancoran, Jakarta Selatan.
"Jadi selang beberapa jam setelah ada tukang GO-JEK yang mau melapor karena kecelakaan, Jumat (24/7) datang seorang pengemudi GO-JEK wanita, bersama beberapa beberapa tukang ojek yang mangkal di daerah Kantor Imigrasi Jakarta Selatan. Dia mengaku dikeplak di kepalanya oleh tukang ojek pangkalan," kata Kapolsek Pancoran Kompol Minto Padal Putro yang ditemui merdeka.com di kantornya, Minggu (26/7).
Minto menambahkan, wanita tukang GO-JEK itu tidak terima karena dikeplak oleh tukang ojek pangkalan. "Ibu itu mau ambil penumpang dekat kantor imigrasi tapi oleh tukang ojek pangkalan diomeli sambil bilang 'Kamu mau ngambil rezeki saya ya'," jelas Minto.
Saat tukang GO-JEK wanita itu melapor, Minto mengaku berinisiatif mendamaikan kedua pihak. "Saya damaikan dan selesai. Korban baik-baik saja," tukasnya.
Nah, gara-gara dua kejadian di hari yang sama ini, Minto menduga foto seorang ibu tukang GO-JEK yang luka-luka yang beredar di media sosial karena korban pemukulan tukang ojek pangkalan.
"Padahal berbeda kejadiannya. Beritanya yang ngawur, jadi salah paham sebenarnya," pungkasnya.
Quote:
Pemukul tukang GO-JEK wanita di Warung Buncit sempat dimasukkan bui
Minggu, 26 Juli 2015 15:50

pelaku pemukul tukang go-jek. ©2015 Merdeka.com/Ferrika Lukmana Sari
Merdeka.com - Kasus pemukulan terhadap tukang GO-JEK perempuan oleh tukang ojek pangkalan di dekat halte busway kantor Imigrasi Jakarta Selatan sempat dilaporkan ke Polsek Pancoran. Sebelum berakhir damai, ternyata pelaku sempat dimasukkan ke sel tahanan oleh polisi.
Peristiwa itu terjadi pada hari Jumat (24/7) lalu. Seperti dituturkan oleh Arsyad, salah satu tukang ojek pangkalan yang mendapatkan cerita dari temannya sesama tukang ojek yang menjadi saksi kejadian.
"Pas kejadian, ada tukang GO-JEK bawa penumpang dari dekat pangkalan yang dekat halte busway imigrasi. Pas dikeplak, yang mukul enggak tahu kalau itu perempuan. Pada kaget, pas dibuka helmnya ternyata cewek," ujar Arsyad yang ditemui merdeka.com, Minggu (26/7).
"Tukang ojek yang marah bilang 'saya seharian enggak dapat penumpang dari sini sampai ngantuk-ngantuk, eh maka kamu yang datang malah penumpang," imbuh Arsyad.
Karena korban tidak terima, saat kejadian pas melintas anggota Brimob, akhirnya pelaku dibawa dan korban dibawa ke Polsek Pancoran. "Kalau sampai ditahan, saya tidak tahu," ujar Arsyad.
Sedangkan informasi mengenai penahanan terhadap pelaku didapatkan merdeka.com dari salah seorang tukang GO-JEK bernama Agus. Dia mengakui foto yang ditunjukkan merdeka.com adalah pelaku yang dikawal anggota Brimob ke Polsek Pancoran dan sempat dimasukkan ke sel tahanan.
"Kita dapat kabar pemukulan itu dari grup WhatsApp termasuk foto pelaku. Tapi saya enggak tahu apa masih ditahan atau sudah dilepas. Saya pernah lihat mukanya tapi enggak kenal," ujar Agus.
Sedangkan penelusuran merdeka.com di Markas Polsek Pancoran, Kapolsek Pancoran Kompol Minto Padal Putro mengatakan kasus ini sudah berakhir damai. Dia mengaku sudah mendamaikan kedua pihak. "Saya damaikan dan selesai. Korban baik-baik saja," tukasnya.
Hal senada disampaikan petugas piket Polsek Pancoran Aiptu Dodi Wibowo. "Wah udah damai, enggak kita tahan kok. Sudah kita selesaikan Jumat malam. Saya enggak tau jelas karena saya bukan penyidik, cuma penjaga piket hari ini," ujarnya.
Aiptu Dodi mengaku tidak mengetahui identitas baik pelaku maupun korban. "Di buku catatan piket tidak ada informasi soal nama mereka," pungkasnya.
kok di lepas ?ga di proses ?.malas x ya ga ada duitnya.waktu bikin laporan aja di lempar2 .alasan beda wilayah
Quote:
Terekam video, premanisme ojek pangkalan terhadap driver GrabBike
Senin, 13 Juli 2015 16:44

GrabBike dikeroyok. ©2015 Facebook/Shela Putri Sundawa
Merdeka.com - Aksi premanisme tukang ojek pangkalan terhadap pengemudi ojek online kembali terjadi. Namun, tindakan intimidasi yang mereka lakukan berhasil terekam dalam kamera ponsel milik salah satu mahasiswa di Universitas Indonesia.
Lewat akun Facebooknya, Shela Putri Sundawa mengaku memesan ojek online melalui aplikasi GrabBike untuk menjemputnya di Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Shela memesan ojek untuk menuju kawasan Halim, Jakarta Timur.
Tak lama, ojek pesanannya tiba di Kompleks UI dan dia segera menghampirinya. Namun, tanpa diduga segerombolan tukang ojek pangkalan menghadang dan mengeroyok pengemudi GrabBike tersebut.
"Seorang dari mereka menarik-narik helm dan jaketnya yang berlogo grabbike, seorang dari mereka menggeledah tasnya, seorang lagi berlaku seperti polisi merampas kunci motornya, bahkan seorang yang lain membawa batubata ingin memukul bapak ini," demikian dikutip merdeka.com dari akun Shela, Senin (13/7).
Saat kejadian berlangsung, dia melihat dua orang Satpam UI di dekat pengemudi GrabBike malang tersebut, namun tidak ada upaya untuk mencegahnya. Atas kejadian itu, Shela mengaku kehilangan simpati terhadap ojek pangkalan.
"Sungguh mengesalkan dan mengecewakan ketika saya tahu bahwa sebuah kampus kebanggaan saya ternyata dihuni oleh preman-preman yang berkedok tukang ojek ini. Mohon maaf pak tukang ojek UI dengan cara seperti ini anda akan semakin kehilangan simpati kami #goodbyeojekkonvensional," tutupnya.
Berikut videonya:

Quote:
Mulai gerah, ini cara tukang ojek reguler tolak keberadaan GO-JEK
Selasa, 7 Juli 2015 04:30

GOJEK dilarang masuk kalibata city. ©istimewa
Merdeka.com - Kehadiran ojek panggilan via online alias GO-JEK dianggap menjadi ancaman bagi sejumlah ojek pangkalan. Para tukang ojek mengaku, penghasilan mereka berkurang sejak munculnya GO-JEK.
Situasi ini kerap kali memancing gesekan di lapangan sehingga pengendara GO-JEK memilih menghindar. Tidak jarang aksi yang berujung ancaman penganiayaan kerap diterima pengemudi GO-JEK.
Salah satunya seperti yang dialami Toni Haryanto. Pengemudi GO-JEK ini mengaku hampir bersitegang dengan tukang ojek pangkalan, andai saja dirinya tidak datang lebih awal saat menjemput pelanggannya.
Dia menceritakan pengalamannya mengantarkan barang di Jalan Daksinapati, Menteng, Jakarta Pusat. Ketika itu, para tukang ojek pangkalan menghampirinya.
"Untung kamu datangnya pagi, karena pengemudi ojek lain sedang mengantar pelanggannya. Lain kali kalau ada kita jangan diambil," kata Toni menirukan ucapan salah satu pengemudi ojek di Jalan Daksinapati.
Lalu ancaman apa lagi yang diarahkan ke pengemudi GO-JEK. Berikut di antaranya.
Merdeka.com - Ancaman bukan hanya bersifat lisan. Bahkan tukang ojek yang mangkal di dekat apartemen Kalibata City secara terang-terangan melarang GO-JEK beroperasi di wilayah tersebut.
Penolakan tersebut bahkan dipampang di sebuah papan berukuran sekitar 1 X 1,5 meter. Larangan tersebut tidak hanya ditujukan kepada GO-JEK namun juga ke Grab Bike.
