- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Batal berwisata di Curug Luhur, Purnama dipaksa bayar Rp 1 juta


TS
callme.rei
Batal berwisata di Curug Luhur, Purnama dipaksa bayar Rp 1 juta
Quote:
Merdeka.com - Selain berkumpul dan
bersilaturahmi bersama keluarga, sebagian besar
masyarakat juga memanfaatkan libur lebaran
dengan mengunjungi lokasi wisata. Tak heran,
sejumlah tempat wisata dipenuhi ribuan manusia
di samping mal dan tempat perbelanjaan.
Sayang, di tengah momen lebaran, masih ada
orang tak bertanggung jawab demi mendapatkan
keuntungan lebih atas tempat yang dikelolanya.
Peristiwa tak mengenakkan ini dialami oleh
Purnama Wijaya.
Lewat akun Facebook miliknya, Purnama
menceritakan pahitnya ditagih dengan harga
selangit, padahal dia dan keluarganya telah
mengurungkan niat untuk berwisata dan tak
menikmati lokasi yang sempat dipilihnya itu.
Bahkan, pemilik lokasi wisata sampai
mengundang preman untuk mengintimidasi
mereka.
Kejadian ini berlangsung pada Minggu (19/7) lalu,
atau tepatnya hari ketika setelah lebaran. Setelah
bersilaturahmi, Purnama dan keluarganya berniat
menikmati liburan dengan mendatangi beberapa
lokasi wisata, Curug Luhur dipilih karena
lokasinya cukup dekat.
Sesampainya di lokasi, Purnama mendatangi
loket, sedangkan kendaraan sewaan dan mobil
pribadi milik kakaknya parkir di luar lokasi. Tiket
untuk satu orang dihargai Rp 40 ribu, dan seluruh
rombongan diminta membayar sebesar Rp 900
ribu baik dewasa maupun anak-anak, bahkan
bayi sekalipun.
Karena dinilai terlalu mahal, dia sempat mencoba
negosiasi namun ditolak. Akhirnya mereka
mengurungkan niatnya untuk berwisata. Nah, dari
sinilah tragedi itu bermula.
"Saat kami akan putar balik, kendaraan diarahkan
tukang parkir ke dalam yang menurut saya itu
lokasi parkir. Saat akan keluar kami dicegat yang
katanya pemiliknya, dia bule. Katanya, kita sudah
masuk ke dalam area dan wajib bayar," ungkap
Purnama saat berbincang dengan merdeka.com,
Kamis (23/7).
Dia dan kakaknya sempat cekcok, namun
mengalah dan mencoba membayar sesuai yang
diminta pemilik lokasi wisata tersebut. Akan
tetapi, bule tersebut meminta mereka membayar
uang sebesar Rp 1 juta. Pelaku beralasan,
Purnama dan keluarganya telah memasuki area
wisata.
"Ada saksi dari petugas DLLAJ, kami jelaskan ini
enggak wajar, enggak jadi (wisata) dan belum
turun tapi sudah disuruh bayar. Harusnya kami
bayar parkir, bukan denda Rp 1 juta, malah lebih
mahal dari harga masuk Rp 900 ribu," keluhnya.
Akibat enggan membayar uang dengan jumlah
yang diminta, petugas keamanan lokasi wisata
tersebut memanggil rekan-rekannya yang diduga
preman setempat. Purnama dan keluarganya
lantas diintimidasi dengan senjata tajam, bahkan
sempat baku hantam.
"Keributan enggak sampai lama, mobil kakak
saya ditendang, kupingnya dipukul. Di situ juga
ada beberapa preman bawa senjata tajam, tapi
enggak sempat digunain karena dilarang
temannya," lanjut dia.
Setelah beberapa lama, bule tersebut akhirnya
mengalah dan meminta Purnama dan keluarganya
pergi dari lokasi wisata. Dia pun enggan
memperpanjang masalah tersebut karena tidak
mengalami kerugian yang sukup signifikan.
"Tadinya mau visum, tapi luka enggak parah dan
enggak ada kerugian materil, saya rasa agak
percuma," pungkasnya.
Agar tidak menjadi korban berikutnya, dia
menyarankan pengunjung yang ingin mendatangi
lokasi wisata Curug Luhur, agar parkir jauh dari
tempat tersebut. Baginya, lebih baik waspada
agar tak menjadi korban.
sumber
Ada yg aneh, kawasan wisata kog dimiliki bule

kalau bener ceritanya, ini sih sama saja pemerasan dengan kekerasan.
Bisa dilaporin ke buwas
0
4.6K
Kutip
35
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan