- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Agar Hidup Menjadi Lebih Bermakna


TS
ristabethesda
Agar Hidup Menjadi Lebih Bermakna
1. Berusaha Menjadi Manusia Bernilai
Quote:
Pada zaman ini, nilai telah lama terkubur oleh materi, kekuasaan, dan ambisi. Memiliki harta yang berlimpah bukan berarti sebuah kenistaan. Hanya saja, orang sering terjebak pada harta dan kekuasaan, hingga mereka lupa untuk apa sesungguhnya harta dan kekuasaan itu. Kita bisa melihat realita bahwa harta dan kekuasaan tidak abadi, jadi sangat salah jika itu semua kita jadikan sebagai tujuan. Jadikanlah harta dan kekuasaan sebagai sarana untuk tujuan kemanfaatan, selalu berusaha menjadi bernilai di saat lapang maupun sempit.
Ambisi juga sering menjebak kita. Keinginan untuk menjadi yang terbaik mengalahkan kebaikan hati dan kejernihan berpikir. Kita akan terjebak pada pemujaan hasrat dan cita-cita, hingga akhirnya kita akan melakukan apapaun tak peduli bagaimana caranya. Betapa banyak para pemimpin yang haus akan kekuasaan hingga akhirnya mereka harus mengorbankan segalanya. Berusaha menjadi yang tebaik bukanlah aib, tetapi jangan jadikan sebagai tujuan.

"Jangan berusaha menjadi orang sukses. Jadilah orang yang bernilai. (Albert Einstein)"
Ambisi juga sering menjebak kita. Keinginan untuk menjadi yang terbaik mengalahkan kebaikan hati dan kejernihan berpikir. Kita akan terjebak pada pemujaan hasrat dan cita-cita, hingga akhirnya kita akan melakukan apapaun tak peduli bagaimana caranya. Betapa banyak para pemimpin yang haus akan kekuasaan hingga akhirnya mereka harus mengorbankan segalanya. Berusaha menjadi yang tebaik bukanlah aib, tetapi jangan jadikan sebagai tujuan.
"Menjadi bernilai adalah tujuan, sementera menjadi terbaik adalah bonus."
2. Menghindari Kesalahan Yang Berulang
Quote:
Hal yang selalu membuat kita gelisah adalah kesalahan. Entah itu kecil ataupun besar, entah itu disengaja ataupun tidak. Yang dimaksud kesalahan disini adalah pelanggaran moral dan fitrah kita sebagai manusia. Fitrah untuk hidup baik dan sejahtera. Namun, ternyata kita suka dengan kesalahan. Betapa sering kesalahan yang kita lakukan adalah kesalahan yang telah kita taubati. Kenapa kita sebagai manusia sering melakukan hal ini?
Kesalahan bukanlah suatu kekurangan asal kita mau belajar dan tidak terjatuh pada lubang yang sama. Sayangnya, sebagian besar dari kita tidak melakukannya. Itulah kenapa Tuhan sering menimpakan musibah, karena kita tidak pernah bisa belajar dari kesalahan.
Kesalahan bukanlah suatu kekurangan asal kita mau belajar dan tidak terjatuh pada lubang yang sama. Sayangnya, sebagian besar dari kita tidak melakukannya. Itulah kenapa Tuhan sering menimpakan musibah, karena kita tidak pernah bisa belajar dari kesalahan.
3. Ikhlas Menerima Realita (Takdir)
Quote:
Bagaimana bila kita sudah berusaha dengan baik tapi ternyata pada akhirnya ekspetasi kita belum juga bertemu dengan takdir. Yang paling tahu diri kita adalah yang menciptakan kita. Ekspektasi adalah cerminan keinginan diri, sementara semesta dan Tuhan memiliki rahasianya. Jika memang ekspektasi itu tidak kunjung ada, maka ikhlaskanlah. Di saat kita bisa mengikhlaskan semua yang terjadi dalam hidup ini, disitulah Tuhan akan memberikan jawabannya, karena Tuhan tahu kita lulus ujian.