Larangan tersebut menjadi viral di media sosial setelah foto larangan tersebut diunggah oleh akun Path Andi Ara, Senin (6/7). Dalam foto tersebut, tampak salah seorang pria berdiri dengan posisi bertolak pinggang, dan satu orang lainnya berdiri di belakangnya sambil menunjuk ke arah tulisan.
"Perhatian...!!! Kami dari persatuan ojek Kalibata City melarang GO-JEK dan Grab Bike masuk ke dalam kawasan Kalibata City. By Kalibata City," demikian tulisan larangan tersebut.
Meski begitu, tidak semua tukang ojek menolak keberadaan GO-JEK. Sebagian dari mereka bahkan percaya, jika fenomena GO-JEK hanya sementara.
"Saya mau tahu setelah itu apakah masih lebih murah dari kita. Sebab, kalau harga murah terus-menerus pasti rugi belum termasuk bayar solar," kata Rahmat (32), tukang ojek yang mangkal di Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur.
Quote:
Kasarnya pengojek pangkalan buat penumpang mulai tak simpati
Selasa, 14 Juli 2015 07:00
GrabBike dikeroyok. ©2015 Facebook/Shela Putri Sundawa
Merdeka.com - Kehadiran ojek panggilan via online seperti GO-JEK GrabBike dianggap menjadi ancaman bagi sejumlah ojek pangkalan. Pertemuan keduanya kerap kali memancing gesekan di lapangan sehingga pengendara GO-JEK memilih menghindar.
Tidak jarang aksi yang berujung ancaman penganiayaan kerap diterima pengemudi pengemudi. Salah satunya seperti yang terekam dalam kamera ponsel milik salah satu mahasiswa di Universitas Indonesia.
Seperti dikutip dari merdeka.com dari akun Facebook Shela Putri Sundawa, ia mengaku memesan ojek online melalui aplikasi GrabBike untuk menjemputnya di Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Shela memesan ojek untuk menuju kawasan Halim, Jakarta Timur.
Tak lama, ojek pesanannya tiba di Kompleks UI dan dia segera menghampirinya. Namun, tanpa diduga segerombolan tukang ojek pangkalan menghadang dan mengeroyok pengemudi GrabBike tersebut.
Merdeka.com - Saat kejadian berlangsung, dia melihat dua orang Satpam UI di dekat pengemudi GrabBike malang tersebut, namun tidak ada upaya untuk mencegahnya. Atas kejadian itu, Shela mengaku kehilangan simpati terhadap ojek pangkalan.
"Sungguh mengesalkan dan mengecewakan ketika saya tahu bahwa sebuah kampus kebanggaan saya ternyata dihuni oleh preman-preman yang berkedok tukang ojek ini. Mohon maaf pak tukang ojek UI dengan cara seperti ini anda akan semakin kehilangan simpati kami #goodbyeojekkonvensional," tutupnya.
Sebelumnya, aksi penolakan keberadaan GO-JEK dan GrabBike juga terjadi di pangkalan ojek sekitar apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan. Penolakan tersebut bahkan dipampang di sebuah papan berukuran sekitar 1 X 1,5 meter.
Larangan tersebut menjadi viral di media sosial setelah foto larangan tersebut diunggah oleh akun Path Andi Ara, Senin (6/7). Dalam foto tersebut, tampak salah seorang pria berdiri dengan posisi bertolak pinggang, dan satu orang lainnya berdiri di belakangnya sambil menunjuk ke arah tulisan.
"Perhatian...!!! Kami dari persatuan ojek Kalibata City melarang GO-JEK dan Grab Bike masuk ke dalam kawasan Kalibata City. By Kalibata City," demikian tulisan larangan tersebut.
Quote:
Foto wajah pengemudi wanita Gojek terluka, Gojek diserbu pertanyaan
Minggu, 26 Juli 2015 12:15

Driver Gojek. ©2015 Twitter.com/tyasukamto
Merdeka.com - Di media sosial saat ini tengah ramai membicarakan foto seorang pengemudi wanita Gojek yang terlihat wajahnya berdarah.
Simpang siur berita pun mulai menjadi viral, lantaran ada dugaan pengemudi wanita Gojek itu dipukuli oleh ojek pangkalan hingga babak belur dan ada juga informasi yang menyatakan bahwa hal itu merupakan kejadian murni kecelakaan.
