Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. (Foto: MTVN/Wanda)
Metrotvnews.com, Depok:  Ketua Umum PDIP Perjuangan Megawati Soekarnoputri menegaskan, siapapun yang menjadi kader PDIP adalah petugas partai tak terkecuali Presiden Joko Widodo.
 
"Ketika saya bilang Pak Jokowi petugas partai, saya dibilang tidak menghormati. Saya diam saja. Memang betul Pak Jokowi ditugasi sama saya. Waktu jadi Gubernur DKI, saya lihat pantas menjadi pimpinan nasional," kata Mega dalam dalam acara pembukaan sekolah partai PDIP di Wisma Kinasih, Depok, Selasa (21/7/2015).
 
Dijelaskan Mega, penunjukkan Joko Widodo menjadi Presiden adalah bentuk penugasan partai kepada kader. Kata Mega, Jokowi maju menjadi Presiden bukan melewati jalur independen.
 
Sama halnya dengan penugasan Risma untuk menjadi Wali Kota Surabaya. Mega mengaku, dirinya yang memberikan rekomendasi untuk Risma menjalankan kepentingan partai melalui jabatan Wali Kota Surabaya.
 
"Di dalam penugasan ada kata-kata 'memberikan tugas kepada kader bernama Insinyur Joko Widodo sebagai petugas partai menjadi calon bla bla, kan kata-katanya seperti itu," jelasnya.
 
Terlepas dari itu, putri mantan Presiden RI pertama ini mengaku tak peduli dengan komentar miring masyarakat. "Tapi saya dibully setengah mati di media, kalau di media sosial sudah tidak tahu gimana lagi itu. Tapi saya tidak mempedulikan hal itu. Saya tahu, mbak Risma petugas partai, siapa yang mau jadi kader di PDIP, harus mau dipanggil demikian," tegasnya.
 
(FZN)

http://m.metrotvnews.com/read/2015/07/21/149322

Joko Widodo menjadi Presiden adalah bentuk penugasan partai kepada kader. Kata Mega, Jokowi maju menjadi Presiden bukan melewati jalur independen.