4. Berusaha Mengurangi Rasa Ujub
Quote:
Seringkali kita egois, selalu memposisikan diri sebagai tokoh protagonis. Kita tahu Fir'aun adalah orang paling sombong di dunia, tapi mungkin baginya, dia adalah orang paling mulia. Jangan sampai kita seperti dia, tertipu muslihat setan sehingga menjadikan kita lupa bahwa sesungguhnya kita adalah manusia yang penuh kesalahan. Setan selalu membujuk kita untuk melakukan kesalahan, kalau ia tidak berhasil maka ia akan membujuk kita untuk menjadi orang yang bangga atas kebaikan kita (ujub).
Cara yang paling tepat adalah selalu mengoreksi diri. Bisa saja kita sakit hati karena diri kita sendiri, karena hati yang lemah, karena hati yang melebihkan perasaan. Bisa saja kita menderita karena kemaksiatan yang pernah kita lakukan, karena kealpaan pada kebaikan. Jangan pernah melontarkan pertanyaan, "Ya Tuhan, aku ini orang baik, kenapa Engkau menimpakan musibah kepadaku?" Ini adalah pernyataan melebihkan diri.

Cara yang paling tepat adalah selalu mengoreksi diri. Bisa saja kita sakit hati karena diri kita sendiri, karena hati yang lemah, karena hati yang melebihkan perasaan. Bisa saja kita menderita karena kemaksiatan yang pernah kita lakukan, karena kealpaan pada kebaikan. Jangan pernah melontarkan pertanyaan, "Ya Tuhan, aku ini orang baik, kenapa Engkau menimpakan musibah kepadaku?" Ini adalah pernyataan melebihkan diri.
5. Berusaha Untuk Tidak Menjadi Pembenci
Quote:
Para pembenci itu hanya belum sadar bahwa hidup ini ada batasnya, suatu saat kita akan mati. Apa artinya jika hidup ini hanya kita gunakan untuk membenci. Hidup ini hanya sekali, sungguh sangat sia-sia apabila kita habiskan sebagian besarnya hanya untuk menjadi pembenci. Rasanya memang sakit ketika seseorang melempar pisau celaan dan fitnah, tapi jangan sampai kita tenggelam dalam rasa sakit itu. Kadang lebih baik kita segera melupakannya dengan hidup berbahagia dan terus melakukan kebaikan. Karena sesungguhnya hidup berbahagia dan berbuat baik adalah balasan terdahsyat bagi para pembenci.

Be happy, be good, be useful no matter people say.

6. Mengendalikan Egoisme
Quote:
Setiap keinginan tidak akan selalu bertemu dengan realita. Tidak setiap doa terkabul. Masih ada orang lain yang mungkin lebih berhak mendapatkan atas apa yang kita inginkan. Hidup ini tidak sendiri, kita butuh orang lain. Seandainya semua manusia egois maka tidak akan ada masyarakat, bangsa, negara. Karena bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara pada hakikatnya adalah merasa sadar bahwa manusia harus bekerja sama dan saling menghormati untuk kebaikan bersama.
Jika egoisme yang kita gunakan maka setiap permasalahan tidak akan selesai. Ada banyak pikiran, pendapat, dan keinginan. Namun, mengalah bukan berarti kalah. Mengikuti pikiran, pendapat, dan keinginan orang lain bukan berarti menurunkan derajat, tapi secara sadar mengerti bahwa pikiran, pendapat, dan keinginan orang lain memang lebih baik untuk kemaslahatan bersama.
Di universitas kehidupan ini tidak ada juara 1, 2, atau 3. Setiap manusia akan saling melengkapi dengan sempurna. Pengusaha butuh dokter. Dokter juga butuh barang hasil usaha. Anggapan bahwa satu profesi lebih tinggi dari yang lain adalah bentuk egoisme tahta dan materi. Mereka merasa lebih tinggi dari manusia lainnya.

Jika egoisme yang kita gunakan maka setiap permasalahan tidak akan selesai. Ada banyak pikiran, pendapat, dan keinginan. Namun, mengalah bukan berarti kalah. Mengikuti pikiran, pendapat, dan keinginan orang lain bukan berarti menurunkan derajat, tapi secara sadar mengerti bahwa pikiran, pendapat, dan keinginan orang lain memang lebih baik untuk kemaslahatan bersama.
Di universitas kehidupan ini tidak ada juara 1, 2, atau 3. Setiap manusia akan saling melengkapi dengan sempurna. Pengusaha butuh dokter. Dokter juga butuh barang hasil usaha. Anggapan bahwa satu profesi lebih tinggi dari yang lain adalah bentuk egoisme tahta dan materi. Mereka merasa lebih tinggi dari manusia lainnya.

7. Tidak Menghalalkan Segala Cara Untuk Kekayaan
Quote:
Kepalsuan yang paling dicari saat ini adalah kepalsuan materi. Polesan materi yang berlimpah dikagumi semua orang. Entah baik atau buruk cara mendapatkannya, yang tampak adalah yang utama. Menjadi kaya dianjurkan, tapi menjadi pesolek dengan kekayaan adalah kehinaan. Jika nilai manusia hanya diukur dengan materi maka ini sungguh tak adil. Pernahkan terbayang bagaimana sulitnya hidup seorang anak yatim? Dia harus memegang bara dalam kesendirian, menghadapi hari esok yang belum tentu datang. Dia memang tak punya uang, namun perjuangan hidupnya adalah sebuah pencapaian.
Hidup yang baik dinilai dari proses yang baik. Seringnya manusia ingin cepat mendapatkan materi yang berlimpah, hingga akhirnya mereka harus mengorbankan keluarga, sahabat, alam, dan Tuhan. Ada sebuah kesimpulan yang menarik. Prosesnya tidak baik, namun hasilnya banyak. Prosesnya baik, justru hasilnya sedikit. Disinilah letak kekuatan dan kemantapan hati untuk memilih jalan hidup. Untuk mendapatkan hasil yang berlimpah dengan cara yang baik biasanya diperlukan perjuangan yang tidak mudah dan kadang memang harus sedikit demi sedikit. Semua itu agar manusia bisa belajar apa arti sebuah proses dan ketika sudah sampai di puncak mereka tidak akan menjadi pesolek.

Hidup yang baik dinilai dari proses yang baik. Seringnya manusia ingin cepat mendapatkan materi yang berlimpah, hingga akhirnya mereka harus mengorbankan keluarga, sahabat, alam, dan Tuhan. Ada sebuah kesimpulan yang menarik. Prosesnya tidak baik, namun hasilnya banyak. Prosesnya baik, justru hasilnya sedikit. Disinilah letak kekuatan dan kemantapan hati untuk memilih jalan hidup. Untuk mendapatkan hasil yang berlimpah dengan cara yang baik biasanya diperlukan perjuangan yang tidak mudah dan kadang memang harus sedikit demi sedikit. Semua itu agar manusia bisa belajar apa arti sebuah proses dan ketika sudah sampai di puncak mereka tidak akan menjadi pesolek.
8. Menghargai Sebuah Hubungan
Quote:
Hubungan adalah tentang bagaimana meredam hawa nafsu dan egoisme. Kadang memang harus mengalah agar hubungan tetap terjalin. Hubungan juga tentang bagaimana menerima kelemahan dan kekurangan orang lain. Kelemahan dan kekurangan bukan kejahatan, karena di kehidupan ini pasti tidak ada yang sempurna. Namun, jika sebuah hubungan diakhiri dengan pengkhianatan, maka cukupkanlah semua itu sebagai pembelajaran. Pembalasan tidak akan ada ujungnya. Membalas dengan yang setimpal memang boleh, namun sayangnya ukuran setimpal itu sulit. Biasanya setiap pembalasan akan diikuti dengan pembalasan berikutnya. Oleh karena itu, hal yang lebih utama adalah membela diri secukupnya, memaafkan, dan mendoakan. Ini adalah tingkatan paling tinggi.
Hati manusia memang mudah terbolak balik, begitu lemah dan sering bergejolak. Oleh karena itu, orang bijak adalah orang yang mampu menyadari hakikat dalam menjalin hubungan. Hal ini memang tidak mudah, karena seringkali hawa nafsu dan egoisme lebih dulu muncul.
Hubungan yang naik turun itu wajar. Namun, jangan sampai hubungan itu putus karena hawa nafsu. Setiap hubungan pasti bisa diperbaiki. Terkadang memang susah untuk memulai kembali hubungan yang telah rusak. Kalaupun terjalin kembali pasti tidak akan seperti sediakala. Hal itu sebaiknya menjadi pembelajaran dalam hubungan-hubungan berikutnya. Hubungan yang lalu sebisa mungkin membuat kita lebih dewasa.

Hati manusia memang mudah terbolak balik, begitu lemah dan sering bergejolak. Oleh karena itu, orang bijak adalah orang yang mampu menyadari hakikat dalam menjalin hubungan. Hal ini memang tidak mudah, karena seringkali hawa nafsu dan egoisme lebih dulu muncul.
Hubungan yang naik turun itu wajar. Namun, jangan sampai hubungan itu putus karena hawa nafsu. Setiap hubungan pasti bisa diperbaiki. Terkadang memang susah untuk memulai kembali hubungan yang telah rusak. Kalaupun terjalin kembali pasti tidak akan seperti sediakala. Hal itu sebaiknya menjadi pembelajaran dalam hubungan-hubungan berikutnya. Hubungan yang lalu sebisa mungkin membuat kita lebih dewasa.

SUMBER: disini gan
Diubah oleh ristabethesda 27-07-2015 06:52
0
2.7K
Kutip
28
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan