Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

freddy1986Avatar border
TS
freddy1986
[Inilah Orde Nastak] Muktamar NU pun bernuansa politis
NUGarisLurus.Com, Jakarta – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) yang menolak sistem Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA) untuk pemilihan Rais Am dalam Muktamar NU ke-33 di alun- alun Jombang pada 1-5 Agustus mendatang semakin bertambah. Kalau selama ini 27 PWNU dari 33 PWNU seluruh Indoensia yang secara resmi membuat surat pernyataan menolak AHWA, kini bertambah menjadi 29 PWNU yang secara tegas menolak AHWA.

Sikap pernyataan menolak AHWA itu disepakati PWNU pada Jumat sore (24/7/2015) di Jakarta setelah mencermati sikap panitia Muktamar yang menurut mereka semakin tak menghargai keberadaan PCNU dan PWNU. Para Rais dan Ketua PWNU itu memberi contoh soal pemaksaan formulir AHWA yang harus diisi peserta Muktamar saat registrasi.

”Ini jelas kejahatan dan kriminalisasi terhadap organisasi NU,” tegas Rais Syuriah Sulawesi Tengah (Sulteng) Dr KH Jamaluddin Mariajang dalam l pertemuan PWNU seluruh Indonesia tersebut.

Dalam pertemuan yang berlangsung sejak pukul 14.00 siang tadi itu, para PWNU juga mengungkap keterlibatan Ansor dan pengurus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di berbagai daerah. Semula intervensi PKB itu diungkap Dr Muhammad Adnan, Wakil Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah. Menurut dia, pengurus PKB di daerahnya berusaha untuk mempengaruhi PCNU-PCNU agar memilih KHA Mustofa Bisri (Gus Mus) sebagai Rais Am dan KH Dr Said Aqil Siroj sebagai ketua Umum PBNU.

Pantikan Muhammad Adnan yang mantan Ketua PWNU Jateng dua periode itu kemudian diikuti PWNU yang lain. Katib Syuriah PWNU Kalimantan Barat (Kalbar) H Asy’ari, SAg mengaku didatangi para petinggi PKB dari Jakarta.

“Semula mereka tanya dalam Muktamar nanti akan pilih siapa,” kata Asy’ari di hadapan para PWNU se-Indonesia sembari menyebut nama-nama petinggi PKB yang telah mendatangi dirinya. Ia kemudian bercerita bagaimana PKB berusaha mempengaruhi pengurus NU baik di tingkat cabang (PCNU) maupun wilayah (PWNU) agar memilih Gus Mus dan Said Aqil Siroj. Padahal, kata Asy’ari, PWNU sudah sepakat mendukung KHA Hasyim Muzadi sebagai Rais Am dan KH Salahuddin Wahid (Gus Solah) sebagai Ketua Umum PBNU.

Dari laporan berbagai PWNU itu, peserta pertemuan PWNU akhirnya sepakat membuat surat pernyataan bersama untuk mengingatkan PKB agar tak terlibat terlalu jauh dalam Muktamar NU.


http://www.nugarislurus.com/2015/07/...#axzz3gufH5yN0
0
3.8K
42
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan