[quote]TRIBUNNEWS.COM.KLATEN – Seorang laki-laki bernama Novianto (22) tertangkap oleh anggota intelijen Komando Distrik (Kodim) 0723 Klaten setelah mengaku sebagai anggota satuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Grup 3 Cijantung, Jakarta Timur.
Motif pelaku menjadi Kopassus gadungan itu karena menghindari utang yang menjeratnya.
“Menurut penuturan pelaku, ia berutang kepada seseorang sebesar Rp130 juta. Karena sudah tidak bekerja sebagai satpam di Jakarta, untuk menghindari ditagih utangnya. Maka pelaku mengaku sebagai anggota Kopassus,” ujar Dandim 0723 Klaten Letkol Infantri Thomas Heru Rinawan.
Tertangkapnya Kopassus gadungan tersebut berawal dari kecurigaan salah satu anggota Kodim Klaten, saat menolong pelaku di pinggir jalan.
“Saat itu, ban sepeda motor pelaku bocor. Karena disangka anggota TNI, maka salah satu anggota saya menolongnya. Namun setelah diamati dari seragam yang dipakai pelaku, banyak yang ganjil padahal pelaku mengaku berpangkat Pratu,” tutur Thomas, Kamis (23/7/2015).
Selain itu, ketika diajak ke rumah salah satu anggotan Kodim Klaten untuk ditanyai, pelaku juga tidak dapat menunjukkan Kartu Tanda anggota (KTA). “Setelah kami usut, pelaku mengakui dirinya bukan anggota Kopassus. Pelaku juga mengaku mendapatkan seragam tersebut dengan cara membeli di toko perlengkapan TNI di depan asrama grup 2 Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura,” tuturnya.
Informasi yang diterima Joglosemar, pihak Kodim Klaten menyerahkan Novianto warga Dukuh Jantran, Desa Kali Kuning, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo ini kepada pihak Polres Klaten, untuk dilakukan penyelidikan.(Joglosemar/Dani Prima) [/qoute]

● Bukti bahwa sebagian masyarakat msh berpikir kl aparat adalah sosok yg menakutkan sehingga si semprul ini menjadikan atribut kopassus sbg tameng untuk menghindari hutang.
emang kalo ente kopassus beneran boleh kaga bayar utang gitu???

● pesan ts buat aparat: ayo kerja lbh keras dan lebih baik lg. tunjukan kl aparat adalah sosok yg melayani, melindungi dan mengayomi bukan yg menakutkan, mengintimisasi dan semena2. krn seharusnya sbg pelayan masyarakat, pelindung dan penegak hukum aparat dicintai masyarakat bkn menjadi momok yg menakutkan.