Misalnya saja di Twitter, akun @tyasukamto menanyakan kebenaran peristiwa tersebut kepada pihak Gojek yang disertakan pula foto korban.
"Apakah benar Ibu ini dipukuli oleh tukang ojek setempat karna dia bergabung dengan @gojekindonesia," tulisnya, Minggu (26/07).
Pertanyaan dari @tyasukamto itu pun direspon oleh pihak Gojek melalui akun Twitternya @gojekindonesia. Menurutnya, hal itu bukanlah tindakan penganiayaan melainkan murni kecelakaan.
"@tyasukamto Hi, mohon maaf, driver tersebut bukan karena di pukulin melainkan kecelakaan di fly over Tanah abang, (1)," jawab pihak Gojek.
Namun pernyataan pihak Gojek tentang kejadian itu, ada di antaranya yang berkomentar kurang yakin dengan jawaban pihak Gojek. Seperti akun @AboCandra
"@gojekindonesia @tyasukamto tp bekas luka nya kaya abs dipukulin, apa sudah ad kabar kronologis kejadiannya?" tulisnya.
Tak selang lama kemudian, pihak Gojek merespon dugaan dari @AboCandra. Gojek menjelaskan bahwa sebenarnya ada dua peristiwa yang berbeda berdekatan dengan kejadian tersebut.
"kami mempunyai 2 kasus, jumat 24july serta sabtu 25july. semua kasus tsb sudah dalam penanganan kami. 24july trjd prtngkaran pelaku sudah msk bui, 25july trjadi kecelakaan tunggal di daerah tanah abang. terimakasih," jelasnya.
Kabarnya juga wanita pengemudi Gojek tersebut sudah dalam perawatan medis.
Quote:

ga percaya kl dia jatuh sampai bonyok gitu, baju jg ga kotor kayak bekas jatuh.KECUALI dia nabrak bak truk.kl nabrak jg yg kena helm duluan.itu sih kayak di tonjok 2x : di mata n hidung bedalah luka jatuh n luka bekas pukulan.saya jg biker, sering jatuh ga sampe kena muka kan pakai helm.
Quote:
kebetulan, tadi sore jam 7an keponakan saya naik gojek dari puri sampai daan mogot arcadia tangerang.sampai di perempatan cengkareng mereka ( gojek n penumpang ) di teriakin ojek2 pangkalan.untung mereka ga di aniaya.supir gojek cerita ada 2 daerah paling rawan buat supir gojek : cengkareng n bintaro.di bintaro pernah ada supir gojek di ancam pake clurit di leher, penumpangnya di ancam mau di siram air keras.supir gojek jg bilang udah 2 supir gojek mati di ampera di aniaya ojek pangkalan
kl gojek lebih menguntungkan kenapa ojek2 pangkalan ga gabung ?.daripada ngetem di pangkalan, lama, buang waktu, panas bikin badan bau, penumpang jadi ilfil.mending gabung gojek tinggal nunggu order.
alasan duit ga langsung masuk kantong mah cuma alasan di buat2.toh duit di tansfer juga.alasan sebenarnya : GAPTEK/GA BISA NGIKUTIN ZAMAN + MENTAL PREMAN.matok harga seenaknya , bukan salah penumpang ga mau.kl beda dikit ama taxi ya mending naik taxi ga panas/ga kehujanan/ga kena asap knalpot.
hari gini orang ga kreatif di giles zaman
kl gojek lebih menguntungkan kenapa ojek2 pangkalan ga gabung ?.daripada ngetem di pangkalan, lama, buang waktu, panas bikin badan bau, penumpang jadi ilfil.mending gabung gojek tinggal nunggu order.
alasan duit ga langsung masuk kantong mah cuma alasan di buat2.toh duit di tansfer juga.alasan sebenarnya : GAPTEK/GA BISA NGIKUTIN ZAMAN + MENTAL PREMAN.matok harga seenaknya , bukan salah penumpang ga mau.kl beda dikit ama taxi ya mending naik taxi ga panas/ga kehujanan/ga kena asap knalpot.
hari gini orang ga kreatif di giles zaman
Diubah oleh xonet 26-07-2015 15:32
0
22.1K
Kutip
81
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan